Hiiii readers apa kabar? Semoga semuanya dalam keadaan sehat. Maaf jarang banget post hehehehe semoga masih ada yang mau baca yang cerita abal abalku ini.
Selama perjalanan Aldi terus memikirkan kejadian tadi, kejadian yang diluar nalar, apa Salsha tega berbuat itu dibelakang Aldi. Mau menyangkal tapi dia sendiri melihat dengan jelas apa yang Salsha lakukan bersama Aldo.
"Kenapa lo bisa setega ini sama gue Sha, salah gue apa sama lo" Aldi terus terus bertanya pada dirinya sendiri.
Karena terus memikirkan itu Aldi jadi tidak fokus menyetir hingga peristiwa naas terjadi padanya.
'BRAK'
Ya, mobil yang Aldi kendarai bertabrakan dengan mobil yang tadi menyalip mobilnya, karena tiba tiba mobil tersebut berhenti Aldi bingung harus bagaimana hingga kecelakaan pun terjadi.
Pusing, itu yang Aldi alami sekarang. Bau amis yang menyengat masuk ke dalam indra penciumannya, selanjutnya. Gelap, semuanya gelap. Aldi hanya mendengar orang yang berkerumunan menghampirinya.
Sementara disisi lain Iqbaal dan (Namakamu) sedang dalam perjalanan menuju rumah.
"Janji sama aku kamu nggak usah dengerin apapun yang Tasya bilang, oke" Jelas Iqbaal, (Namakamu) yang mendengar itu menganggukan kepalanya pertanda ia mengerti apa yang kekasihnya itu ucapkan.
"Iya Kak Iqbaal aku ngerti" Balas (Namakamu) tersenyum.
"Pinter" Tutur Iqbaal, kemudian kembali fokus menyetir mobil.
"Aku sih emang pinter dari lahir" Ucap (Namakamu) tersenyum.
"Iya iya pacarku ini udah linter dari lahir, pas lahir aja langsung bisa perkalian" Balas Iqbaal, (Namakamu) langsung tertawa diikuti Iqbaal.
Tiba-tiba suara ponsel Iqbaal mengganggu acara tertawa mereka.
'Drrrt.. Drtttt... Drttt'
"Kak Iqbaal ada yang telpon" Ucap (Namakamu), Iqbaal yang mendengar itu langsung memberhentikan mobilnya dan meraih benda pipih tersebut.
"Dari siapa?" Tanya Iqbaal.
"Nggak tau Kak, aku nggak kenal nomornya" Balas (Namakamu).
"Hallo ini siapa ya?" Tanya Iqbaal bingung soalnya ia tidak mengenali nomor tersebut.
"Ini benar dengan keluarga Aldi?"
"Benar saya Kakaknya, ini dengan siapa ya?" Tanya Iqbaal lagi.
"Saya dari Rumah Sakit Budi Jaya mau mengabarkan bahawa saudara Aldi mengalami kecelakaan, dan sekarang sedang berada di ruang ICU"
"Baik baik saya akan segera ke sana" Balas Iqbaal, (Namakamu) yang bingung langsung menanyakan apa sebenarnya yang terjadi.
"Kenapa Kak?" Tanya (Namakamu).
"Kita ke rumah sakit sekarang ya" Balas Iqbaal, kemudian langsung menjalankan kembali mobilnya.
"Siapa yang di rumah sakit Kak?" Tanya (Namakamu).
"Aldi masuk ICU dia kecelakaan (Namakamu)" Jelas Iqbaal, (Namakamu) membulatkan matanya kemudian langsung meraih ponselnya untuk mengabari Salsha, Salsha harus tau dia pasti khawatir apa yang terjadi pada kekasihnya sekarang.
"Kok nggak diangkat sih Sha" Gumam (Namakamu)
(Namakamu) terus mencoba menghubungi Salsha, beberapa kali namun tidak ada respon hingga akhirnya ia mencoba mengirim pesan kepada Salaha.
Sementara disisi lain Salsha tengah menangis meruntuki kebodohannya karena kejadian tadi.
"Maafin aku Ald, aku nggak bermaksud ngelakuin itu" Ucap Salsha disela sela tangisnya.
"Bodoh lo Sha, bodoh banget cuma karena Aldi nggak jemput lo, lo malah nyalahin Aldi"
'Tring'
Salsha langsung meraih ponselna, terkejut ada beberapa panggilan dari (Namakamu). Saat Salsha ingin menelpon balik (Namakamu) tiba-tiba ada pesan yang membuat Salsha semakin merasa bersalah pada Aldi kekasihnya tersebut.
(Namakamu): Kak Aldi kecelakaan, sekarang ada dirumah sakit Budi Jaya, aku sama Kak Iqbaal lagi menuju kesana Kak. Ruang ICU, Kak Aldi butuh Kak Salsha.
Salsha segera menyambar kunci mobilnya, dan langsung menuju rumah sakit Budi Jaya tersebut.
"Sya lo gila, kalau lo ngelakuin ini lo bisa dipenjara" Ucap Lula sahabat Tasya.
"Percaya aja sama gue Lul ini nggak bakal ketauan, cukup gue suruh orang culik si (Namakamu) itu beres gue nggak akan salah apa apa" Jelas Tasya tertawa.
"Gue rasa lo harus fikir fikir lagi ide gila lo itu Sya" Ucap Lula, Lula tidak ingin sahabatnya menjadi jahat seperti ini hanya gara gara ingin mendapatkan cintanya kembali.
"Gue udah yakin cara ini bakal berhasil bikin Iqbaal jatuh ke pelukan gue lagi Lul"
"Tapi nggak kayak gini caranya, ini bahaya banget Sya" Ucap Lula.
Namun Tasya tetap kokoh pada pendiriannya, ia tidak mau merubah apapun yang sudah ia rencanakan matang matang.
Sementara Iqbaal dan (Namakamu) sudah sampai di Rumah Sakit tempat Aldi dirawat.
Ia sedang menunggu bagiaman perkembangan Aldi saat ini.
"Bagaimana keadaan Adik saya dok?" Tanya Iqbaal.
"Benturan dikepalanya cukup keras, pasien tadi sempat kehabisan darah untuk stok darah disini masih ada" Jelas Dokter.
"Tapi nggak ada luka serius kan Dok?" Tanya Iqbaal lagi.
"Saat ini belum ada tapi saya tidak tahu kalau nanti pasien sudah bangun, yasudah saya permisi dulu ya" Ucap Dokter, Iqbaal mngangguk membiarkan Dokter itu pergi dari hadapannya.
"Gimana keadaan Aldi Baal?" Tanya Salsha sambil sesekali mengusap air matanya, karena ini ulahnya. Karenanya Aldi jadi seperti ini.
"Gue belum tau Sha, tapi tadi kata dokter benturan dikepalanya cukup keras, gue takutnya Aldi amnesia aja, ya amit amit sih jangan sampe" Jelas Iqbaal. Salsha yang mendengarnya semakin tambah merasa bersalah, apa jadinya kalau nanti Aldi benar benar hilang ingatan.
Haiiii jangan lupa follow
@nittaa.ag
KAMU SEDANG MEMBACA
YUPI KAK IQBAAL
FanficBEBERAPA PART ADA YANG DIPRIVATE, FOLLOW KALAU MASIH MAU BACA! THANKS😊 Bagaimana bisa seorang (Namakamu) bisa sangat menyukai 'YUPI' sang kakak kelasnya yaitu Iqbaal? Apakah (Namakamu) juga bisa menahan sifatnya yang masih seperti anak kecil yang p...