Ada Apa?

730 37 0
                                    

"Kemana aja lo, Hah? Gue nungguin dari tadi, gak balik-balik." Omel Neff kepada Ren yang baru saja sampai membeli air minum.

"Eheh- biasa, tadi ada fans yang minta foto bareng."

"Foto ya?"

"Iya."

"Nih minumnya." Ucap Ren seraya memberi 2 botol air mineral kepada Neff.

"Telat. Udah minum gue." Jawab Neff ketus.

"Yah masa ngambek sih. Maaf deh." Rajuk Ren.

"Gak mau. Gue pokoknya marah sama lo." Ucap Neff dan langsung pergi meninggalkan Ren.

Ada ya? Marah pake bilang-bilang segala? Pikir Erik yang sedari tadi hanya melihat kedua anak manusia itu.

"Yah.. Neff!" Panggil Ren tetapi dihiraukan oleh Neff.

Emang tamat deh riwayat gue. Batin Ren.

Kring.. Kring..

Bel istirahat SMA Massei pun berbunyi, tanda istirahat telah usai. Dan murid-murid pun kembali menuju kelas mereka, untuk mengikuti pelajaran berikutnya.

"Woi kawan!  Gue duluan ya sama Nial. Bye!" Ucap Arez dan langsung menyeret Nial pergi ke kelas bersamanya.

"Hoy! Bantet! Ini gimana rujaknya?" Teriak Sei.

"Ya abisinlah ikan!"

"Gue duluan juga ya Sei. Bye! Abisin rujaknya, lo kan lagi ngidam." Timpal Ren. "Ayo Neff! Balik ke kelas."

Mereka berempat pun pergi ke kelas mereka masing-masing. Dan kini tinggal hanya Sei, Rei dan juga Erik.

"Ke kelas yuk Rik." Ajak Rei.

"Ayok."

"Eh! Terus gue ditinggal sendiri gitu?" Tanya Sei yang mulai panik.

"Sendiri? Lu gak liat tuh yang lagi duduk anteng sambil makan rujak dibelakang lo tuh siapa." Ujar Rei.

Seketika Sei pun langsung menoleh kebelakang. Di dapatinya Sia dan juga Ayrin. Oh. Mereka toh batin Sei.

Akhirnya Erik dan Rei pun menuju kelas mereka.

"Loh kok sepi Sei?" Tanya Sia dengan polosnya. Jadi, dari tadi ada bel dan anak-anak pada ke kelas dia gak tau? Pikir Sei.

"Balik ke kelas. Udah bel." Jawab Sei.

"What?!  Terus gimana mangga gue? Belum diambil dari pohon kan?" Tanya Sia yang mulai panik. Sedangkan Ayrin masih asik dengan rujaknya.

"Nanti gue ambilin."

Di kelas

Di tempat Nial dan Arez berada.

"Nial, lo tadi gak ngambilin mangga buat Sia?" Tanya Arez seraya duduk dibangkunya.

"Eh-iya ya. Gue lupa, balik yuk Rez ngambilin mangganya." Ajak Nial, ia sama sekali lupa bahwa sudah berjanji mengambilkan mangga untuk Sia dan Ayrin.

"Dih, males gue. Lo aja sana." Tolak Arez.

"Lah, kasian Rez anak orang."

"Udah lah paling Sei yang ngambilin. Dia kan masih ada di sana."

Iya juga ya, Sei kan masih disana. Paling diambilin sama Sei mangganya. Pikir Nial yang setuju dengan ucapan Arez.

"SMS siapa lo?" Tanya Arez saat Nial mengetikkan sesuatu di handphonenya.

"Sei. Gue cuma mau tanya, dia yang ngambilin mangganya apa enggak."

Dan Arez pun hanya ber-oh ria menanggapi ucapan Nial.

Crazy SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang