Maaf

747 34 0
                                    

"Rei, omongan lo tadi pedes banget loh Rei." Ucap Sei disela-sela bermain PSnya di rumah Rei. Sedangkan yang diajak bicara hanya diam seolah tak peduli.

"Dengerin gue kenapa sih! Lo laki bukan?!" Bentak Sei saat omongannya tidak didengar oleh Rei sama sekali.  "Kasian Erik Rei."

"Iya maaf elah. Puas lu?! " Ucap Rei sewot, dan membuat Sei semakin geram dengan dirinya.

Gue telen lu kalo bukan sahabat gue Rei. Batin Sei.

"Minta maafnya bukan sama gue Rei."

"Terus? Sama siapa?" Tanya Rei dengan mimik datarnya.

"Sama anak-anak lah. Terutama Erik."

Minta maaf ya? Batin Rei.

Di kedai bakso Pak Cecep.

"Rez, abis ini traktir gue es krim ya?" Pinta Neff kepada Arez.

"Ya Lord Neff, lo gak ada kenyangnya apa? Lo aja udah makan tiga mangkok bakso." Celetuk Ren. Heran dengan porsi makan Neff yang mulai menggila.

"Tau lu Neff,  katanya tadi minta ditraktir dua mangkok bakso. Gak taunya tiga mangkok." Timpal Arez. "Kanker nih gue lama-lama."

"Sabar ya kawan. Beginilah kalo punya temen perut karet, jadi siap-siap aja uang jajan lo pada gue yang kuras. Hehehe.." Ujar Neff dengan bangganya.

"Ck, dasar lo! Lo kira gue ATM berjalan apa? Enak aja main kuras uang jajan gue. Adek bukan, sodara bukan." Cibir Arez.

"Tapi gue sahabat lo kan?" Tanya Neff dengan menaik turunkan kedua alisnya.

"Ya-iya sih. Tapi jangan kuras uang jajan gue juga kali. Ini uang buat stok sebulan tau."

"Emang gue pikirin. Mau stok sebulan kek, dua bulan kek. Yang penting mah gue kenyang." Ucap Neff dan seketika mendapat tatapan membunuh dari Arez.

"Hayoloh. Singa mau ngamuk." Ucap Ren pura-pura bergidik takut.

"Telen nih ya." Ucap Arez dengan horrornya.

"Nambah gak Rik baksonya?" Tanya Ren kepada Erik yang baru saja selesai memakan baksonya.

"Eh-enggak deh makasih. Kasian si Arez, uang jajannya nanti abis." Elak Erik.

"Yaelah. Selow Rik, Arez kan holang kaya. Hahaha.." Ucap Ren seraya terbahak.

"Holang kaya bokap mu!" Ucap Arez tiba-tiba, seraya memukul kepala Ren dengan sendok bekas yang ia pakai untuk memakan baksonya.

"Dih, jorok lu. Sendok bekas makan bakso buat mukul kepala gue, kena kuah bakso deh nih kepala gue." Omel Ren yang tal terima dipukul oleh sendok bakso yang tadi dipakai Arez untuk memakan baksonya.

"Biarin, hukuman buat lo."

Sedangkan Erik hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabat yang satu ini.

"Pak Cecep! Baksonya satu lagi. Dibungkus aja ya." Teriak Neff dari tempat duduknya.

"Sip Neff."

"Ya Lord Neff! Lo bener-bener nguras uang jajan gue bulan ini." Ucap Arez frustasi.

"Rasain lo!" Ucap Ren. Mungkin ia balas dendam dengan Arez yang sudah memukulnya tadi dengan sendok.

Di rumah ibunya Nial.

"Gimana sekolah kamu Nial? Baik-baik aja kan?" Tanya Tria kepada anaknya.

"Baik kok Bu. Ini semua kan juga berkat ibu." Jawab Nial sesopan mungkin dengan senyum tercetak jelas diwajah tampannya.

Crazy SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang