Kakak kelas

5.2K 206 14
                                    

"Akhirnya gue jadi Kakak kelas juga." ujar Neff bangga.

"Iya Neff terserah lo." balas Ren jengah, dengan sikap sahabatnya yang bisa di bilang menyebalkan.

"Kak Ren! Boleh minta tanda tangannya gak?" ucap salah seorang siswi baru yang tengah berlari, dan menghampiri Ren berada.

"Sini tanda tangan gue aja. Tanda tangan gue lebih cakep dari pada Ren." sambar Neff saat siswi tersebut ingin memberikan bukunya kepada Ren. Tetapi, sudah di rebut duluan oleh Neff.

"Gak mau ih, Erei maunya sama Kak Ren bukan Kak Neff." ujar Siswi tersebut seraya merebut kembali bukunya dari tangan Neff.

"Cih, dasar. Iya deh Neff mah yang cuma remahan rengginang bisa apa atuh." ucap Neff sarkastik.

"Lebay lo Neff. Ini, udah gue tanda tangan." ucap Ren seraya mengembalikan buku milik Erei.

"Makasih Kak Ren yang ganteng."

"Gue lebih ganteng kali dari pada Ren." sambar Neff.

"Dih, Kak Neff mah jelek. Gantengan Kak Ren." Ketus Erei. Seraya pergi meninggalkan kedua Kakak kelasnya tersebut.

"Kalo adek gue. Gue, buang lu ke laut."

"Sstt.. Udah sih Neff, maklumin aja. Namanya juga adek kelas."

"Maklumin sih maklumin. Masa iya, muka ganteng begini di bilang jelek sama dia." ujar Neff dengan muka yang di tekuk.

"Jangan cemberut dong. Nanti Abang Ren beliin permen yah." ucap Ren seraya mencubit pipi Neff gemas.

"Bakso dong. Masa, permen mulu."

"Iya deh bakso. Buat adek Neff apa sih yang enggak."
Ucap Ren, seraya menyeret Neff pergi ke kantin.

"Arez, ke kantin mau gak?" tanya Nial kepada sahabatnya yang masih sibuk bermain game.

"Duluan aja, gue mau ke kelasnya Erik nanti." jawab Arez tanpa menengok sedikit pun ke arah Nial.

"Sebentar doang Rez, masa lo tega sih sama gue." ucap Nial dengan nada merajuk.

"Iya deh, karna gue makhluk yang baik hati dan tidak sombong. Gue anter ke kantin."

"Asikk.. Dianterin sama ayang Arez." ucap Nial girang seperti anak kecil.

"Gak waras nih orang." Batin Arez melihat kelakuan sahabatnya. Padahal dirinya sendiri jika bertemu dengan Sei akan seperti itu, walau kadang-kadang.

"Kemana si Arez, udah istirahat belom kesini-sini juga." ucap Erik kepada kedua sahabatnya.

"Tau nih, kemana sih tuh anak." balas Rei seraya celingak-celinguk mencari keberadaan Arez.

"Paling lagi ngantin sama si Nial." sambar Sei. Ia sudah tahu pasti Arez sekarang pergi ke kantin bersama Nial, dan yang pasti Nial yang memaksa Arez supaya pergi dengannya.

"Dasar si Nial. Gue udah booking Arez duluan juga." ucap Erik kesal.

"Bahasa lo Rik. Booking." ucap Rei cekikikan.

"Samperin aja yok ke kantin. Siapa tau nanti ketemu Neff sama Ren juga." Ajak Sei, seraya menggiring kedua sahabatnya keluar kelas.

"Jill, itu tuh ada Kak Sei, Rei sama Kak Erik lewat." ucap salah seorang siswi yang bernama Misa kepada temannya.

"Trus apa hubungannya sama gue?" balas Jill cuek, seraya memasukan gorengan ke dalam mulutnya.

"Jill mah gak peka. Ya minta foto atau akun sosmednya lah Jill."

Crazy SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang