Abu Misterius~

87 5 5
                                    

Meisya berjalan keluar dari kelas tersebut dengan muka yang sangat datar. Ia berjalan menulusuri lorong kecil di sekolah nya itu, ia merasa ada seseorang yang mengikuti nya dari belakang. Meisya seketika memberhentikan langkahnya,
Dan berbalik badan.
"Bisa kah kau tidak mengikuti ku?" Ucap Meisya dengan muka sangat datar
"Ayolah, aku hanya ingin berteman dengan mu" jawab vino santai

Meisya menatap mata hazel milik vino lalu ia mengalihkan pandangannya.
"Aku sedang sibuk" ujarnya singkat. Lalu Meisya kembali membalikkan badannya dan berjalan lurus menelusuri lorong.

"Aku bisa membantu mu" saut vino

Dasar anak indigo yang menyebalkan! Apakah ia tidak bisa berhenti mengikuti ku? Aku sangat merasa risih. Gumam Meisya dalam hati
"Aku tidak ada maksud untuk mengganggu mu Mei" kata vino yang tiba tiba muncul di samping Meisya
Entah sejak kapan vino berjalan mendekati Meisya, padahal Meisya sudah berjalan dengan sangat cepat.

Hufftt..
Meisya menghela nafas nya dengan sengat kuat. Ia sangat merasa kesal dengan anak laki-laki​ ini.

"Oke,okey.. ada apaa? Kau mau apa Vino Abaransyahh.." ucap Meisya dengan sengat lembut dan tersenyum lebar.
Itu sangat terpaksa bagi Meisya untuk tersenyum lembut kepada seseorang.

yakinlah, ia melakukannya hanya berusaha menenangkan diri agar tidak memperbesar kan Masalah.

"Haha... Baru pertama kali aku melihat hal itu di wajah mu" ketus vino menyindir senyuman Meisya

Seketika Meisya mengembalikan ekspresi datar dan dinginnya.
"Kenapa? Kau tidak pernah melihat bidadari tersenyum ?" Ucap Meisya mendekatkan wajahnya ke arah vino
"Kau itu bukan bidadari.. tapi kau itu seorang penyihir yang unik" jawab vino dengan senyum yang tercetak di wajahnya.

Meisya memutar kan bola matanya dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
" Apakah kau sudah selesai mengucapkan kalimat-kalimat tidak penting kepada ku? Aku sedang banyak urusan sekarang, kalau kau benar-benar ingin berteman dengan ku, temuilah aku di lapangan dekat hutan nanti malam ." Ucap Meisya dengan muka sangat datar, lalu ia berlari meninggalkan vino ditempat.

•••••••

Meisya POV•

Sekarang sudah jamnya pulang sekolah.
Aku berjalan nuruni anak tangga menuju lantai satu.

Tiba-tiba aku melihat sebuah kabut abu, kabut itu seperti mengawasi ku. Aku berbiat mendekati kabut misterius tersebut. Ketika aku semakin mendekatinya kabut itu semakin menjauh, tetapi ia tidak menghilang.

Itu sangat mencurigakan bagiku. Apakah itu teman-teman ku? Aku menyipitkan mata ku, dan aku mencoba memakai kamampuan paranormal ku, tapi aku tetap tidak bisa menebak siapa sosok dibalik kabut abu yang semakin pekat itu.

Ggrrr!!

Tiba-tiba Suara getaran ini menyadarkan ku kembali

"Ini pasti .."

Aku menggerakkan tangan ku dan mengeluarkan buku ajaib ku.
Ya, benar dugaan ku.. ini panggilan perintah.

Namanya, Rizky Meldian
Ia berusia 15th
Keberadaannya, ia berada satu sekolah dengan mu

Yaaa...

Pesan itu bisa muncul di mana saja. Dan hanya aku seorang lagi yang bisa melihat pesan itu.

Aku mulai berjalan menulusuri setiap lorong sekolah, aku melihat ada seorang pria seumurankan ku berjalan membawa satu botol alcohol berukuran 1000ml di tangan kirinya dan tangan kanannya memegang tas sekolahnya.

Aku merasa ada yang aneh di dalam diri anak itu.
Aku mengubah diri ku agar tidak terlihat oleh orang lain. Lalu mendekati nya, anak itu terlihat sedang menunggu seseorang di dekat tumpukan tumpukan kayu di dekat lapangan parkir siswa.

Ya, sekarang sekolah sedang melakukan tahap renovasi di bagian kelas XI...

Sekatika aku melihat vino mendekati pria itu, apa yang anak konyol itu lakukan? Apakah pria itu sedang menunggu vino?

Aku berusaha mengenali diri pria sasaran ku hari ini, aku memejamkan kedua mata ku, dan..

Yang benar saja !!?
Pria itu adalah seorangg..

P-S-Y-C-H-O-P-A-T-H !!!

Seketika jantungku berdetak lebih cepat, aku merasa khawatir dengan vino si anak konyol itu. Seperti akan ada yang terjadi pada diri nya.

Aku melihat pria itu dan vino duduk di tumpukan kayu, lalu ia membuka tutup botol alcohol secara sembunyi-sembunyi. Dan ia mulai menumpahkan cairan alcohol itu di sekeliling dirinya dan vino berada.

Secepat mungkin aku mengeluarkan buku ku dan memejamkan kedua mata, lalu aku segera mengucapkan mantra dan aku mulai mentransfer fikiran ku kedalam buku sihir ku, aku mentransfer nasib buruk ke sekarang psychopath itu.

Tak selang lama, aku melihat vino berjalan menjauhi pria itu. Ada seorang guru yang memanggil vino dan seketika..

DUARR!!!

Ledakan terlihat pada tempat anak pria itu.
Sudah kuduga, dia ada niat jahat kepada vino. Dasar psychopath !

Aku tersenyum sangat lebar, karena aku telah menyelesaikan tugas ku hari ini dan sekaligus menyelamatkan nyawa anak..
Konyol itu..

Huftt~~
Aku memutarkan kedua bola mataku berusaha menjadi diri ku sebagai penyihir yang dingin

Meisya Pov end•

••••••••••

Meisya berlari cepat ke balik bangunan sekolah dan mengembalikan bentuk normal tubuhnya.

Ia kembali berjalan pulang menuju gerbang sekolah.
Tapi, lagi-lagi ia melihat kabut abu itu lagi.
Meisya mengabaikan kabut abu itu, ia hanya berjalan lurus. Meisya merasa kabut itu mengikuti nya.

Meisya menghela nafas panjang, ia menggempalkan tangannya kesal.

Ini sangat membingungkan, Meisya sangat merasa kebingungan dan risih dengan keberadaan kabut abu yang terus - terusan membuntutinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


.
.
.
.

======================
Maaf baru update, dan banyak typo bertebaran hehe:D
***********************

Ini cerita agak aneh ya, tapi gimana menurut kalian? :P
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
salam Firaa #xoxo :*

Rencana PetakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang