"Dijodohkan ? Dengan si dosen anu? Oh mangap! Betapa seringnya gue bakal di anuin sama dia! Gak! Ini gak boleh terjadi! " ucap ku dalam hati.
"Nikah? Sama mahasiswi saya sendiri? Gapapa lah. Boleh juga. Lagian body nya ga jelek -jelek amat. Muka nya juga oke. Masa depan muka anak saya juga bakal terjamin kalo sama dia. " pikir dosen anu.
Setelah tenggelam dengan pikiran kita masing-masing, eomma menyadarkan kami, ya! Dosen anu dan gue bahwa apakah kita menerima perjodohan itu?
" jadi kalian mau kan dijodohin " tanya eomma gue.
"Enggak"
"Iya"Jawaban kami berbeda . Entah apa yang dibayangkan si dosen anu sampai dia mau nerima perjodohan ini. Apapun yang dibayangkan sama dia, pastilah bayangan yadong dan meng anu-anu kan gue yang ada dipikirannya dia! Ewhh gue jijik banget .
"Loh kok jawabannya beda "tanya eomma dosen anu.
Ekhem..
Dia berdehem.
"Jadi gini eomma, biarkan kami ngobrol berdua di Taman belakang " ucap si dosen anu
What!!! Apa-apa an ini! Dipikir gue mau apa di ajak ke Taman belakangan. Sok-sok an mau ngobrol lah. Idihh emang beneran yadong maksimal nih dosen.
"Tapi pak.. " ucap ku
Dia menatap gue dengan tatapan yang tajam, ehmm lebih ke melotot sih sebenernya . Dan Pelototannya seakan bilang " mau anu kamu saya merahin"
Reflek gue menggeleng.
Dan disinilah sekarang gue berada. Tepatnya di Taman belakang rumah nya. Dengan kondisi yang remang-remang karna hanya ada lampu bulet alias lampu Taman.
Krik.. Krik...
Tidak ada yang memulai pembicaraan. Aneh! Dia yang ngajak buat ngobrol malah dia juga yang diem.
Ekhem.. Dia berdehem. Entah kenapa setiap ngomong dia selalu berdehem seakan akan ada biji duren plus kulitnya nyeglok di tenggorokan dia.
"Jadi kenapa kamu nolak perjodohan ini"tanya dia serius .
"Ya pak anu pikir aja sendiri! Nih ya pak, umur saya baru 19 tahun masa iya saya udah disuruh nikah! Dijodohinnya sama pak anu lagi! " ucap ku jujur."Loh emang muka saya jelek apa! Kamu tuh harusnya beruntung dijodohin sama saya karna muka saya itu ganteng mirip maknae exo! Yang lain aja malah minta saya nikahin kok" ucap dia percaya diri.
"Yaudah pak anu nikah aja sama yang lain itu " ucap ku seraya mengigit bibir bawah karna aku gugup. Gimana ga gugup coba! Ini badan udah mepet banget ke tembok air mancur lah dia dari tadi terus -terus an mepetin badanya dengan dua tangan di atas bahu gue. Ishh ngeri bat mukanya. Sikap seakan-akan dia mau nerkam gue."Pertama! jangan panggil saya pak anu! Memang saya panuan apa! Kedua! Jangan gigit bibir kamu depan saya atau kamu mau bibir kamu saya bikin basah dengan bibir saya! Ketiga! Kalau kamu membantah apa yang saya katakan siap-siap dapet hukuman dari saya" ucap dia memerintah gue dengan seenaknya.
Dan, apa itu tadi? Larangan macam apa itu ?dia benar benar laknat!!!!"Tapi pak.. Hmmphmm" ucap ku yang terpotong
Astaga!
Dia
Melumat
Bibir gue
Demi dewa uttaran
Lepaskan bibir si panu ini
Gue megap- megap kehabisan napas.
"Bapak apa-apaan sih! Jangan seenaknya nyium bibir saya dong! Mana ngambil first kiss saya lagi! Dasar dosen anu" ucap gue keceplosan manggil dia anu again.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh my dosen
Humorbagaimana jika kalian di ajar oleh dosen yang selalu mengatakan kata kata yang ambigu? seperti "tunjukan kejantanan kalian" " besarnya bola yang dimiliki para yeoja" "sungguh jika mereka berlari pasti akan menang karna busa padat itu" "lubang ny...