I'm on my way
Just set me free
Home sweet home...
(Home Sweet Home - Motley Crue)"Nan hanbeonman kisseuhaejwo!" (Cium aku sekali saja!)
Mendengar kata-kata yang diucapkan dalam bahasa Korea itu, Rabel melotot sampai nyaris mengeluarkan bola matanya. Ia tahu, Kim Joo Hyung yang baru dikenalnya enam bulan ini memang sangat menyukainya. Tapi, ia tak menyangka pria itu akan sejauh ini. Gila nih orang! batinnya.
"Naega keugol waehae?" tanya Rabel juga dalam bahasa Korea yang artinya: "Kenapa aku harus melakukan itu?"
"Nal jeongmal saranghaji anha, niga? Algo sipheo," ucap pria berwajah tampan itu. (Aku ingin tahu, apa kau benar-benar tidak mencintaiku?)
Rabel ternganga sambil menyusupkan tangannya pada dahi di balik poninya. Diembuskannya napas keras-keras. Gadis itu merasa tangannya sudah sangat ringan untuk melayang ke pipi Joo Hyung. Namun, alih-alih menamparnya, Rabel malah menghadiahinya pelukan. Ia merasa iba pada Joo Hyung yang sudah terlihat kelelahan mengejarnya selama ini.
"Ije ka. Najunge yeonlak halke," ucap Rabel lembut sambil menepuk pundak pria itu. (Pulanglah. Aku akan menghubungimu ketika aku sampai nanti.)
Joo Hyung lantas melepas pelukan Rabel dan memegang erat pundak gadis itu. Ia pandang wajah Rabel lekat sambil berkata, "Na jinjja aniya?" (Apa aku benar-benar tidak bisa?)
Kalimat ambigu itu langsung dapat dimengerti Rabel. Tanpa berkata apapun, ia hanya tersenyum sambil berlalu. Rabel merasa sudah cukup menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang sama dari Joo Hyung. Ia berjalan masuk meninggalkan pria yang hanya bisa memandangi punggung gadis yang sangat dicintainya itu menjauh.
Rabel memasuki terminal Bandara Incheon Korea tanpa menoleh kebelakang sedikit pun. Ia berharap dengan begitu Joo Hyung tidak menggantung harapan padanya lagi.
Setelah check in, ia menelepon ibunya, "Ma, aku udah mau berangkat. Mungkin penerbangannya enam sampai tujuh jam. Jangan jemput aku, ya. Sampai jumpa. Aku sayang Mama," celotehnya seraya menyeret koper berwarna pink yang terlihat sangat berat itu.
*
Bandara Soekarno-Hatta terlihat lengang hari itu. Rabel sengaja tidak memilih musim liburan, pun akhir pekan untuk pulang ke Indonesia. Bukan karena dia fobia keramaian, tetapi semakin ramai, maka semakin banyak pula mata yang memerhatikannya. Ia risih akan hal itu.
Darah Korea-Indonesia yang mengaliri tubuh Rabel membuatnya terlihat asing sekaligus sangat cantik. Selain faktor keturunan, Rabel terlihat memesona karena ia rajin merawat diri. Kulit wajahnya mulus bagaikan porselen. Warna matanya cokelat terang. Hidungnya tidak begitu mancung, tapi sangat pas dengan wajahnya yang mungil. Postur tubuhnya memang tidak bisa dibilang tinggi, hanya 158 sentimeter, tapi ia tak begitu memusingkan hal itu selama badannya masih terlihat tipis di cermin. Rambutnya selalu berwarna hitam natural dengan panjang lima sentimeter di bawah bahu. Dengan poni tipis khas cewek Korea yang menutupi kening halusnya.
Bukan sesuatu yang aneh apabila seorang gadis cantik menjadi pusat perhatian, tapi Rabel tak suka itu. Rabel tak suka orang terlalu memerhatikannya.
Sehabis mengambil barang-barangnya di bagasi, ia bergegas merogoh tasnya untuk mengambil ponsel guna menghubungi ibunya yang pasti sudah menunggu. Saking penuhnya tas Rabel, ia tanpa sadar menjatuhkan paspornya.
"Ma, aku udah sampe. Ini aku lagi cari taksi. Nggak papa, koperku kecil kok." Rabel berusaha membuat ibunya tak khawatir."Tunggu aku, ya, Ma," tutup Rabel sambil melambaikan tangan pada taksi yang lewat.
Lewat jendela taksi yang ia tumpangi, Rabel menikmati pemandangan Jakarta yang sudah lama tak dilihatnya itu. Perjalanan udara selama kurang lebih tujuh jam tidak membuat raut wajahnya terlihat lelah. Ia merasa senang lantaran sebentar lagi akan berjumpa ibu yang sangat dirindukannya.
*
Diwaktu yang sama. Tangan seorang pria berhiaskan jam tangan Rolex Submariner Pro Hunter berwarna hitam dengan tali berwarna jade meraih paspor yang sudah sekitar lima menit tergeletak di teras Bandara Soekarno Hatta. Dibukanya paspor itu. Tampak foto seorang gadis berusia pertengahan dua puluh tahun. Wow.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love U First
RomanceKetika orang lain berharap cintanya terbalas, aku hanya ingin tahu rasanya membalas cinta seseorang. - Adorabella Park Masing-masing orang memiliki seseorang yang menganggapnya istimewa. Dalam hal ini, kamu punya aku di garis terdepan. - Jiendra Sud...