03. [Pertemuan]

77 16 3
                                    

🍄🍄🍄

Dev tengah berada di depan kelasnya. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia langsung masuk begitu saja.

Pak Gugun, dia sudah tidak asing dengan hal tersebut. Dia tahu betul anak muridnya yang satu ini.

" eh ngerjain apaan" dev sambil melirik aji---- ketua kelas. Yang duduknya berada di baris depan.

"Hal 232 latihan 1 terpadu" aji berbicara tanpa melirik dev sama sekali.

Dev tidak menjawab, melainkan langsung pergi ke bangkunya untuk duduk.

--------*
"Kringgggg"

Bel istirahat menggema di seluruh koridor SMA nusantara. Termasuk kelas XI IPA 2. Dan kelas XI IPA 1. Yang tak lain adalah kelas fabi dan kelas dev.

" kantin yuk" ajak fani pada fabi.

"Yaudah ayo"

Mereka berjalan melewati koridor hingga sekarang mereka berada di depan pintu masuk kantin. Mata fabi manyapu kantin, ia ingin memilih apa yang ia makan.

--------

Dev berada di kantin dengan kedua sahabatnya itu. Ketika dev melihat sekeliling kantin ia menangkap sosok perempuan cantik yang tak lain adalah fabi. Mata mereka bertemu, dan mereka hanyut terbawa suasana.

"Oooh dev demen yang itu" fion sambil melihat kearah mata dev yang tertuju pada seseorang.

" ngaco" sahut dev singkat.

" bilangnya ngaco sekarang nanti juga cinta" galen terpesona melihat fani. Hinggal ia mengerlingkan mata jahil.

_________°

Fani pergi ke salah satu meja kantin, dan fabi memesan makanan. Mereka memesan roti bakar nutella dan jus stroberry .

Fabi tidak memilih dalam hal makanan. Makanya iya menyamakan pesanannya dengan fani.

Tak lama kemudian fabi datang dengan membawa nampan. "Eh bantuin fan, berat inih"

"Hmmm" fani sambil mengangkat piring dari atas nampan.

Lalu fabi langsung duduk bersebrangan Dengan fani.

"Cowo tadi itu siapa ya?" Fabi bertanya pada fani.

" astaa. Masa lu ga kenal sama most wanted+ badboynya nusantara?" Memutar bola mata jengah. " lu selama ini kemana?"

" gua ga kenal makanya nanya lu fan" sahut fabi enteng sambil memasukan sepotong roti ke mulutnya. " gua ada ga kemana- mana"

"Dia itu devaldo alfian" fani setengah berbisik pada fabi." Lu masa ga kenal diaa sih?"

" bener gua ga kenal fan"

" wahhh lu suka dia ya fab" fani menatap tajam fabi seakan- akan mengintimidasi.

"Eng---ggaa" sanggah fabi terbata- bata.

"Dia kayanya suka deh sama lu , dari tadi liatin lu mulu fab" fani melihat ekspresi fabi.

"Dia lihat karna punya mata fan"

________
🍃🍃🍃

Dev memikirkan perempun yang tadi di kantin yang tak lain adalah fabi. Dev melihat bahwa fabi berbeda dengan yang lain, entah dari mana pendapat itu muncul di pikiran dev.

Ia sekarang sedang berada di kamarnya, bayangan fabi tak pernah lepas darinya sama sekali.

" kenapa gua terus mikirin Dia?" Gumam dev pada dirinya sendiri.

"Arghhh!!" Dev melemparkan bantal ke lantai. Entah karna apa dia menjadi orang yang tidak jelas.

" kalo gua suka dia emang dia mau apa sama gua yang kasar kaya gini?" Dev memikirkan sesuatu yang ada di dalam otaknya. Yaitu bagaimana cara mendapatkan fabi.

Sikap dev memang tidak menentu. Jika ia kesal dengan fion atau galen maka sifat kasarnya keluar, ia bukan kasar kepada fion dan galen. Melainkan orang yang ada di dekatnya saat itu juga. Bahkan fion pernah membuat dev marah akan tetapi malah galen yang mendapatkan bogem dari dev.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Maaf baru update. Maaf juga kalau ga jelas. Karna ini baru yang ke3 makanya alurnya belum begitu ketara. Makasih yang udah mau baca ya...





AKU TANPA DIRIMU,
TIDAK BISA MENJADI SATU.
TAPI JIKA KITA BERSAMA - SAMA,
KITA TIDAK BISA MENJADI DUA.
BAHKAN JIKA DUA DIKURANGI SATU SAMA DENGAN SATU.

↭DESNIA FADHILAH

ROUGHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang