12. [kangen]

44 12 0
                                    

Late update yaa...

****

Tanpa adanya lo, hidup gue kesepian.
Gue kangen lo

~Devaldo alfian

****

"Fab, kamu makan ya" kata rasyani

"Nanti, saya ga laper"

"Makan fab, beberapa sendok sehabis itu minum obat biar cepat sembuh"

"Ma, saya udah sering di tinggal mama sama papa. Buat makan saya bisa sendiri"

"Mama sama papa ninggalin kamu untuk kerja fabi" rasyani membelai rambut anak tunggalnya itu.

"Yang saya butuhin disini kasih sayang mah, bukan uang. Uang gabisa beli kasih sayang" skakmat. Fabi mulai kesal dengan kelakuan orangtuanya sehingga ia memutuskan menggunakan bahasa sedikit formal.

"Uang ga selamanya buat kita bahagia, bahkan bahagia bisa tanpa uang" lanjut fabi "udah ma, saya cape mau tidur" lalu ia menarik selimut dan menidurkan dirinya di brankar rumah sakit.

"Mama sama papa minta maaf ya sayang"

"Saya udah maafin kalian, tapi buat kembali percaya itu sulit ma, saya kecewa"

***

"Len pc jelita, gue takut dia belum sadar" dev menyuruh galen.

"Orang sakit mana megang HP bego, orang gilapun tau itu" galen yang berbicara langsung di tatap tajam dev.

"Cabut aja yuk ke rumah sakit" nah ini ide fion, memang malas belajar ini anak.

"Ide bagus" dev membawa tas dan di susul dua curut.

" Woy mau kmn? " aji bertanya

"Cabut mau ke rumah sakit" fion menjawab

"Jenguk anak kelas sebelah" galen sambil berteriak.

Ya mereka freeclass, drpd di kelas bosan mending ke fabi.

Dev di parkiran motor untuk mengambil motor dan melaju ke rumah sakit, fion dan galen juga sama. Ya dev memakai motor CBR birunya, fion dengan warna hitam, dan galen dengan warna kuning. Tiga serangkai itu melaju menuju rumah sakit.

****

Cklek..

Pintu ruang VVIP yang di tempati fabi terbuka, fabi tidak tidur sepenuhnya. Ia hanya malas dengan orangtuanya karna lebih mementingkan uang.

"Hai tante" dev salim kepada rasyani dan di ikuti fion dan galen.

"Maaf tante ganggu, dev mau jenguk fabi"

"Iyaa silahkan dev. Tante keluar dulu" lalu melangkah ke dev sekalian menuju pintu karna dev posisinya tak jauh dari pintu "tolong bujuk fabi makan" kata rasyani setengah berbisik ke dev.

"Ta, gue bawa buah buat lo, ada pear hijau nih" dev menaruh buah tersebut di nakas.

"Gue tau lo ga tidur" sambung dev.

Fabi membuka mata dan menyengir kuda "Dev ini masih jam pelajaran, pasti cabut ya?"

"Iyaa kita cabut" fion menjawab terlebih dahulu dan mendapat toyoran dari kedua sahabatnya itu

"Sakit gele" kata fion yang telah mendapat jitakan itu.

"Jaga mulut eh" galen menyela fion yang sedang mendumel.

"Sorry"

"Gapapa fion" sahut fabi

"Asique, di belain bebep" fion kegirangan

"Hak milik orang, udah ada yang ngincer" galen membisik kepada fion.

"Udah gausah berantem, sini kalian duduk, itu di kulkas ada minuman kaleng. Kalian bisa ambil . Maaf, gue gaboleh banyak gerak dulu"

"Santai ta" dev mengambil piring saji dengan menu sayur bening tanpa rasa itu, nasi lembek yang tidak memuaskan nafsu.

Dev menarik kursi dan duduk di sebelah brankar fabi
"Ayo makan dulu, ini udah jam 10.00 loh ta. Aaaa buka mulut" dev menyodorkan sendok

"Gue bisa sendiri"

"Kali ini gue suapin, special"

Ada yang mengganjal, biasanya dua curut itu nyautin. Pas dev liat ke sofa ternyata mereka tidur, sungguh pelor.

Dev sudah selesai nyuapin fabi, kini saat nya fabi minum obat, dev membawakan segelas air putih dan obat.

"Minum ta, biar cepet sembuh. Gue kangen soalnya gabisa ketemu di sekolah sama lo" dev terkekeh dengan ucapannya itu.

"Receh" lalu ia mengambil air dan obat. Setelah meminumnya ia kembali tiduran

"Dev lo tidur juga gapapa di sana sama galen sama fion"

"Gue mau nemenin lo" mengacak rambut fabi

"Makasih loh udah jenguk gue dev"

"Gamasalah ta"

"Lo mau pear? Ini buah yang lo suka kan?"

"Boleh, iyaa gue suka. Hm, gue ga pernah bilang tapi ko lo tau? Lo stalker ya"

"Gue bisa dapet apa aja tentang lo, tapi kalo hatinya gatau deh bisa dapetin apa engga"

"Gombal"

"Tunggu bentar, gua potong - potong pearnya dulu"

Dev mengambil pear dan memcucinya, setelah itu ia buka laci nakas dan mengambil pisau, tak lupa dengan piring dan garpu. Ia memisahkan biji dengan daging buahnya, lalu meletakan di piring dengan memotong kecil

"Nih ta makan pearnya"

"Makasih dev" fabi mengambil piringnya dan memakan perlahan. Lalu ia menusuk garpunya pada pear dan menyodorkan ke dev.

"Aaaa dev"

Dev dengan cepat membuka mulut
"Rasanya lebih manis, karna yang nyuapin juga manis" mereka terkekeh dan "ekhem" suara seseorang mengintruksi dev dan fabi.

Mereka secara bersamaan menengok ke sumber suara
"FION LO PENGRUSUH YANG PERNAH GUE TEMUIN" ya dev kesal ia sedang menemukan moment sweetnya tetapi si curut itu rusuh.

"Maaf gua tidur dan sekarang gue kebelet" menyengir kuda

Dan yang dilakukan dev hanya memutar bola mata jengah.

*****
Maaf updatenya lama, bukan kehabisan pikiran. Tetapi males ngetiknya di hp. Udah gitu simulasi-_- mumet aja jadinya.
Maaf ya jadi curhat. Thanks buat yang baca, mohon jangan jadi sider ya.

ROUGHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang