Yellow (As Lemon)

110 11 25
                                    

Cha (Y/N) P.O.V

KRIIIING!!

"Baiklah 4 soal sejarah tadi akan jadi pr untuk kalian. Ketua kelas harus mengumpulkan semua tugas di meja saya, mengerti?" kukira aku cukup bersyukur bahwa Nam-ssaem mengakhiri pelajaran ini, tapi kata 'tugas' cukup membuatku mendecih kesal.

"Ne, ssaem," ucap Seokjin yang merupakan ketua kelas 2-1, kelas kami, ini.

"Pelajaran saya akhiri. Sampai jumpa dipertemuan minggu depan," itulah kalimat terkahir yang beliau ucapkan sebelum berjalan kearah pintu keluar kelas dan 'menghilang'.

Cukup beberapa detik setelah Nam-ssaem keluar, seketika suasana kelas yang hening berubah menjadi gaduh. Mulai dari siswa yang mengeluh karena tugas menyebalkan dari guru sejarah tersebut, atau sekadar ajakan ke kantin beramai-ramai.

"(Y/n)," sebuah suara seorang gadis memanggilku yang masih sibuk mencatat 4 soal yang tertulis agak rapi di papan tulis. Otomatis aku pun menatap kearah sumber suara yang ada di belakangku.

"Oh, Heeyeon-ah. Kau mau ke kantin sekarang?" Tanyaku cepat. Ia hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban seraya menunjukkan cengirannya.

"Kau tau sendiri, pelajaran sejarah menguras nutrisi sarapanku, ehe," ucap Ahn Heeyeon, sahabat sedari smpku ini.

"Baiklah, kau sudah mencatat soal di papan kan?" Tanyaku lagi sambil mengarahkan jari telunjukku ke arah papan tulis.

"Tentu saja." Heeyeon lalu menahan tawanya. "jangan-jangan kau ketiduran  saat pelajaran Nam-ssaem lagi?"

"Kau tau sendiri aku bukan orang yang bisa menahan kantuk, yeon," jawabku lalu tertawa kecil.

"Kau bisa pinjam catatan sejarahku nanti. Sekarang, temani aku ke kantin ok?" pintanya seperti biasa.

"Baiklah. Ayo," ajakku lalu menarik lengan Heeyeon sebelum kami membuang-buang waktu kami lebih lama di kelas.

***

Setelah dari kantin, aku dan Heeyeon pun segera kembali ke kelas daripada kami terkena hukuman karena terlambat masuk kelas. Namun, aku segera menuju loker yang berada tepat di depan kelasku untuk mengambil buku mata pelajaran berikutnya. Sementara Heeyeon sedang sibuk men-stalking akun instagram artis favoritnya.

Ketika aku membuka loker milikku, kulihat sebuah post-it  menempel di balik pintu loker. Seperti biasanya, post-it warna kuning.

Maaf, hari ini aku terburu-buru. Jadi aku tidak sempat membawakanmu roti atau jus. Dan aku hanya mempunyai ini di tasku. Diterima ok?

-L

Kedua mataku melirik kearah sebuah kantung berwarna soft yellow yang diikat dengan sebuah tali berwarna merah tua. Kantung itu berada dekat dengan jajaran buku pelajaranku yang tersusun rapi. Tertulis inisial 'L' dengan ukuran kecil di salah satu sisi kantung tersebut.

Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku mengambil kantung tersebut dan membukanya sedikit. Bisa kulihat beberapa bungkus permen rasa lemon berbagai jenis. Sebuah senyuman telah terukir dengan jelas di bibirku dan entah mengapa aku tak bisa berhenti tersenyum hanya karena hal seperti ini.

"Hei, kau masih saja tersenyum seperti itu?" Aku hampir saja terlonjak karena kaget saat suara robot Son Hyunwoo terdengar di gendang telingaku. Ya, dia sudah berada di sebelahku entah sejak kapan.

"Aku sudah disini sejak kau membaca kertas berwarna kuning itu," jawabnya seolah mengerti apa yang barusan kupikirkan. Sementara matanya menunjuk kearah post-it yang kupegang di tangan kananku.

Colors (VIXX) [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang