Purple (As Locket) Pt. 2

32 3 0
                                    

A/n: chapter ini bakal agak panjang :")

Flashback on
31th December 2017
09:25 p.m

"Jadi dia tidak merayakannya denganmu kali ini?" tanya orang di seberang sana dengan suara yang agak senang.

"Iya. Sebenarnya aku kecewa, tapi kalau tentang pekerjaan Hakyeon oppa, tentu aku tak bisa memaksanya," jawabku lalu mendudukkan diriku di kursi meja belajar di kamarku.

"Nanti kita rayakan bersama Wonshik dan Jaehwan hyung di rumahku, ya?"  ajaknya dengan nada yang ceria.

"Wah wah, ada apa ini, Bin? Kenapa suaramu terdengar ceria begitu? Membuatku merinding saja," ejekku.

"Begini-begini juga banyak yang suka denganku, huh." ya si penelfon yang sedang menghubungiku adalah Lee Hongbin yang merupakan teman dekatku dan Wonshik sejak kecil.

"Kalau begitu kenapa kau tolak ajakan kencan dari gadis berambut pendek cokelat beberapa hari yang lalu, hm?" tanyaku seraya mengambil sebuah kertas dan bolpoin yang ada di meja belajarku.

"H-hah? Kau tau darimana? Wonshik menceritakan semuanya padamu?" kali ini nada bicaranya terdengar panik.

"Aku tak tau apa maksudmu tentang Wonshik menceritakannya padaku semuanya, tapi yang kutau hanya itu saja. Dan tentu saja siapa yang akan memberitauku selain Wonshik?" balasku lalu menekan tombol speaker panggilan dan meletakkan ponselku di atas meja belajarku. Kemudian aku pun mulai menulis sesuatu diatas selembar kertas yang barusan kuambil.

"Huh, sepertinya lain kali aku harus ingat untuk bercerita pada Gongchan saja," keluh pria bermarga Lee itu lalu menghela nafas. Aku hanya tertawa sebagai balasannya.

"Apa alasanmu, hm?"

"Memangnya aku harus bilang ya?"

"Menurutmu? Kau itu bahkan tak pernah berkencan dengan perempuan! Aku hampir minta tolong temanku untuk berkencan denganmu tau,"

"Sampai kapanpun aku tak akan membuka hatiku untuk perempuan lain."

"Wah wah, apa maksudmu kau punya wanita khusus di hatimu? Kenapa tak katakan padaku dari lama?"

"Bagaimana aku bisa mengatakannya padamu dari dulu, jika wanita khusus yang ada di hatiku itu adalah kau?"

Tanpa sengaja bolpoinku terlepas dari tanganku, membuatku tanpa sengaja mencoret tulisanku pada kertas barusan. Senyuman yang tadinya terukir di bibirku pun memudar.

"Hah? Kau bilang apa, Bin?" tanyaku dengan masih agak melongo.

"Bu-bukan apa-apa. Nanti aku akan  menjemputmu jam 10,"

Pip!

Panggilan itu pun langsung diputus secara sepihak oleh Hongbin. Pipiku terasa memanas mengingat perkataan Hongbin barusan. Bohong kalau aku bilang tadi aku tidak mendengarnya.

"Kau ini tidak peka sama sekali, ya. Hongbin suka padamu bodoh,"  ujar Wonshik dahulu ketika sehari setelah aku dan Hakyeon oppa menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

"Kenapa mengataiku bodoh? Kau sendiri juga bodoh," ujarku tak terima.

"Setidaknya aku tak sebodoh dirimu yang sampai tak menyadari perasaan orang lain," balas Wonshik.

"Huh, lagipula mana mungkin Hongbin menyukaiku. Kau pasti hanya salah paham," elakku.

Aku menghela nafas mengingat apa yang dulu aku dan Wonshik perbincangkan. Ternyata apa yang pria bermarga Kim itu katakan justru betul. Tapi sekarang aku sudah menyandang status sebagai 'kekasih Cha Hakyeon', tak mungkin jika aku membalas perasaan Hongbin, kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Colors (VIXX) [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang