Lima

1.8K 141 6
                                    

"Den, lo mau pulang dulu atau langsung ke rumah gue?" Tanya Vera.

"Hmm, kayaknya gue langsung ke rumah lo, deh. Cape bolak - balik." Jawab Dena.

Vera menganggukan kepalanya.

Mobil yang di tumpangi Vera dan Dena sudah memasuki pekarangan rumah yang halaman depannya luas, terdapat air mancur disana. Rumput - ruput segar, bunga - bunga yang bermekaran. Rumah tersebut bertemakan modern, dengan cat dominan putih dan hitam. Rumah tersebut terlihat megah. Ya, itu rumahnya Vera. Vera adalah anak dari Anshori Alfath Rayyan, pemilik perusahaan ternama di daerah Jakarta Timur. Tentu saja keluarga Rayyan memiliki kekayaan yang melimpah. Bahkan Vera memiliki mobil pribadi yang dibilang cukup mewah karena mobil itu keluaran baru tahun ini. Tetapi Vera orangnya tidak mau menunjukkan kekayaannya. Bahkan ia memilih berangkat sekolah bersama Bang Fadli, dan pulangnya pun ia...

Shit!

Vera kesal mengingat percakapan siang tadi. Bahwa ia akan selalu di antar pulang oleh andrean.

"Lo kenapa sih, Ver? Daritadi ngelamun mulu." Tanya Dena heran.

Pertanyaan Dena berhasil membuyarkan lamunannya.

"Eh? Gue? G-gak apa apa kok." Jawab Vera gugup. Vera selalu gugup jika ada masalah.

"Lo selalu gugup kalo ada masalah." Ucap Dena. "Sini duduk. Cerita dong." Dena berkata lagi sambil menepuk - nepuk tempat tidur. Sedari tadi Dena sudah duduk di tempat tidur Vera.

Vera pun duduk di sebelah Dena.

"Gue tuh kesel banget sama Bang Fadli. Masa iya dia nyuruh si Andre buat nganterin gue pulang tiap hari? Bang Fadli kan tau, kalo gue itu gak suka sama Andre!" Vera akhirnya menjelaskan dengan emosi yang menggebu - gebu.

Dena menanggapi dengan kekehan. "Yaudah si, yang kaya gitu mah gak usah di pikirin. Nanti juga lo bakal mau - mau aja di anterin Andre." Dena berkata sambil tertawa.

Mendengar perkataan Dena, mata Vera langsung melotot. "Dena!" Vera berteriak pelan.

Dena hanya tertawa kecil. Lalu Dena melihat jam dinding yang terpasang di dinding kamar Vera, manunjukkan pukul 19.00.

"Udah jam 7 nih. Mandi gih." Dena menyarankan.

Vera lalu menganggukkan kepalanya.

-NERD GIRL-

"Dena! Gue gak mau pake make up!" Vera berteriak karena tidak mau memakai make up.

Dena yang mendengar teriakan Vera langsung menutup telinganya, dan menggelengkan kepala.

"Vera sayang, lo harus pake make up kalo ke pesta." Dena menasihati.

"Tapi pake make up tuh kaya cabe - cabean yang suka ada di pinggiran jalan." Sahut Vera.

"Liat aja nanti." Ucap Dena.

Dena pun langsung menjalankan aksinya, yaitu mendandani Vera.

-NERD GIRL-

Vera memandangi bayangan dirinya melalui pantulan cermin. Ia begitu sangat cantik. Vera memakai dress merah menyala dengan sedikit polesan make up di wajahnya.

"Den, gue ternyata cantik ya?" Tanya Vera sambil tersenyum - senyum sendiri.

"Tuh kan! Apa gue bilang. Hasil karya gue gak bakalan kaya cabe - cabean!" Sahut Dena sambil menjulurkan lidahnya.

Vera menanggapinya dengan kekehan kecil.

"Rara? Kamu udah siap? Ayo kita berangkat!" Teriak Ibunya Vera.

"Udah jam 7.30, Den. Gue mau berangkat." Ucap Vera sambil melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Yaudah, ayo! Gue juga mau pulang nih." Sahut Dena. Tiba - tiba Dena teringat sesuatu. "Oh iya Ver! Lo bisa jalan pake high heels gak?" Tanya Dena.

"Bisa kok." Jawab Vera. "Yaudah, yuk!" Vera dan Dena melangkah keluar dari kamar Vera.

"Om, Tante, Dena pulang dulu, ya." Ucap Dena sambil menciumi punggung tangan orang tua Vera.

Orang tua Vera menangguk.

-NERD GIRL-

"Ma, masih lama gak?" Tanya Vera yang mulai bosan. Ia mlihat kanan kiri, hanya ada sekumpulan orang tua yang sedang mengobrol.

"Nanti sebentar lagi." Jawab Ibunya Vera. Telah berkali - kali Vera bertanya 'kapan pulang', pasti jawabannya sama, 'sebentar lagi'.

"Ma, Vera ke depan dulu, ya. Mau cari udara segar." Ucap Vera meminta izin.

Ibunya Vera mengangguk.

Vera melangkahkan kakinya keluar dari restorant ternama, tempat acara kantor ayahnya berlangsung.

Tiba - tiba seseorang menepuk pundak Vera pelan.

"Vera? Lo kok disini?"

Vera menoleh, damn it.

-NERD GIRL-

AuthorNote : hayooo siapa tuh yang nyapa Vera? :v wkwkwk keep reading guys! Jangan pada bosen yaa hehe:)

(Fake) Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang