Empat

1.8K 149 5
                                    

"Tiinn tiinn" Terdengar suara klakson mobil di luar rumah Vera.

Vera keluar rumah dan melihat siapa yang datang. Ternyata sahabatnya, Dena.

"Hai!" Sapa Vera, lalu masuk ke mobilnya Dena.

"Gila! Lo beda banget sama yang di sekolah." Ucap Dena sambil menggelengkan kepala nya.

Vera hanya terkekeh. Padahal Dena sudah sering melihat penampilan Vera seperti ini, tetapi tetap saja Dena selalu tidak percaya melihat perbedaan penampilan Vera.

Dena menginjak gas, lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah Vera.

-NERD GIRL-

"Ver, yang ini aja nih cocok!" Dena menyarankan dress berwarna biru.

"Hmm, gue gak suka warna biru. Apalagi ini punggungnya bolong gini." Vera tidak mau dress itu, karena punggungnya nanti akan terlihat jelas.

"Astagfirullah, Vera. Ini itu bukan bolong, tapi ini itu emang modelnya gini!" Dena berbicara sambil menggelengkan kepala.

Vera melihat dress berwarna merah menyala.

"Yang ini aja gimana, Den?" Vera memperlihatkan dress berwarna merah menyala itu.

Dena sempat berfikir, lalu, "Hmm, boleh deh. Coba lo pake!" Dena menyuruh Vera untuk mengenakan dress itu.

Vera melangkahkan kakinya menuju kamar pas untuk mencoba dress itu.

Disaat Vera sedang di kamar pas, Dena duduk di kursi tunggu. Ia melihat seorang laki - laki dan perempuan sedang pilih - pilih baju. Dena memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas siapa cowok tersebut.

"OMG!" Dena terkejut setelah mengetahui siapa cowok tersebut. Dan ternyata cowok itu adalah, Andrean.

Dena langsung menuju kamar pas. Dena mengetuk pintunya.

"Apa, Den?" Terdengar suara Vera di kamar pas.

"Vera gue masuk ya!" Ucap Dena.

Pintu bilik kamar pas terbuka mengizinkan Dena untuk masuk. Terlihat di dalamnya seorang perempuan mengenakan dress berwarna merah menyala.

Mata Dena melotot, tidak percaya bahwa perempuan itu adalah Vera, sahabatnya. Vera terlihat sangat cantik dan anggun mengenakan dress itu.

"Vera? Ini beneran elo, kan?" Tanya Dena tidak percaya.

Vera tertawa kecil, lalu menjawab, "Ini gue, Den. Vera Aina. Si cupu dari SMAN Nusa Bangsa." Vera berkata sambil tertawa.

"Subhanallah. Lo cantik banget, Ver! Gimana nanti malem ditambah make up! Gila - gila." Dena berkata sambil menggelengkan kepalanya.

"Apaan sih lo." Vera menjawab malu - malu. "Jadi, kenapa lo pengen masuk ke kamar pas?" Tanya Vera.

"Oh iya! Tadi di luar ada Andre sama 'mainan' barunya. Lo jangan dulu keluar, nanti bisa terbongkar penyamaran lo." Dena menjelaskan.

Vera beroh ria, lalu bertanya, "Parah banget ya si Andre. Gak ada kapok kapoknya mainin hati cewek. Di datengin karma tau rasa tuh!" Vera menggerutu sebal. "Minggu ini siapa target nya?" Tanya Vera.

"Itu loh, Kak Marisa, kelas XII IPA 2." Dena menjawab.

Vera terkejut, "Hah? Kakak kelas dia embat juga?" Tanya Vera tidak percaya sambil menggelengkan kepalanya. "Harusnya Kak Marisa itu jangan mau jadi pacarnya Andre. Andre itu kan cuma mainin hati Kak Marisa!" Vera menggerutu kesal.

"Hmm, iya juga sih. Tapi bodoamat lah, itu urusan mereka. Kita jangan ikut campur." Dena menjawab acuh sambil mengedikkan kedua bahunya. "Lo tunggu dulu disini ya, Ver. Gue mau keluar dulu, mau liat situasi." Dena menyarankan.

Vera mengangguk.

Dena lalu keluar dari kamar pas, dan melihat sekelilingnya. Disaat Dena keluar, Vera segera mengganti dress nya dengan pakaian yang ia kenakan tadi.

Merasa situasi nya aman, Dena lalu memberi kode ke Vera bahwa situasi aman. Vera pun keluar dari kamar pas, dan menuju kasir untuk membayar dress nya. Setelah itu mereka pulang ke rumah Vera.

-NERD GIRL-

AuthorNote : aaaa maaf banget part ini pendek:( maaf banget belum dimunculin konflik hehe:D jangan lupa vote guys<3

(Fake) Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang