JSC 1

1.2K 35 8
                                    

Fenia mempererat pelukannya.
"I love u ega"
Suara fenia serak karena menahan air mata.

Ega mencium kepala Fenia dan membelai rambutnya.
"Love you too baby"

Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Fenia merasa ngantuk lalu tertidur, begitupun dengan ega. Ega tidur dikamar fenia.

**********

Jam beker Fenia tidak berdering seperti biasanya, karena fenia semalam tidak memasang alarm.
Fenia bangun karena terik sinar matahari yang menerobos ke celah2 jendela kamarnya.
Fenia melirik jam bekernya ternyata sudah jam 8 pagi. Fenia melihat ke sisinya dan mendapatkan ega sedang tertidur pulas.
Fenia tersenyum memandang wajah tampan Ega sangat lama.
"God sorry. Tapi gue bener2 ngrasa sayang banget sama makhluk ciptaanMU yang satu ini. Gue emang hina. Tapi gue ga mau pisah sama dia."
Fenia duduk dan berniat untuk pergi kekamar mandi, tapi tiba2 lengan fenia ditarik Ega menuju pelukannya.

"Good morning my sweety"
Ega mengatakannya dengan sangat lembut dan masih dengan mata tertutup.

Fenia merasakan degupan jantungnya sangat cepat tapi fenia merasa nyaman dan fenia bisa mendengar detak jantung ega. Fenia tersenyum.
"Loe udah bangun?"

"Gimana gue gak bangun, loe aja terus ngeliatin gue"

Pipi fenia memerah karena ternyata ega mengetahuinya.
Ega membuka matanya melihat fenia lalu tertawa kecil.
"Sekarang jam berapa?"

"Jam 8."

"Kampus masuk siang kan? Katanya ada rapat gitu."

"Iya gue tau kok, gue mau mandi dulu ya."
Fenia melepaskan dirinya dari pelukan ega dan duduk.

"Mau mandi bareng?."

"Ih ega apaan siii."
Fenia mengambil bantal dan melemparnya ke wajah Ega.
Egapun tertawa.

Fenia segera bangun dari kasur dan mandi. Setelah beberapa menit fenia keluar dengan menggunakan hot pants dan kemeja putih yang tipis sehingga memperlihatkan tubuhnya samar.
Fenia melihat kasurnya sudah rapi. Fenia mencari ega yang ternyata ada di meja makan.
"Ngapain loe disini?"

"Gue laper fen."
Ega tertawa.

"Yaudah lo mandi aja sana nanti gue bikinin sandwich, tu dilemari ada baju loe yang waktu itu loe pinjemin ke gue."

"Siap bosku."
Ega mengecup pipi fenia dan berlari menuju kamar mandi takut fenia protes.

Fenia terdiam dan memegang pipinya. Dia sangat bahagia.

Setelah fenia mengeringkan rambutnya, fenia menuju dapur untuk membuat sandwich.
Dan saat fenia memasak telor untuk sandwich.
Tiba2 ega memeluknya dari belakang dan ega menaruh wajahnya di leher fenia.
Fenia merasa geli tapi diam saja dan berusaha tetap fokus pada telor yang dimasaknya.

"Loe wangi banget sayang."

Fenia masih diam saja.

Ega melepaskan pelukannya. Dan memasang wajah memelas.
"Udah jadi belom? Gue laper bangett nihh."

"Iya..iya bentar lagi."

Ega menuju kulkas untuk mencari sesuatu untuk diminum bersama sandwich, dan ega memilih susu coklat.
Ega mengambilnya lalu ke meja makan. Ega melihat sandwichnya sudah siap di atas meja.

Mereka berdua menyantap sandwichnya.
Fenia membuka percakapan.
"Ega..."

"Mmmmm..."

"Kita kan baru kenal, kenapa loe bisa suka sama gue?."

Jangan Salahkan Cinta (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang