First Time

1.1K 39 0
                                    

"Fen.. Hati-hati ya disana mamah sama papah akan slalu ngedoain kamu. Jangan telat makan, jangan tidur malem2." sambil menarik koper Fenia menuju pintu depan rumah.

"Iya sayang maafin papah ya ga bisa nganter kamu ke sana, besok papah ada kepentingan yang ga bisa ditinggal mamah juga begitu, nanti kamu diantar Pak Ujang dan disana udah ada mobil kamu" ayah Fenia merasa menyesal tidak bisa mengantar putrinya untuk ke Universitas.

Fenia dengan muka datar sambil nyembunyiin muka betenya berusaha untuk berbicara.
"Iya mah pah gapapa ko, aku udah gede aku bisa sendiri. Yaudah ya mah pah aku berangkat dulu ya"
Dilanjut dengan pelukan hangat fenia untuk mamah dan papahnya.

********

Perjalanan selama kurang lebih 6 jam Fenia lalui bersama supir pribadinya Pak Ujang, sekarang Fenia sudah sampai di apartemen tempat dia akan tinggal nanti untuk kuliah.

Fenia turun dari mobil sambil menenteng koper dan boneka beruang kesukaannya.
"Makasih Pak Ujang, bilang mamah sama papah ya aku udah nyampe soalnya hp aku lobet"

"Oh..iya non iyaa saya akan kabarin nyonya sama tuan. Semoga non sukses ya kuliahnya"

Fenia hanya tersenyum dan masuk apartemen nya meninggalkan pak ujang. Apartemennya besar, ada bagasi mobil dan disana sudah tersedia mobil Fenia.
Kamar fenia berada dilantai 3 dengan fasilitas lengkap. Nuansa kamarnya berwarna merah dan gold, Ada ac, tv, kasur besar, kulkas, shofa, dan kamar mandi mewah. Ya.. Orang tua Fenia memang sudah mempersiapkan semuanya bahkan ini seperti tempat penginapan liburan bukan untuk kuliah.

Fenia masuk kamar dan langsung menjatuhkan dirinya ke kasur, dia lelah setelah melewati perjalanan yang panjang.

*********

Kringg...kringgg...
Jam beker Fenia berdering keras membuat dirinya membuka mata paksa.

Ini adalah hari pertama Fenia kuliah jurusan fakultas sastra inggris, Fenia menguap beberapa kali dan jalan sempoyongan masuk kamar mandi.
30 menit Fenia dikamar mandi dan dia sudah siap untuk berangkat dengan menggunakan levis putih baju lengan pendek pink dan flat shoesnya. Rambutnya yang sepunggung dibiarkan terurai begitu saja.

Fenia keluar dari kamar apartemennya dan menuju lift untuk turun ke bagasi mobilnya.
Saat lift terbuka, dia melihat cewe yang mmmm.. Ganteng. Dada fenia serasa sulit untuk bernafas. Feniapun masuk lift.

Fenia dan ega tidak berbicara apapun, sampai akhirnya mereka sampai di bagasi mobil apartemen. Mereka berdua keluar dari lift dan menuju mobil mereka masing-masing.

"Shit!!! Apaan bgt si papah masa baru hari pertama kuliah mobil udah mogok gini. Trs gimana gue bisa berangkat coba!"
dengan nada membentak dan fenia terus saja memukul mukul setir mobilnya sampai klakson mobil terus berbunyi yang membuat ega mendengarnya.

Ega mengerutkan keningnya kebingungan.
"Tuh anak kenapa si masih pagi juga udah rame bgt"
Egapun memutuskan untuk menghampiri Fenia.
"Halo mba... Knp ya pagi2 gini udah ngomel2 sendiri, mainan klakson mobil lagi"

Kedatangan ega yang tiba2 di kaca mobil membuat fenia kaget.
"Hih, kaya setan si loe! Sapa juga yang mainan klakson mobil! Gue lagi bete mobil gue mogok gimana gue bisa ngampus coba!" ocehan fenia membuat ega tersenyum tipis apalagi fenia manyun2 gitu bikin ega semakin gemas.

"Yaudah yuk gue anterin loe"
Kata2 ega membuat fenia terkejut.

"Emang loe kenal gue?"

Ega tertawa kecil dan semakin memasukan kepalanya lewat kaca mobil kedalam yang membuat jarak antara mereka hanya 3cm saja.
"Emang kalo mau nolong orang harus kenalan dulu ya?"

Fenia merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, mata mereka saling bertemu dan mereka begitu dekat membuat Fenia kesulitan untuk bernafas.
"Mm..mmm.. Iya udah deh aku kuliah di univ guna jaya"

"Waw samaan dong, yaudah deh cepetan gue udah mau telat"
Ega pergi menuju mobilnya.

Feniapun bisa mengatur nafasnya kembali. Diapun segera keluar dari mobilnya dan berlari kecil mengejar Ega.

Merekapun akhirnya berangkat. Waktu dari apartemen ke univ hanya 20 menit. Selama di mobil tidak ada yang membuka pembicaraan. Ega fokus menyetir mobil mewahnya, dan Fenia fokus memainkan gadgetnya. Sampai akhirnya ega memecahkan keheningan.

"Nama gue Mega biasa dipanggil Ega. Loe siapa?"

Fenia mengerutkan keningnya dan menjawab dengan mata masih fokus pada gadgetnya.
"Gue Fenia"

Ega memutarkan bola matanya karna sikap fenia yg jutek meskipun sudah di tolong.
"Loe jurusan apa? Semester berapa?"

"Sastra inggris, baru masuk"

"Ohhh... Maba ternyata"

Tanpa terasa mereka sudah sampai dan Feniapun langsung keluar mobil tanpa mengucapkan apapun. Ega tersenyum melihatnya dari dalam mobil.

Maaf yaaa kalo absurd bgt. Jangan lupa vote and comment nyaaaa yaaaa...😄

Jangan Salahkan Cinta (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang