Perasaan Apa Ini?

1.1K 32 0
                                    

Fenia membuka kelopak matanya dan kepala nya terasa sakit. Fenia bingung semuanya bernuansa biru dan putih, fenia berusaha untuk bangun tapi ada tangan yang mencegahnya.
"Udah loe istirahat aja dulu"

Fenia melihat Ega tersenyum berada disampingnya.
"Gue dimana?"

Ega masih tersenyum.
"Loe ada dikamar gue, tadi loe pingsan di lift. Gue gatau loe kamar nomer berapa gue juga ga tau password kamar loe. Jadi gue bawa loe kesini."

Fenia masih berusaha mengingat kejadian sebelumnya, dan dia ingat dia dipeluk Ega dan itu membuat pipi Fenia memerah.
Ega yang bingung melihat tingkah Fenia pergi untuk mengambilkan teh hangat.

"Nih minum teh anget dulu."
Ega menaruh gelas berisi teh di meja dekat tempat tidur Fenia.

"Mmm.. Maaf ya ka waktu loe nganter gue, gue malah jutek bgt. And thanks udah mau nolongin gue di lift tadi. Gue emang parno sama tempat gelap terus kekunci gitu gue ga bisa nafas"

Ega mengacak kecil rambut di kepala Fenia.
"Iya santai aja kali.. O,ya panggil gue Ega aja ya.. Gue ga suka dipanggil kaka"

Fenia mengangguk tersenyum malu.

Ega pergi ke dekat tv untuk mengambil hp nya dan kembali ke sisi Fenia.
"Gue minta id line loe, mungkin aja nanti loe kejebak lift lagi loe bisa langsung kasih tau gue"
Ega tertawa kecil.

Fenia manyun2 Mendengar perkataan Ega.
"Ko gitu sih, semoga aja gue ga kejebak di lift lagi."

Ega gemas melihat wajah Fenia.
"Heheee iya ko bercanda doang, id line gue: @Egamamoto loe apa?"

"Gue @Feniamartin"

"Oke.. Di minum tuh teh nya nanti keburu dingin"

Feniapun hendak mengambil gelas teh nya, tapi entah apa yang terjadi mungkin karna Fenia masih lemas teh itu tumpah ke baju Fenia dan gelasnya jatuh pecah.

"Awww..."
Teriak Fenia kepanasan karna tehnya tumpah ke bajunya.

Ega yang kaget segera menghampiri Fenia dan mengambil handuk. Ega langsung memasukan tangannya kedalam baju Fenia dan mengelap teh yang nembus ke kuliat perutnya.

Fenia merasa ada banyak kupu2 yang menggelitik. Fenia merasa badannya sekarang kedinginan bukan kepanasan. Wajah mereka sangat dekat bahkan Fenia bisa merasakan hembusan nafas Ega. Ega menatap dalam mata Fenia, Fenia merasakan kulitnya merinding dan jantungnya berdebar begitu kencang dan fenia hanya diam saja.

Tangan Ega terus berjalan kekanan dan kiri mengelap teh yang tumpah itu. Setelah selesai, Ega mengeluarkan tangannya.
"Loe itu ceroboh bgt si, loe ganti baju dulu sana"
Ega berjalan ke lemarinya dan mengambilkan kaos lengan panjang berwarna abu2.

"Ma.. Makasih"
Fenia berusaha berbicara setelah mengatur nafasnya agar normal kembali.

Fenia berdiri dan menuju kamar mandi Ega untuk ganti baju. Aroma khas cowo dirasakan fenia dikamar mandi Ega.
Setelah selesai Fenia keluar.

Ega menatapnya, dan ega merasakan jantungnya berdebar kencang.
"Mmmm... Ngegemesin banget tuh anak" kata Ega didalam batinnya.

Baju yang dipakai Fenia kebesaran, rambutnya terurai ke samping. Sungguh cantik.

Fenia pamit untuk kembali ke kamarnya.
"Mmmm.. Thanks ya gue mau pulang ke kamar gue dulu"

Ega mendekati Fenia.
"Ya sama2. Mau gue anter?"

Fenia tertawa kecil.
"Apaan si ga usah kali. Emang gue bayi"

Egapun ikut tertawa.
"Yaudah kalo ada apa2 kontek gue ya. Btw loe kamar no.berapa?"

Jangan Salahkan Cinta (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang