Thomas POV
"Tapi apa salahku, paman?"
"Keluar dari sini! SEKARANG!"***
Dingin... itulah hal pertama yang aku pikirkan saat pertama kali menginjak bumi ini.
"Tempat apa ini? Dingin sekali...." kataku berulang-ulang. Aku tidak bisa berhenti meniup-niup kedua telapak tanganku.
Paman, kau kejam sekali
Aku tidak habis pikir mengapa pamanku bisa bertindak kejam kepadaku. Maksudku, ayolah? Dia adalah raja surga!
Dan aku pangeran neraka.
Bingung? Haha, biar kujelaskan.
Pada suatu ketika, hiduplah seorang raja dan ratunya di kerajaan surga. Dulu, duluuuu sekali kerajaan surga dan kerajaan neraka itu berhubungan baik (pasti informasi ini baru bagi kalian, haha), karena baik kerajaan surga maupun kerajaan neraka sama-sama menjaga keseimbangan di bumi. Maksudnya, manusia yang meninggal arwahnya akan masuk ke surga atau neraka bergantung pada kelakuan mereka selama di dunia (yah kau tahu, orang baik masuk surga dan orang jahat masuk neraka).
Mereka sangat dekat, sampai-sampai raja neraka mengambil adik raja surga, putri surga, untuk menjadi istrinya.
Beberapa tahun kemudian, lahirlah aku, separuh neraka dan separuh surga, pewaris kerajaan neraka. Apakah menurutmu kehadiranku membawa kebahagiaan bagi kedua kerajaan? Haha, tidak.
Putri surga, ibuku, meninggal ketika melahirkan aku. Jangan salah, kami pun dapat mati, tetapi arwah kami tidak menuju surga atau neraka seperti manusia, melainkan menjadi energi kehidupan bagi alam di bumi, yah itu jika dari kerajaan surga ada yang meninggal. Jika dari kerajaan neraka yang meninggal, energi yang kami hasilkan malah merusak bumi, dan itu salah satu yang menjadikan bumi seimbang.
Sulit dipercaya ya?
Setelah adiknya mati, raja surgapun membenci raja neraka, ayahku. Tapi rasa benci terhadapnya kecil sekali dibandingkan dengan rasa bencinya terhadapku, penyebab kematian adiknya. Sejak kecil aku tidak pernah mendapat perlakuan baik dari paman. Oh, iya, raja dan ratu surga pun memiliki seorang putra yang beberapa bulan lebih tua daripada aku. Namanya Nero, sepupuku.
Ia selalu bersikap menyebalkan kepadaku; dia sangat percaya pada semua perkataan ayahnya. Ia tidak suka aku yang selalu membawa aura buruk dan merusak (yaaaa, semua yang ada di kerajaan neraka memang memiliki aura seperti itu, memang itulah yang ada dalam diri kami, maka dari itu sikap kamipun kalau manusia bilang itu kejam).
Entah mengapa walaupun aku setengah surga, sepertinya tak ada sisi surga dalam diriku yang diwariskan dari ibuku itu...
Eh, malah ngomong apa aku ini
Intinya, setelah aku dewasa di umur 18 tahun ini, raja surga mengusirku dari kerajaan surga (jangan tanya, ia bisa melakukannya karena aku setengah surga. Jangan lupakan itu).
Ayahku? Dia bahkan sama sekali tak peduli kepadaku (yah, sikap para penghuni kerajaan neraka memang begitu, dan tidak menjadi masalah untukku).
Sebenarnya, akupun tidak betah di kerajaan neraka. Panas banget. Ayahku juga tidak pernah memaksaku untuk menetap di kerajaan selagi aku belum menjadi raja, jadi yah, sejak 15 tahun aku banyak menghabiskan waktuku di kerajaan surga, pamanku tidak tahu tentunya, dan berteman dengan para penghuni surga, ya, arwah-arwah itu.
YOU ARE READING
Two Hearts
FantasySeharusnya aku hidup sebagai seorang gadis yang normal. Setelah peringatan kematian pacarku setahun yang lalu, aku pulang ke rumah dan mendapatinya meringkuk kedinginan tak sadarkan diri. Entah apa yang merasukiku saat itu; kuputuskan untuk merawatn...