Setelah ditunjukkan jalan pintas oleh Ardan, beberapa menit kemudian kita sampai di villa Reski.
Reski yang lagi berdiri di teras villa langsung nyambut gue dengan pertanyaan, "dari mana aja lu?"
Gue langsung ngibrit lari masuk ke villa Reski tanpa menjawab pertanyaan Reski sama sekali. Ini bener-bener udah di ujung!
---
Setelah selesai, gue ke depan villa Reski lagi.
"Heh, ga sopan banget sih. Orang nanya bukannya dijawab malah langsung lari masuk gitu aja." kata Reski setelah melihat kedatangan gue ke depan teras villa.
"Ya maap, namanya juga kebelet," seketika gue teringat sesuatu. "Ohiya, Ardan mana?" tanya gue.
"Udah balik dia ke villanya, katanya udah ditungguin. Ternyata villa di sana punya Ardan loh Rei!" jawab Reski sambil nunjuk villa-nya Ardan.
"Udah tau!" kata gue.
"Yee, santai aja dong" kata Reski.
Tapi sepertinya gue merasa masih ada yang janggal. Hmm. "Eh btw cewe yang semalem dateng bareng Ardan ke villanya, siapa?"
Reski terlihat berpikir sebentar, lalu membuka mulutnya seraya berkata, "Gue aja ga liat Ardan semalem"
"Yaudah deh mau mandi dulu gua"
"Yaudah sana mandi, keringet lo bau" kata Reski.
"Dasar kurang ajar, mendingan gue bau karna olahraga, sehat. Dari pada lo, bau iler!" jawab gue sambil jalan menuju kamar mandi, meninggalkan Reski sensirian di teras villanya.
---
Tiba-tiba di pikiran gue terlintas pikiran tentang perempuan yang dateng bersama Ardan tempo hari. Kalau dilihat, perawakannya sama dengan perempuan yang gue lihat lagi bareng Ardan di toko kaset itu.
Dia siapa ya? Pacar dia kan Sheila, masa dia ajak perempuan lain ke villa-nya? Pake gandengan tangan pula.
Tapi kalau dipikir-pikir, ngapain juga gue ikut campur urusan mereka? Memang sih, gue masih menyimpan perasaan tertarik sama Ardan walaupun kenyataannya dia udah ada yang punya. At least, selama gue ga ganggu hubungan mereka, apa salahnya? Kalau menurut gue, manusia mana pun berhak mempunyai rasa tertarik atau suka kepada siapa aja.
Kayaknya gue harus ngabarin Sheila tentang hal ini. Di dalam lubuk hati gue, gue juga penasaran dia siapa, dan rasanya seperti ada jarum yang menusuk hati gue pas inget Ardan menggandeng tangan perempuan itu semalem.
Tapi gue tetep harus ngabarin Sheila, dia temen gue juga, ga mungkin gue tega bantu nutupin sesuatu yang ditutupi sama pacarnya.
Reina : Shei, gue mau nanya
Beberapa menit kemudian Sheila membalas.
Sheila : Nanya apa?
Reina : Lu tau ga sekarang Ardan dimana?
Sheila : Hmm, setau gue sih selama liburan ini dia di rumahnya aja
Rasa gejolak di hati muncul setelah membaca pesan terakhir dari Sheila. Bagaimana bisa, jelas-jelas Ardan sedang berada di villa-nya, tapi Sheila ga tau. Seperti ada yang ga beres.
---
Di ruang tengah villa Reski, terlihat Reski sedang sibuk mencari film yang pas untuk ditonton. Gue menghampirinya dan mengambil salah satu kaset bergenre drama dan memperlihatkannya pada Reski. "Ini aja."
YOU ARE READING
Admire from Afar
Novela JuvenilBener ga sih semua orang pasti pernah mengagumi seseorang dari jauh? Menurut gue sih bener karna gue juga ngalamin itu. Dan ga hanya gue, ternyata sahabat gue pun juga gitu. Kenapa mengagumi dari jauh? Karena seseorang yang mengagumi orang dari jauh...