First

9. Now, We

Kami membawa tiga mobil yang dikendarai oleh Samchon Kim, Oji-chan dan Myungsoo Oppa. Well, tahun ini kami membawa banyak anggota. Seperti dugaanku benar kami menuju gereja terdekat sudah ramai oleh banyak orang.

"Apa yang kau cari?" Aku menggelengkan kepala dan merangkul lengan Jongin.

Tahun depan akan ada anggota baru. Kim Bum Oppa. Soeun Eonni mengatakan setelah tahun berganti Kim Bum Oppa beserta keluarganya akan datang kerumah untuk membicarakan tentang hubungan Soeun Eonni dan Kim Bum Oppa.

Setelahnya mungkin Myungsoo Oppa lalu kami -Joohyun dan Jongin- yang terakhir memikirkannya membuatku tersenyum sendiri. kami bahkan berada di awal tahun perkuliahan perjalan kami masih panjang bukan?

...

Miki sangat senang berada disini sejak tiba mulut mungilnya tidak berhenti bertanya ini dan itu meskipun sudah remaja rsa ketertarikkannya akan hal baru sama seperti anak kecil. Dulu ketika aku masih di Jepang kami akan pergi kesuatu tempat setiap akhir pekan mungkin sejak aku pindah Miki tidak mempunyai teman yang bisa diajaknya pergi mengingat jika teman yang dimilikinya tidak banyak seperti diriku.

"Onee-chan anniyo Eonni itu apa?" aku mengalihkan pandangan menatap ke luar restoran disana terlihat pedagang kaki lima yang ramai pembeli.

"Eoh itu namanya Odeng terbuat dari daging ikan yang dihaluskan kemudian direbus menggunakan kaldu sayuran seperti lobak" jawabku kemudian aku menyuapkan makanan kedalam mulutku lagi.

Saat inikami memang berada di restoran keluarga untuk makan siang bersama di luar rumah dan disini cukup ramai pengunjung beserta keluarga mereka.

"Kau ingin mencobanya?" Miki menatap ayahnya kemudian mengangguk.

"Aku akan menemaninya." ucapku.

"Joo belikan untuk kami juga" aku mendengus mendengar ucapan Jongin. maunya selalu gratisan.

Aku menatap Miki yang sedang mengunyah odeng nya dengan raut wajah menilai rasa dari makanan tersebut membuatku mencubit pipinya yang penuh.

"Bagaimana rasanya?" tanyaku

"Woah! ini benar-benar enak" ucapnya lalu mengambil lagi satu tusuk odeng.

"Ahjumma aku ingin yang ini, ini dan ini untuk dibungkus" ucapku lalu juga mengambil setusuk odeng untuk kumakan. Sudah lama tidak memakan makanan pinggiran jalan seperti ini.

"Eonni apakah kau mengenal anak kecil disamping rumah?" aku mengagguk mengiyakan ucapan Miki.

"Ada apa?"

"Obaa-chan mengatakan jika anak kecil itu mencarimu"

"Benarkah?" tanyaku tak yakin.

"Kau bisa menanyakannya sendiri kepada Obaa-chan"

...

Aku menatap ponselku dengan bingung, di layar tertera kontak Kyuhyun. Saat di gereja tadi aku seperti melihat sosok Kyuhyun tapi setelah hampir menghampirinya ternyata itu hanya seseorang yang memiliki perawakan seperti Kyuhyun.

Apa aku mulai merindukannya?

Ah perasaan ini sungguh membuatku kesal. Ingin menelpon tapi malu apa yang harus kukatakan?

Sejak kejadian dimana aku dan Soeun Eonni datang berkunjung kami tidak bertemu kembali. Myungsoo Oppa mengatakan jika Kyuhyun selalu ada di rumah akhir-akhir ini karna di grup chat mereka Kyuhyun yang mengatakannya sendiri.

Tuk!

Aku menoleh menatap jendela balkonku lalu kembali melamun menatap layar ponselku lagi. Menunggu itu memang menyebalkan dan melelahkan dan aku menyetujuinya.