Semilir angin menerbangkan helaian rambut panjang milik seorang gadis yang sedang duduk di bawah bangku taman yang letaknya tepat di bawah pohon maple yang tengah menggugurkan daunnya. Sesekali gadis muda ini melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Hufthhh.... Lama sekali, sudah satu jam tapi batang hidungnya pun belum nampak" Keluh sang gadis yang semakin dikuasai rasa bosan itu. Sesekali ia merapatkan jaketnya guna mengurangi rasa dingin yang menyerang, wajar saja mengingat gadis ini menunggu dari jam 3 hingga empat sore. Udara sore di saat musim gugur ini memang cukup dingin.
Puk... Lagi2 terdengar suara daun mapel yang menimpa tepat di atas kepalanya, dia ulurkan tangan kanannya untuk menangkap selembar daun maple yang melayang dihadapannya.
"kenapa dia belum juga datang ? Apa dia akan datang setelah semua daun di pohon ini berguguran dari rantingnya ? " "heiii... Bisa kah kau terbang kearahnya dan memintanya untuk tidak membuatku menunggu lebih lama ?" lanjutnya sambil berbicara pada selembar daun di tangannya itu."Dia tak perlu terbang menghampiriku, karena aku ada tepat di belakangmu" ucap seorang pria yang sukses mengejutkan gadis dihadapannya.
"Minho oppa... Kau mengejutkanku" tanpa pikir panjang gadis itu menghambur ke pelukan sang oppa.
" Maafkan oppa Yeri-ah, oppa ada meeting mendadak." ucap Minho dengan senyum getirnya, tangan kanan ia gunakan untuk membalas pelukan Yeri, dan tangan kiri ia gunakan untuk mengusap surai milik yeri.
"Oppa apa kau baik-baik saja ?"
"Ya, oppa baik-baik saja oppa hanya ingin memelukmu lebih lama"#Minho POV dalam hati#
Oppa benar-benar tak mengerti dengan perasaan oppa saat ini. Eomma membawa seorang gadis untuk dijodohkan dengan oppa, tapi hati oppa merasa sakit, bayang-bayang wajahmu terus menghantui oppa. Taukah kau bahwa oppa begitu ingin lari karenanya ? Oppa ingin lari bersamamu untuk menghindari permintaan eomma#Normal POV
"Aku ingin oppa terbuka padaku, kita bukan lagi orang lain, bahkan hubungan kita sedekat tautan antara daun maple dengan rantingnya. Jika oppa memiliki masalah atau mengalami kesulitan, berceritalah, bagi kesulitan dan masalah itu denganku"
"Jika kita bagaikan ranting pohon maple dan daunnya, lalu siapa yang menjadi daunnya, dan siapa yang menjadi rantingnya ?"
"Tentu aku yang akan menjadi rantingnya karena aku yakin bahwa jika kelak kita berpisah, bukan akulah yang meninggalkan oppa, rasa sayangku pada oppa begitu kuat seperti akar pohon, apapun yang terjadi aku tak akan meninggalkan oppa, jika oppa ingin pergi, maka aku akan melepaskan oppa. Oppa, semalam aku bermimpi, dalam mimpiku oppa melambaikan tangam dan terbang menaiki pesawat entah kemana, apakah oppa akan benar-benar pergi seperti dalam mimpiku ? Apakah oppa akan menjadi daun yang terbang meninggalkan rantingnya ?"
"Bukankah kejadian itu sering kita alami saat oppa ada pekerjaan ke tempat yang cukup jauh ?"
"Ah iya, oppa benar, lagi pula itu kan hanya mimpi, untuk apa aku fikirkan, kalau begitu aku ubah kedekatan kita bukan lagi bagaikan ranting dan daun, tapi.."
"Cukup, jangan teruskan lagi, kita adalah kita, jangan samakan dengan hal lain, apapun itu. Cukup diam di pelukan oppa, oppa sedang ingin memelukmu dalam sunyi"Keduanya tetap berpelukan, tak memperdulikan udara yang semakin dingin. Suasana tamanpun semakin sepi, orang-orang memilih untuk menghangatkan diri di dalam ruangan dari pada membiarkan tubuhnya melawan dinginnya udara petang ini.
TBC
.Menerima kritik dan saran
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex (Minho-Yeri) #SHINee #RedVelvet #SHINeeVelvet
FanficMinho dan Yeri adalah sepasang saudara berbeda ibu. Ibu kandung Yeri seorang istri simpanan, pertemuan pertama terjadi saat sang ayah sedang meninjau perkembangan perkebunan yang dimiliki perusahaannya. Benih-benih cinta mulai bberkembang dan berlan...