Aku publish ulang karena sebelumnya ff ini tidak masuk ke daftar isi, maaf atas ketidaknyamanannya
Part ini berfokus pada Minho yang ngebaperin masa lalunya sama Yeri, jadi akan ada banyak adegan yang berasal dari part sebelumnya
Selamat membaca 😊Matahari sudah terbit satu jam yang lalu, Kim Kibum terlihat memutari pemakaman sambil memanggil nama Minho.
"Heiii... Choi Minho.... Jawablah"
"Aish kemana anak itu, merepotkan saja"
"mmm.... Apa dia sudah tidak ada di kompleks pemakaman ini ?"
"Ya, aku harus mencarinya ke luar"
"Tapi harus mencari kemana ? Handphone saja ia tinggalkan, andai dia bawa, aku bisa mencarinya lewat GPS"Di sisi lain, terlihat Choi Minho yang sedang duduk sambil menyadarkan punggungnya di sebuah bukit. Di depan terlihat rel kereta yang membentang panjang, entah berapa jauhnya terhubung. Perlahan Choi Minho berdiri dan melangkahkan kakinya ke dapan, menikmati semilir angin sambil memutar kembali memorinya bersama Yerim. Memori yang dimulai dari awal pertemuan keduanya.
"jadi kau anak appaku ?"
"ne oppa" ucap gadis muda sambil menunduk, sesekali ia melirik ke arah namja angkuh yang duduk dihadapannya.
"jika kau anak appaku, kenapa tak menggunakan marga appaku?"
"eommaku hanya istri simpanan, jadi eomma memberikan marganya pada namaku"Tak ada lagi air mata yang keluar membasahi pipi dengan rahang yang kokoh itu, hanya pandangan kosong bak tak ada lagi kehidupan di sana.
Kembali ingatannya memanggil kenangan lain bersama Yerim"kenapa dia belum juga datang ? Apa dia akan datang setelah semua daun di pohon ini berguguran dari rantingnya ? " "heiii... Bisa kah kau terbang kearahnya dan memintanya untuk tidak membuatku menunggu lebih lama ?" lanjutnya sambil berbicara pada selembar daun di tangannya itu.
"Dia tak perlu terbang menghampiriku, karena aku ada tepat di belakangmu" ucap seorang pria yang sukses mengejutkan gadis dihadapannya.
"Minho oppa... Kau mengejutkanku" tanpa pikir panjang gadis itu menghambur ke pelukan sang oppa.
" Maafkan oppa Yeri-ah, oppa ada meeting mendadak." ucap Minho dengan senyum getirnya, tangan kanan ia gunakan untuk membalas pelukan Yeri, dan tangan kiri ia gunakan untuk mengusap surai milik yeri.
"Oppa apa kau baik-baik saja ?"
"Ya, oppa baik-baik saja oppa hanya ingin memelukmu lebih lama"Ingin sekali ia kembali ke masa itu, masa dimana ia masih bisa memeluk tubuh mungil yang ia kasihi.
"Aku ingin oppa terbuka padaku, kita bukan lagi orang lain, bahkan hubungan kita sedekat tautan antara daun maple dengan rantingnya. Jika oppa memiliki masalah atau mengalami kesulitan, berceritalah, bagi kesulitan dan masalah itu denganku"
"Jika kita bagaikan ranting pohon maple dan daunnya, lalu siapa yang menjadi daunnya, dan siapa yang menjadi rantingnya ?"
"Tentu aku yang akan menjadi rantingnya karena aku yakin bahwa jika kelak kita berpisah, bukan akulah yang meninggalkan oppa, rasa sayangku pada oppa begitu kuat seperti akar pohon, apapun yang terjadi aku tak akan meninggalkan oppa, jika oppa ingin pergi, maka aku akan melepaskan oppa. Oppa, semalam aku bermimpi, dalam mimpiku oppa melambaikan tangam dan terbang menaiki pesawat entah kemana, apakah oppa akan benar-benar pergi seperti dalam mimpiku ? Apakah oppa akan menjadi daun yang terbang meninggalkan rantingnya ?"
"Bukankah kejadian itu sering kita alami saat oppa ada pekerjaan ke tempat yang cukup jauh ?"
"Ah iya, oppa benar, lagi pula itu kan hanya mimpi, untuk apa aku fikirkan, kalau begitu aku ubah kedekatan kita bukan lagi bagaikan ranting dan daun, tapi.."
"Cukup, jangan teruskan lagi, kita adalah kita, jangan samakan dengan hal lain, apapun itu. Cukup diam di pelukan oppa, oppa sedang ingin memelukmu dalam sunyi""Kau benar-benar pembohong kecil Kim Yerim, kau meninggalkanku, kau tak memegang kata-kataku."
.
Terdengar suara kereta yang akan melintas, dengan mantap Choi Minho melajukan langkahnya menuju rel kereta.
"Akan ku akhiri semua di sini untuk memulai yang baru, jika kita tidak berjodoh di kehidupan ini, ku harap kita berjodoh di kehidupan selanjutnya."
"Yaakkkk Choi Minho.....!!!!!! " suara teriakan Kibum tak dihiraukan, Minho kini sudah berada tepat di rel kereta api. Kibum berusaha mengejar Minho dan menarik tubunya secepat mungkin, begitulah rencana yang ada di pikiran Kibum.
"Heiii selamat tinggal Kim Kibum" Minho menoleh ke arah Key sambil memberikan senyum terakhirnya sebelum kereta sukses mendorong tubuhnya hingga terpental beberapa meter.
"C-choi Minho... Pabbo pabbo" Kibum jatuh tersungkur sambil menangis melihat jasad Choi Minho yang terlihat mengenaskan.
Ini lah keputusan Minho, ia mengambil pilihan bodoh untuk mengakhiri hidupnya. Ia berharap Tuhan memberinya kesempatan untuk berjodoh dengan Kim Yerim di kehidupan yang akan datang.
.
.
.
END
Akhirnya FF ini selesai, aku punya beberapa ide FF, tapi satu dulu yang akan diposting. FF baru nanti genrenya happy, karena FF yang ini sudah sad, next aku bikin FF yang happy-happy aja. Ide FF yang sad aku simpen dulu.
Ini tak kasih teasernyaTeaser FF yang happy :
"Oppa, kau tak perlu khawatir memikirkan uang kostmu, soal itu aku yang akan urus, jadi kau tak perlu kena omelan Eommaku"
"Jinja ? Kau ingin membantuku ?"
"Tentu saja, tapi ada syaratnya, oppa mendeklah, aku bisikin" ucap gadis berseragam senior high school sambil menggerakkan jari telunjuknya untuk memberikan tanda pada namja di hadapannya agar segera mendekat.
Ia dekatkan bibirnya pada telinga sang nama. Seketika bulu kuduk sang namja meremang akibat sapuan nafas gadis di depannya. Susah payah ia menelan air liurnya.
"Sial, anak ini walau masih kecil tapi berbahaya" umpatnya dalam hati.
Mata sang namja yang sudah belo itu menjadi semakin besar setelah mendengar kata apa yang dibisikkan padanya.
"Kau gila ? Anak sekolahan bukan seleraku"
"Yasudah, bersiap-siaplah menghadapi kemarahan eommaku karena kau sudah menunggak 3 bulan, bye oppa"
Gadi itu keluar dari kamar bernuansa sepak bola Liga Inggris ini dan menyisakan sang namja yang sibuk merusak tatanan rambutnya sambil berteriak.Teaser FF yang sedih :
"Ayah hamba memang pernah mengkhianati ayah anda yang mulia, tapi ia tak mungkin mengkhianati menantunya sendiri, ayah hamba menyangi anda seperti ia menyayangi hamba yang mulia. Saya tidak percaya dengan semua bukti itu, bukti bisa saja direkayasa"
"Cih... Bukti bisa direkayasa ? Lalu bagaimana dengan ucapanmu permaisuri, apakah ucapanmu bisa kupercaya ?"
Raja pergi begitu saja meninggalkan Ratu yang tersungkur di lantai akibat dorongan Raja, ia hanya bisa meratapi kepergian sang Raja dengan tatapan kosong. Ayah dan kakak laki-lakinya kini sedang ditahan bersama mereka yang dituduh bersalah sambil menanti keputusan dari pengadilan.
"Ayah, kakak... Mianhe, ini semua karenaku"
Sang ratu hanya mampu terisak menangisi keluarganya ya cepat atau lambat akan dieksekusi. Dipegangnya dada yang amat terasa sakit. Sakit yang muncul akibat melihat tatapan sang suami yang terlihat amat membencinya.
"Aku tidak berguna, untuk apa aku menjadi ratu jika akhirnya seperti ini, menimbulkan masalah bagi semua orang hiks"
.
Itu adalah teser 2 project baruku, sampai jumpa di FF selanjutnya
😁
![](https://img.wattpad.com/cover/105332027-288-k670271.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex (Minho-Yeri) #SHINee #RedVelvet #SHINeeVelvet
FanfictionMinho dan Yeri adalah sepasang saudara berbeda ibu. Ibu kandung Yeri seorang istri simpanan, pertemuan pertama terjadi saat sang ayah sedang meninjau perkembangan perkebunan yang dimiliki perusahaannya. Benih-benih cinta mulai bberkembang dan berlan...