Bau obat begitu jelas tertangkap indra penciuman Minho, matanya menatap tak percaya pada suatu ruangan tempat Yerim terbaring tak sadarkan diri. Selembar kaca menjadi pembatas yang memisahkan mereka berdua. Tangan Minho tergerak membasuh air mata yang menetes dari sepasang mata belonya.
"Tak ada lagi yang bisa kami lakukan untuk menyelamatkan pasien, pasien membiarkan penyakitnya terus menggerogoti usianya, sudah terlambat untuk memberikan pertolongan, penyakit leukimia ini sudah terlalu parah" dokter di samping Minho menjelaskan sambil menatap Yerim yang tengah berbaring di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis.
"saya permisi dulu Tuan.Choi" sambungnya seraya pamit untuk meninggalkan Minho sendirian menemani Yeri.Seketika kenangan dimana Yeri yang berjanji tidak akan meninggalkan Minho muncul bagaikan sebuah adegan film yang terbayang di dalam imajinasi Minho.
"Aku ingin oppa terbuka padaku, kita bukan lagi orang lain, bahkan hubungan kita sedekat tautan antara daun maple dengan rantingnya. Jika oppa memiliki masalah atau mengalami kesulitan, berceritalah, bagi kesulitan dan masalah itu denganku"
"Jika kita bagaikan ranting pohon maple dan daunnya, lalu siapa yang menjadi daunnya, dan siapa yang menjadi rantingnya ?"
"Tentu aku yang akan menjadi rantingnya karena aku yakin bahwa jika kelak kita berpisah, bukan akulah yang meninggalkan oppa, rasa sayangku pada oppa begitu kuat seperti akar pohon, apapun yang terjadi aku tak akan meninggalkan oppa, jika oppa ingin pergi, maka aku akan melepaskan oppa. Oppa, semalam aku bermimpi, dalam mimpiku oppa melambaikan tangam dan terbang menaiki pesawat entah kemana, apakah oppa akan benar-benar pergi seperti dalam mimpiku ? Apakah oppa akan menjadi daun yang terbang meninggalkan rantingnya ?"
"Bukankah kejadian itu sering kita alami saat oppa ada pekerjaan ke tempat yang cukup jauh ?"
"Ah iya, oppa benar, lagi pula itu kan hanya mimpi, untuk apa aku fikirkan, kalau begitu aku ubah kedekatan kita bukan lagi bagaikan ranting dan daun, tapi.."
"Cukup, jangan teruskan lagi, kita adalah kita, jangan samakan dengan hal lain, apapun itu. Cukup diam di pelukan oppa, oppa sedang ingin memelukmu dalam sunyi""Kau pemohong, aku menyesal sudah mempercayai perkataanmu Yeri-ah"
Air mata kembali turun menetesi kedua pipi Minho.
"Apa yang harus oppa lakukan untuk bisa melihat senyummu lagi, medengarkan suaramu lagi ?"
"Oppa merasa seperti pengecut yang hanya bisa meraung menangisi keadaan tanpa bisa berbuat apapun untuk menyelamatkanmu"
Seketika tubuh Minho roboh terjatuh di atas lantai rumah sakit yang dingin ini, dia terduduk sambil bersandar pada dinding kaca yang membatasi ruangan ini.
Ia menolehkan kepalangya agar bisa kembali menghadap ke arah di mana Yerim terbaring, ingin rasanya retina matanya terus menangkap bayangan gadis yang ia rindukan beberapa haru ini. Rasanya belum puas ia melampiaskan rasa rindunya hanya dengan menatapnya saja, ingin ia memeluk dan saling berpandangan untuk melepaskan rasa rindu yang begitu membebaninya, saling berbicara dan mengungkapkan bawa keduanya sama-sama saling merasa merindukan satu sama lain. Tapi keadaan yang ada tak mendukung keinginan Minho, yang bisa ia lakukan hanya memandang dan memandang gadis di balik tembok kaca itu
.
.
.
TBC
.
Karena FF ini udah mau tamat, aku ada ide buat FF baru, genrenya lebih ceria, tapi sebelum FFnya kurealisasikan, aku minta pendapat kalian
Enaknya FF itu direalisasikan atau enggak ?
Terus pakai bahasa semacam FF ini atau enakan bahasa sehari-hari yang lebih ringan, bahasa yang lebih kekinian, mengingat FF baru nanti ceritanya lebih ceria, kayae sih gak las kalau bahasanya kayak yang di FF ini
Ceritanya sih tentang mahasiswa dan anak sma, mahasiswanya ngekos di sebelah rumah si siswa
Mungkin judulnya "Penghuni Kost Sebelah"
Cast tetap pakai Yeri dan Minho, tambahan ada Saeron juga, mungkin Suhyun dan Yeonjung juga masuk
Mohon sarannya ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Sister Complex (Minho-Yeri) #SHINee #RedVelvet #SHINeeVelvet
FanficMinho dan Yeri adalah sepasang saudara berbeda ibu. Ibu kandung Yeri seorang istri simpanan, pertemuan pertama terjadi saat sang ayah sedang meninjau perkembangan perkebunan yang dimiliki perusahaannya. Benih-benih cinta mulai bberkembang dan berlan...