"Ups!" Suara cewek mengagetkan kami. Gue duluan melepas ciuman kami.
Gue yang daritadi sudah was-was akan dipergoki seseorang dan kini terjadi.
"Sorry. Tapi gue butuh ke toilet" kata cewek itu lagi sambil senyam senyum. Gue mengangguk malu dan menarik jae.
"Kok elo ga liat tempat sih?!" Ketus gue menarik dia. Dia pun hanya diam saja.
"Tapi elo kan menikmati ciuman gue kan?" Tanyanya dengan senyum goda.
Wajah gue langsung merah padam mengingat adegan beberapa menit yang lalu.
Sumpah malu banget ciuman di depan umum, ya walau di lorong sepi tapikan sama aja umum 😥
"Ga usah bahas itu lagi deh. Sana balik gih ke anak-anak. Gue rasa mereka bakalan curiga kalo kita barengan" kata gue sambil mendorong tubuhnya.
"Kenapa? Harusnya ini kabar bahagia. Kalo perlu gue kasih tahu ke mereka bahwa kita baru...."
"Yook Sungjae!" Kata gue dengan pelototan gue. Dia hanya terkekeh dan cium pipi gue. Eh main cium aja 😒
Ia pun menjauh dan pergi meninggalkan gue. Huh. Gimana nanti kalo mereka tahu dan gimana satu kampus bisa dimaki sama kaum hawa.
***
"Hei kok lama amat ke toiletnya? lo sakit perut?" Tanya Changbi. Gue cuma angguk aja. Mereka pun kembali mengobrol dengan percakapan yang gue ga tahu.
"Joy" panggil Chorong. Gue menoleh dan dia menunjuk bibirnya tapi matanya ke arah gue. Otomatis gue sadar dan buru - buru bercermin yang dikasih Chorong.
lipstick gue belepotan. gue lupa cek pas adegan ciuman tadi. Anjir bibir gue agak bengkak.
"Elo habis ciuman ya?" Tanya chorong to the point. Seketika gue terbatuk. Mereka yang tadinya asik ngobrol tetiba berhenti melihat gue terbatuk.
Sungjae langsung kasih gue air putih. Gue menerima dengan biasa dan sekilas gue ngelirik mereka semua pada biasa saja. Cuma tampang mereka seakan-akan penasaran kenapa dengan gue?
"Thanks"
"Your welcome" kata jae sambil mengedipkan matanya dengan manja. Ih gue ga salah liat kan? gue takut anak-anak pada tahu.
Kemudian acaranya selesai dan mereka siap untuk pulang. Gue yang siap mau pulang tetiba ponsel gue mendapatkan pesan.
Sungjae
Pulangnya bareng aku aja. Tunggu aku di lobby.
eh kata-kata nya uda berubah nih yang tadinya 'elo gue jadi aku kamu'
Gue bingung yang biasanya gue bareng sama Irene tapi gue harus cari alasan biar gue ga bareng dia dulu.
"Rin, gue gabisa bareng. Gue dijemput sama paman gue"
"Oke hati-hati ya. Kabari kalo uda sampai rumah" katanya langsung cipika-cipiki ke gue.
"Hai, lama ya nunggu aku" katanya saat dia uda didepan gue. Gue cuma membalasa dengan gelengan. Lalu dia menarik gue menuju lift.
"J--jae?" Tanya gue gugup. Ia menoleh sambal menggenggam tangan gue.
"Hmm?"
"M--maksud tadi k--kita itu..."
"Kamu kalo ngomong jangan gugup gitu dong" gimana ga nambah gugup, dia elus pipi gue uda makin gugup.
Ting!
pintu lift terbuka dan sampai di parkiran basement. Ia menarik gue dengan erat. Seakan-akan gue gabisa lari dari genggamannya.
selama dimobil kami pun terdiam sambil menikmati music yang diputarkan oleh radio saja. tetiba mata gue terasa berat. Dan akhirnya gue tertidur.
Samar - samar ada yang ngelus pipi kanan gue.
"Hey bangun. sudah sampai dirumah" otomatis gue langsung melebarkan kedua mata gue. Gue sedikit kelabakan. Jae yang daritadi liatin tingkah gue hanya tertawa.
"ada yang lucu?" Tanya gue ga suka. Dia hanya menggeleng sambal tersenyum. "Enggak ko. Uda gih masuk" katanya sambal mengacak rambut gue.
"Gue masuk ya dan terima kasih acara makan - makannya" jawab gue mau keluar pintu tapi dicegah lagi olehnya.
"Terima kasih untuk hari ini"
A/N : PSA pending lagi karna draft yang gue edit hilang seketika. Padahal uda setengahnya tinggal di post untuk tamat hari ini T.T
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy • Sungjae
FanfictionStatus sebagai playboy tapi ga yakin sama hati sendiri.