Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Joy kok belum pulang?" Tanya jae dengan penampilan yang berbeda.
Gue bisa lihat dia membawa tas di bahu nya.
Jangan jangan dia bawa baju ganti.
Sekarang baju kaos, celana jeans dan topi aja uda ganteng.
Keliatannya dia makai topi ingin untuk ga di publish deh.
Gue fokus ke dia tanpa sadar dia melambaikan tangannya ke depan wajah gue. Gue seketika sadar.
Asli wajah gue mulai memerah nih 😶
"Eh tadi elo ngomong apa?" Sumpah gue ga ngeh dia ngomong apa.
"Elo ga pulang?"
"Mau pulang kok tapi nunggu kendaraan online.."
"Sama gue aja bareng" belum gue jawab dia main narik tangan gue.
Aduh jangan kayak gini lagi dong. Suasana kampus masih rame.
"Jae g--gue bisa sendiri"
"Gak. Cewek kayak elo jangan pulang sendiri. Sekarang lagi maraknya penculikkan apalagi begal" jawab dia tanpa noleh ke gue. Dia tetep narik tangan gue sampai dia membukakkan pintu mobil buat gue.
Otomatis gue masuk tanpa babibu.
Saat di mobil kami tetap diam. Jae fokus menyetir dan gue hanya memandangi luar dari kaca mobil.
"Ehem. Elo tahu kan alamatnya?" Eh ngomongin tempat buat ultahnya nih?
"Tahu ko nanti bareng sama irene"
"Oke deh"
Lalu kami terdiam lagi.
Tiba dirumah gue cuma mengucapkan terima kasih sama dia. Dia pun tersenyum dan pamit pulang.
"Kamu dianterin Sungjae lagi?" Tanya nyokap saat gue masuk rumah.
"Iya ma"
"Sepertinya dia suka sama kamu" kata nyokap sambil senyum senyum ga jelas.
"Ih mama! Cuma temen kok. Aku kan baru kenal sama dia"
"Ya tapikan cara mandang kamu beda loh"
"Cuma aku mirip sama mantannya?" Gue ga terima kalo opini nyokap kayak gitu.
"Ga juga tapi cara mandang kamu dari matanya itu loh.. Apa ya..hmm" nyokap sambil pura pura mikir.
"Ih mama ada - ada aja deh! Aku mau tidur dulu" jawab gue buru buru ke atas. duh daripada nyokap liat wajah gue memerah bisa gawat.
