GWENZIE THREE

30 5 0
                                    


Salah Tingkah - RAN


"Oke jadi itu tadi yang bisa saya sampaikan. Buat kalian yang junior bisa langsung tanya ke senior yang berpengalaman kalau ada yang perlu ditanyakan." Kata Pak Reno sebagai pembimbing OSIS.

"Juna kamu kalau ada yang tidak mengerti bisa langsung tanya ke Raskal" tunjuk Pak Reno kepada mantan Ketua OSIS.

"Baik Pak" jawab Juna

"Gwen kamu bisa tanya ke Zie, kalau kamu butuh sesuatu. Kerja dia selama di OSIS cukup membanggakan dan saya harap kamu pun tidak akan mengecewakan.

Dan kamu Zie, berhenti bermain-main. Saya suka kerja kamu, tapi saya paling tidak suka jika ada murid gadis saya galau berhari-hari karena ulah kamu. Jangan main-main sama Gwen, Zie." Lanjut Pak Reno.

"Iya Pak saya gak main-main kan saya udah mau lulus." Jawab Zie.

"tapi kayaknya kenalan sebelum pisah boleh nih." Batin Zie berbicara.

"Dan untuk bendahara Keara, kamu bisa langsung berkomunikasi dengan Devin ya."

"Iya Pak." Jawab Kiara

"Baiklah saya rasa pertemuan pembuka kita sudah dirasa cukup. Jangan lupa untuk sempatkan waktu kalian pada saat jam istirahat pertama untuk berkumpul sebentar disini dan membagi tugas. Saya tutup pertemuan ini Wassalamualaikum. Silahkan kalian boleh kembali ke kelas."

"Waalaikumsalam." Jawab anggota OSIS serempak.

Setelah dirasa cukup tidak ada yang perlu ditanyakan, Gwen segera bangkit dari duduknya dan hendak menuju kelas. Mengingat jam saat ini adalah pelajaran Biologi dan sedang melakukan praktik tumbuhan hydrilla, Gwen mempercepat bangkitnya dan jalan dengan tergesa-gesa.

Saat hendak keluar ruang sekretariat OSIS, tiba-tiba seseorang mencekal tangannya. Karena terkejut Gwen langsung membalikkan badannya dan memarahi sang pemilik tangan tanpa melihat siapa yang mencekal tangannya. Awalnya Gwen mengira itu Keara teman seangkatannya yang menjabat sebagai Bendahara OSIS.

"Ke, aku buru-buru aku harus praktek. Nanti ya ngomongnya."

"Ke? Ke siapa Ke?" tanya orang itu.

Merasa asing dengan suara orang itu, Gwen langsung mengangkat kepalanya dan bertanya tanya dalam hati.

"Kayak pernah denger suaranya, siapa sih?" batin Gwen.

Betapa terkejutnya Gwen melihat siapa yang mencekal tangannya. Gwen pun jadi salah tingkah melihatnya. Belum lagi tangannya masih setia dipegang oleh orang itu.

"Eh, Mas Zie. Maaf Mas, saya kira tadi Keara. Ada apa Mas?" Ternyata orang yang tadi memanggilnya ada Zie, partner dalam organisasi ini.

"Oh engga sih, aku cuma mau ngajakin kamu pulang bareng. Mau ya? Hitung-hitung perkenalan." Tanya Zie penuh harap.

"Hm gimana ya Mas? Apa saya gak ngerepotin Mas Zie, nih?"

"Engga kok santai aja. Nanti kita mampir kafe langganan aku. Kita ngopi-ngopi dulu. Mau ya, Gwen?"

"Boleh deh, Mas. Tapi pulangnya sebelum jam 5 sore ya? Oh ya ini tangannya boleh dilepas?"

"Oh maaf, Gwen. Aku refleks." Ucap Zie salah tingkah sambil menggaruk tengkuknya.

"Yaudah, Mas. Saya harus balik ke kelas. Saya buru-buru." Tanpa menunggu ucapan Zie, Gwen langsung pergi meninggalkannya

"Oke, Gwen,"

"AKU TUNGGU KAMU DI PARKIRANN YAAAAA PULANG SEKOLAHH." Ucap Zie setengah berteriak.

Karena tadinya merasa anggota OSIS yang lainnya memperhatikan kegiatan Gwen dan Zie, Gwen pun menjauh dari Zie tanpa memedulikan ucapan terakhirnya. Gwen kira setelah Ia pergi membuat anggota OSIS lainnya pergi, tapi ternyata tindakan berteriak Zie membuat Gwen semakin malu. Teman-temannya malah semakin menjadi menggoda Gwen.

"Asik nih, Zie gebetannya baru."

"Wohh si Zie mulai beraksi nih gaesss"

"Gila ya udah mau lulus masih aja main-main."

Begitulah kira-kirateman-temannya menggodanya. Gwen dan Zie semakin salah tingkah dibuatnya.  

  —  GWENZIE  —

*TBC*

GWENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang