GWENZIE SIX

20 1 0
                                    

Sheila on 7 - Hari Bersamanya

Kalau dengan menjadi diam bisa membuat kamu nyaman bersama ku, akan ku coba menjadi diam. - unknown

Karena keasikan ngobrol sampai lupa waktu, ternyata hari sudah berganti menjadi sore. Gwen sebenarnya sudah gelisah ingin pamit karena yang dia lihat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Namun Gwen bingung bagaimana caranya untuk mengakhiri pembicaraannya dengan Zie. Disatu sisi dia ingin mengakhiri, namun disisi lain dia merasa nyaman bercerita dan berbagi dengan Zie.

Zie merasa Gwen sedang gelisah, yang Zie lihat sejak beberapa menit yang lalu Gwen bolak balik lihat ke arah jam tangannya. Karena penasaran Zie pun melihat ke arah jam tangannya. Ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Seolah tidak ada apa-apa Zie melanjutkan makannya.

"Zie..." Gwen mencoba memulai pembicaraan

"Iya Gwen ada apa?"

"Emm... Saya harus pulang sekarang. Ini sudah jam 5 sore. Sesuai kesepakatan kita tadi, saya harus pulang. Ibu saya di rumah pasti sudah nungguin saya."

"Oh iya, kamu mau pulang ya?"

"Iya.... Masak mau disini terus sampe besok."

"Mau aku sih gitu, kamu disini aja sama aku sampe seterusnya malah."

"HA?" Gwen memunculkan reaksi kaget. "Berhenti bercanda Zie, ayo pulang." Muka Gwen sudah menunjukkan rasa gelisah bercampur kesal.

"Hehe.. Iya iya ayo aku anterin kamu pulang." Zie bangkit berdiri dan berjalan ke arah kasir disusul Gwen di belakangnya.

-----

"Makasih ya Zie udah mau repot-repot nganterin saya pulang," kata Gwen setelah turun dari motor Zie dan melepas helmnya. "Padahal tadi ga dianterin juga gapapa, jadi ngerepotin kan."

"Apaan sih santai aja lagi, kan dari awal emang aku yang nawarin pulang bareng dan anterin kamu. Justru aku ngerasa direpotin kalo ga nganter kamu sampe rumah. Kalo tiba-tiba ada sesuatu dijalan dan kamu kenapa-kenapa kan aku juga yang repot. Aku yang ngajakin keluar kok aku ga bertanggung jawab nganterin balik."

Benar juga perkataan Zie, kenapa Gwen jadi merasa bersalah seperti ini. Padahal dia juga ga minta untuk diantarkan pulang, tapi ditawari. Bedakan ya antara meminta dan ditawari.

"Yaudah kalo gitu aku pulang dulu, titip salam buat Ibu." kata Zie

"Ibunya siapa?" Gwen merasa tidak paham dengan omongan Zie barusan.

"Ya Ibu kamu, yang nanti bakal jadi Ibu aku juga," kata Zie sambil mulai men-stater  motornya dan hendak menjalankan sepedanya. "Aku pulang dulu Gwen. Assalamualaikum"

"Haa... Waalaikumsalam..." Jawab Gwen sambil ngedumel dalam hati. Selalu seperti itu tingkah Zie. Bicara tidak jelas lalu mengalihkan dengan pembicaraan lain.

-----

"Kok barusan pulang Gwen?" tanya Ibu Gwen sesaat setelah Gwen masuk ke dalam rumah.

"Eh Ibu. Assalamualaikum bu," ucap Gwen sambil mencium tangan Ibunya.

"Waalaikumsalam, darimana kamu? Kok tumben banget jam segini barusan pulang? Mana tadi ada suara laki-laki diluar, kamu dianter temen kamu Nduk?" tanya Ibu secara beruntut.

"Iya bu, tadi habis keluar sebentar sama temen Gwen. Namanya Zie, kakak kelas sih lebih tepatnya. Mantan OSIS yang sekarang jabatannya Gwen pegang bu."

"Oalah gitu toh Nduk. Lain kali suruh masuk aja dulu kalo kamu dianter lagi sama dia," ucap Ibu. "Ibu kan juga pingin kenalan."

"Iya bu, ya ntar Gwen kenalin ibu sama Zie," Gwen langsung pergi meninggalkan ibunya sebelum ditanyai banyak hal.

"OHYA BU DAPAT SALAM DARI ZIE, MAAF BELUM BISA MAMPIR KATANYA," di ambang pintu, Gwen baru teringat pesan Zie yang harus disampaikan ke ibunya. Alhasil Gwen berteriak supaya ibunya mendengar.

"SALAM BALIK GWEN BUAT ZIE, BILANG IBU SUDAH TERIMA SALAMNYA. DITUNGGU KEHADIRANNYA." tak mau kalah, ibu Gwen, membalas ucapan Gwen dengan berteriak juga.

-----

Padahal  baru saja Zie meninggalkan rumahnya untuk pulang, tapi telepon genggam Gwen sudah dipenuhi pesan masuk dari Zie. Gwen yang malas membuka pesannya, membiarkannya begitu saja tergeletak. Gwen mau membersihkan diri dulu setelah hampir petang dia baru sampai rumah.

-----

"Gwen aku balik dulu ya" 

"Kamu jaga diri, hehehe"

"Besok aku jemput kamu ya, jangan nolak:)" 

"Selamat malam Gwen. Selamat beristirahat."

Gwen baru membuka pesan dari Zie saat Gwen akan terlelap. Kurang lebih pukul 9 malam. Gwen ingin membalas pesan singkatnya. Tapi kantuk sudah datang mendominasi. Alhasil Gwen hanya membaca tanpa membalas pesan dari Zie.

-----

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GWENZIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang