Breath

34 0 0
                                    

Nafasmu mengisi relung hati~

Sedikit kecewa. Ya, mungkin sedikit.

Kamu masih merajai hati yang Aku miliki. Semua harapan dapat Aku hirup hanya dari Kamu. Semuanya sirna. Ketika takdir berbicara lain. Tapi, Aku mengerti. Itulah yang Tuhan berikan untukku.

Kelabu? Semu? Tak terlihat? Imajinasi? Aku mengerti lagi. Tentu saja Kamu hanya menganggapku seperti... oh mungkin saja seonggok sampah yang sepatutnya dimusnahkan.

Namun, aku peduli. Bagaimana caramu menatapku, bagaimana caramu berbicara denganku, bagaimana caramu memperlakukan Aku. Aku peduli. Yah... walaupun Kamu tidak peduli. Haha.

Apa yang membuatku selalu saja bertahan? Semuanya yang Kamu lakukan padaku tidak ada yang berkesan. Oh tunggu, mungkin ada, satu kejadian yang sampai sekarang membuatku jatuh hati padamu.

Bukan sampai sekarang, mungkin selama-lamanya. Bah.

Bolehkah Aku mengatakan sesuatu yang harus Kamu tahu? Aku mohon jawablah 'iya'.

Oke, pertama Aku selalu mengatakan bahwa Aku sudah tidak menyukaimumu, tapi nyatanya? Hati ini tidak bisa berpaling.

Kamu tahu? Detak jatungku selalu berpacu dua kali lebih cepat jika mata kita bertemu. Oke, Aku akui ini sedikit menjijikan. Kita? Seriously? Tidak ada kata kita diantara Aku dan Kamu.

Selanjutnya, Kamu tahu, mungkin benar Aku ini menyedihkan. Pasalnya jika Aku melihatmu tertawa bagiku itu sangat melegakan. Aku merasa... tawamu adalah untukku.

Cih. Bangun!

Terakhir, Aku akan menegaskan hal yang pertama tadi secara gamblang. Bahwa sesungguhnya, Aku masih mencintaimu.

Haha. Basi tau.

Kadang, udara itu seakan hilang jika Aku melihatmu, Aku tidak bisa bernapas, tenggorokanku tercekat, seolah Aku merasa, “Sudahlah, bodoh. Untuk apa dirimu sepanik ini?”

Tuan, Aku mohon dengan berat hati. Bisakah Kamu untuk tidak muncul di hadapanku?

🔹🔹🔹

Himpunan SajakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang