🔹Perpisahan🔹
Aku benci perpisahan!
Kesimpulannya, perpisahan selalu tak disetujui oleh perasaan. Bolehkah Aku masih tetap menyimpan rasa?
Ingatanku berputar kembali, saat dimana Aku dan Kamu tertawa. Saat Aku menangis, Kamu yang berada di sampingku, saat Aku bahagia, Kamulah yang membuat Aku bahagia.
Kamulah yang membuat dentuman jantung berpacu melebihi batas wajar.
Setiap jam, menit bahkan detik pun, Aku hargai, saat Aku bersamamu.
Aku masih mencoba mencari cara untuk mencintaimu dengan benar, tapi ... kenapa? Kenapa harus ada perpisahan?
Kamu penguat, saat Aku rapuh.
Kamu penghilang gundah, saat Aku dihadang banyak persoalan.
Kamu pencipta ketentraman. Saat gejolak emosiku tidak terkendali.
Sampai-sampai Aku berpikir, "Aku ini siapa kalau tidak ada kamu?"
Berpisah ya? Aku harap ini hanyalah lelucon yang Kamu buat. Aku harap ini hanyalah mimpi buruk, seburuk-buruknya mimpi. Aku harap ini tidaklah nyata.
Saat kamu menatapku, entah kenapa tatapan itu membuat hatiku sesak, seperti ditikam ribuan batu besar.
"Jangan lupakan saya ya?" ucapmu waktu itu. Saya masih hafal setiap detail percapakan yang kami lontarkan.
Aku hanya kebingungan sampai akhirnya Aku melontarkan pertanyaan bodoh, "Memangnya kamu mau kemana?" tanyaku.
Kamu menjawab, "Sudahlah, Saya harus pergi, sebentar saja ya? Lain kali kita akan ketemu lagi kok," Kamu tertawa, tapi itu membuatku menangis.
Oke, cukup saja. Saya tidak ingin mengingat scene itu lagi.
Jika memang benar, apa alasannya? Kamu tau? Perpisahan akan menciptakan duka dan luka. Menciptakan air mata yang tak terkira. Dan menghilangkan senyum dari wajahku.
Tak bisakah Kamu memberiku alasannya?
Lihatlah, betapa mudahnya takdir mempermainkan manusia.
🔹🔹🔹
KAMU SEDANG MEMBACA
Himpunan Sajak
Poesia[#160 in Poetry 24/05/2017] [#354 in Poetry 05/05/2017] [#376 in Poetry 06/05/2017] [#676 in Poetry 07/05/2017] [#349 in Poetry 08/05/2017] [#574 in Poetry 09/05/2017] ••• Semuanya aku tuangkan disini. Mulai dari perjalanan hidup, pengalaman raga, d...
