PIL 13

48 5 0
                                    

+Tidak berguna menyesali pertemuan. Jika keputusan membawa luka, menyingkirlah. Berikan pemahaman kepada hati bahwa gak semua keinginannya membawa kebaikan. Jika baik, serahkan kebahagiaan itu pada yang membutuhkannya+
-Dheana Refalita Sinaga.

***

Ini hari ke 45 untuk juan dan natha saling tak berteguran. Natha selalu menegur, tapi juan selalu mengacuhkan. Bahkan juan selalu mengutamakan dhea didalam hidupnya selama ini. Dhea semakin sayang kepada pria yang tak mencintainya itu.

  "Secepat itu lo lupain gue ju?" Kali ini, mereka berbicara di kursi besi taman sekolah. Natha memohon ke sekian kalinya agar bisa berbicara empat mata dengan juan. Dan kali ini juan memberinya kesempatan.

  "Langsung ke inti aja."

  "Lo segampang itu cari pacar dan lo segampang itu juga lupain gue."

  "Persis kayak lo."

  "Nggak ju. Selama ini lo gak beri gue waktu buat menjelaskan. Dan kali ini lo harus tau bahwa gue udah berhasil nolak perjodohan itu."

Realita nya juan kaget badai atas pernyataan itu. Namun ekspetasinya masih dengan wajah datar.

  "Gue ngelakuin ini demi lo juan."

Juan menoleh ke sebelah kiri dimana natha duduk. Pandangannya merasa iba. Pertama kali juan melihat wajah natha dalam sebulan terakhir ini.

  "Awalnya iya gue emang gak ada perasaan lebih dari seorang teman sama lo. Tapi dengan sikap lo yang seperti ini, gue ngerasa udah kehilangan kebahagiaan ju. Gue nggak bisa jauh dari lo. Dan selama ini, lo udah kasi gue pemahaman bahwa sakit nya cinta bertepuk pada sebelah tangan. Gue CINTA sama lo juan. Gue CINTA"

JDEERRR
Juan membelalak matanya. Bagaimana mungkin gadis ini cepat sekali menumbuhkan rasa ke dia. Juan masih berdiri teguh pada pilihannya.

  "Gue tau lo udah punya yang lebih baik dari gue. Tapi plis kasi gue kesempatan untuk membalas cinta lo selama ini. Gue janji gak akan sia siain lo lagi juan. Gue janji"

  "Maaf. Gue gak butuh rasa kasihan dari lo." Juan ingin beranjak, namun

  "Enggak. Lo Itu terlalu buruk mandang gue. Sehingga niat baik gue pun terkalahkan oleh pemahaman lo yang salah. Kasi gue waktu juan plis"

  "Gue udah terlanjur mencintai dia. Bukan lo lagi. Maaf. Ini bukan balas dendam. Tapi ada yang lebih penting dari lo saat ini. Lo harus tau kalau gak selama nya kedudukan lo berarti di hidup seseorang. Gue pulang." juan cool dan segera beranjak.

  "Juaaan" Suara natha pun tak terperdulikan lagi oleh juan. Natha ingin mengerjar, namun dia lelah.

@Viatelephon
Natha= Dheaa, gue mau jumpa lo sore ini. Pliss gue butuh lo dheaa
Dhea = Aduh tapi gue-
Natha = Gue mohon dhe. Gue lagi rapuh serapuh rapuhnya hari ini. Gue butuh elo. Kita ketemu di trotoar biasa yaaa

Tutt.. Tutt

'Gue nggak tega lihat natha sehancur ini gara gara temen cowok nya itu. Tapi gue harus bilang apa ke juan? Dia pasti marah kalau gue pergi gak jelas apalagi kalau bukan dia yang anter huhh'

  Sementara juan, sempat membatin 'Gue gak boleh goyah. Gue masih hutang perasaan sama dhea. Dan gak mungkin gue ninggalin dhea untuk natha yang udah buat gue hancur. Tapi soal perasaan, gue masih cinta banget sama natha. Gue harus apa?'

                                ***

@ruangtamudhea

   "Juan?" Matanya dhea mengukir ketakutan

PEJANIR (Sudah Terbit!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang