Awalnya kita tak pernah berbicara.
*****
Hari senin.
Bisa dibilang hari ini adalah hari paling menyebalkan bagi seorang Andrea Salshabilla Ryansyah.
Selain karena masa liburnya yang sudah selesai, Salsha juga paling tak sudi berdiri panas-panasan ditengah lapangan sambil mendengarkan pak KepSek berkultum ria.
Tapi sekarang bukan hanya itu yang membuat Salsha kesal setengah mampus, melainkan penampakan seorang Stefhanie Amelia yang sedang asyik-asyiknya berceloteh ria mengenai dirinya di depan adik kelas yang baru selesai mos kemarin.
Di jam istirahat yang harusnya menjadi surga dunia bagi Salsha, Stefhanie atau kerap disapa Steffi itu membuat jam istirahat ini seolah menjadi neraka baginya.
Bagaimana tidak, Apa yang kalian rasakan saat dengan semangat yang berkoar sahabat kalian mem-pro-mo-si-kan kalian sebagai jomblo? belum lagi lirikan centil dari para adik kelas itu?
Jika saja Steffi bukan sahabatnya, mungkin Salsha sudah menancapkan garpu yang dipegangnya ke mata Steffi.
Salsha menatap Steffi datar saat cewek itu menoleh lalu mengedipkan sebelah matanya pada Salsha.
"Eh kalo kalian pengen deket atau kenal lebih jauh lagi sama Salsha nih gue kasih id linenya,"
Salsha sontak menggebrak meja membuat beberapa siswa menoleh padanya. Matanya melotot saat mendengar samar-samar Steffi menawarkan id linenya pada segerombolan adik kelas itu.
Salsha melangkah cepat menuju meja yang diduduki Steffi dengan segerombolan adik kelas yang emang unyu badai itu.
Steffi yang melihat Salsha mendekatpun dengan cepat menuliskan id line Salsha di selembar tissue seadanya.
Ia melipat tissue itu lalu menyerahkanya asal pada cowok di dekatnya. Membuat segerombolan adik kelas itu berebut meminta.Steffi dengan cepat berlari terbirit-birit meninggalkan kantin.
"STEFHANIE AMELIAAAAAAAAA!"
Dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara Steffi dan Salsha di sepanjang koridor SMA Harapan Bangsa.
"Sal ampun Sal Ampuuun!" Steffi terus saja berlari kali ini ia berbelok menuju lapangan basket.
"Ampun pala lo!"
Dengan kesal Salsha melepas sepatu nike putih abu nya lalu melemparnya pada Steffi yang masih lari-lari ditengah lapangan basket. Namun sepatu yang baru Salsha beli minggu lalu itu malah melayang cantik melewati kepala Steffi yang menunduk alhasil sepatu itu mendarat dengan mulusnya di dahi seorang cowok yang tengah berjalan di lapangan.
"Bangsat!"
Mati aja lo!
Umpatan kasar lolos dari bibir cowok itu, ia berjongkok mengambil sepatu yang dengan indahnya mengenai dahinya. Matanya meliar menperhatikan sekitar.
"Shit!" Salsha mengumpat pelan saat sepasang mata elang itu memperhatikanya dan berhenti dikakinya yang memakai sepatu hanya sebelah.
Cowok itu berjalan menghampiri Salsha yang sudah merutuki Steffi dalam hati.
Tepat satu meter cowok itu berhenti disambut cengiran bodoh Salsha.
"Lo yang lempar sepatu ini kan?" tanya cowok itu mengangkat sepatu yang dipegangnya sampai sejajar dengan wajahnya.
Cengiran Salsha semakin melebar
"Hehe maap. Gue gak sengaja suer," Salsha mengangkat dua jari tengah dan teluntuknya membentuk huruf 'V'. Salsha diam-diam mendengus saat tak lagi melihat sosok Steffi di sekitarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/112916789-288-k47025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveable Secret
Teen FictionSaat luka lama kembali terbuka, saat tangan itu terulur dan menjatuhkanya, saat perlahan rahasia hidupnya mulai terkuak. Loveable Secret ©copyright 2017 by SitiJr3