3. Jemputan?

21 8 7
                                    

Setiap orang, pasti punya cara tersendiri untuk mencintai.

*****

Motor sport berwarna hijau itu melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan kota Jakarta yang masih sepi. Aldo-orang yang mengendarai motor yang diberi nama Ronaldo itu memelankan laju motornya saat melihat seorang cewek berseragam sama denganya tengah berdiri sambil menggigiti kukunya di halte bus yang tinggal beberapa meter didepanya.


Aldo memberhentikan motornya satu meter dari halte untuk memastikan penglihatanya benar atau salah.

Saat cewek itu menoleh barulah Aldo yakin dugaanya benar. Cewek dengan rambut yang digerai itu tersenyum lebar lalu berlari kearah Aldo yang sudah membuka helm full facenya.

"Aldo lo mau kesekolah kan? Gue nebeng yah, soalnya gue daritadi nungguin bus tapi gak dateng-dateng, taksi juga gak ada, terus pesen ojek on line gak ada yang respon kan bangke." cerocosnya sambil menendang ban depan motor Aldo membuat siempunya melotot tak terima.

"Eh Sapi! Lo apaan nendang - nendang motor gue?! Lecet dikit gue tuntut lu!" Seru Aldo kesal.

"Yaelah cuma tendang dikit juga. Ngelampiasin emosi dikit gakpapa kali Do," cewek itu mencebikan bibirnya kesal.

"Emosi sih emosi tapi jangan lo lampiasin ke R juga dong Sapi!" umpat Aldo menatap sinis orang didepanya.

Mungkin jika orang didepanya bukan Andrea Salshabilla Ryansyah, orang itu pasti sudah ciut ditatap sinis oleh Aldo.Tapi ini?
Halah bahkan di tabok aja udah makanan sehari-hari ya gak mempan lah.

"Duh oke - oke sorry gue lagi gak mau berantem sama lo yah. Ekhm Do jadi kan gue telat ya jadi gue nebeng lo okay." ucap Salsha dan dengan seenak jidat langsung naik di jok belakang motor Aldo.

"Eh Sapi! Lo apaan maen naik-naik aja? Emang gue ngebolehin lo eh?"

"Elah Do banyak bacot banget sih lo ini udah siang Dooo lo mau telat hah?"

Aldo mendengus lalu memakai helmnya dan mulai menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi berhasil membuat Salsha histeris menarik tas ransel Aldo kuat-kuat.

"ALDO TAI! GUE BELUM MAU MATI WOY!"

"DIEM LU! BERISIK!"

"YATAPI KALO GUE KEJENGKANG TERUS JATUH TERUS KELINDES TRUK TERUS PALA GUE RATA TERUS GUE MATI TERUS-"

"Diem atau gue turunin sekarang!" ancam Aldo akhirnya karena risih melihat beberapa orang menatapnya aneh dan geli.

Salsha langsung mingkem dan hanya bisa mencengkram tas ransel Aldo kuat-kuat. Bisa gawat jika Aldo menurunkanya entar Salsha kesekolah naik apa? Masa jalan kaki? Bisa-bisa Salsha sampe sekolah disuruh lari keliling lapangan atau yang lebih parah disuruh bersihin gudang sekolah yang angker atau membersihkan toilet yang wanginya subhanalloh. Hiiih membayangkanya saja Salsha sudah bergidik apalagi kejadian mungkin Salsha udah pingsan.

Karena keasyikan membayangkan angkernya gudang dan toilet yang wanginya subhanalloh Salsha bahkan tak sadar jika motor Aldo sudah terparkir rapi bersanding bersama motor-motor siswa lainya.

"Lo mau sampe kapan disono Sapi!" seru Aldo. Emang ya Aldo apa - apa pake tanda seru mulu.

"Si Onta! Ngomong gak usah pake tanda seru bisa kagak lo?!" ucap Salsha ikut-ikutan berseru sambil turun dari motor Aldo.

"Miror mbak," ledek Aldo lalu menyimpan helm full facenya di atas motornya.

"Kalo sama lo ya beda lagi urusanya," sahut Salsha lalu mereka berjalan beriringan tanpa peduli dengan tatapan siswa lain yang menatapnya heran bercampur iri.

Loveable SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang