misunderstand

5.3K 226 5
                                    

Willy POV

"Iya aku sudah sembuh kok, thanks ya kalian sudah datang lihat keadaanku." jawabku atas semua pertanyaan yang mencecar dari teman-teman begitu masuk kelas.

Kriiiiiing.....

Bel istirahat berbunyi, pelajaran selesai dan semua langsung berhamburan keluar kelas, kecuali aku....

"Eh, ternyata ada rose di kelas, huft... kenapa menatapku gitu sih?!"
Batinku malas tapi penuh curiga

Rose adalah bunga di sekolah ini, semua cowok dari para senior sampai adik kelas semua melakukan berbagai modus untuk mendekatinya bahkan supaya menjadi kekasihnya. Aku? Huh! Dia justru yang dengan rela memberikan tubuhnya padaku.

"hhhuuuhhh...!dia berjalan kemari! mau ngapain sih?!"
Batinku kesal

"Hai Will, gak ke kantin?" Sapa Rose, aku hanya menggeleng lalu kembali tiduran di meja.

"Will, kamu masih sakit ya? Lemes banget gitu? Gimana? kata dokter kamu sakit apa?" Rose bertanya.

"gak, aku sudah sehat, kata dokter cuma sakit biasa" jawabku tetap dengan malas sambil tetap memejamkan mata tiduran di atas meja.

Sreeekkkk......

Aku kaget saat rose menarik bangku sebelah lalu duduk di dekatku, tangannya itu lho tiba-tiba melingkar di bahuku membuat aku risih.

"Rose, jangan seperti ini, gak enak di lihat teman lain." Protesku sambil tetap tiduran di meja tanpa memindahkan tangan rose dariku.

"Aku kangen sama kamu Will, kamu juga pasti kangen sama aku kan???" ucap rose manja sambil bersender di lenganku.

"Will, nanti pulang sekolah ke rumah aku yuk, mommy dan daddy aku masih keluar negeri. Aku sendirian, sepi, mau ya..????" Rose merajuk manja.

Huh! Itulah Rose! Selalu menyodorkan dirinya padak Willy!

"Sorry, aku masih gak boleh banyak kegiatan Rose, aku mau langsung istirahat di rumah aja" jawabku malas, tanpa mengangkat wajahku padanya.

Entah apa yang terjadi padaku, sejak Meggy menciumku di rumah sakit, aku jadi malas dengan cewek manapun, otakku hanya teringat pada bibir Meggy yang membuat desiran nyeri di dadaku, dan berkedut di bagian bawahku.

"Dimana anak itu ya? Aku belum bertemu lagi dengannya"
batinku merasa rindu pada Meggy.

"Will, kamu tidur ya?" Tanya rose yang ternyata masih berada disebelahku.

"Hm.gak."jawabku datar.

"Hai Meggy, Olin....kalian cari siapa? Robin tadi disuruh ke kantor kepala sekolah." ucap rose yang mendadak membuatku langsung terbangun dari posisi tidurku dan langsung melihat ke arah pintu kelas.

Desiran nyeri kembali menyerang dadaku saat aku melihat sorot mata Meggy, tiba-tiba aku tersadar bahwa tangan rose masih merangkul ku, buru-buru aku bergeser sambil memindahkan tangan rose dari pundakku.

"Oh gak apa kak Rose, nanti aja deh istirahat kedua kita cari lagi, maaf mengganggu ya kak" ucap Meggy langsung melangkah keluar dari kelasku.

"Mengganggu? Maksudnya? Ouw tidak, tidak....jangan sampai Meggy berpikir kalau aku dan rose sedang....."
Pikiranku meracau.

"Huuuhhh...sial..!!!! dasar bodoh...!!!" Umpatku dalam hati yang ternyata keluar dari mulutku tanpa kusadari.

"Kenapa Will? Siapa yang bodoh?" Tanya Rose bingung.

Meggy POV

"Oh gak apa kak rose, nanti aja istirahat kedua kita cari lagi, maaf mengganggu ya kak" ucapku langsung menarik tangan Olin keluar pintu kelas itu.

Nyeri sekali, dadaku sakit, ingin aku menangis melihat kak Rose yang bersandar mesra berduaan dengan kak Willy.

"Dasar Bodoh!!! apa hakmu buat marah Meg?! siapa dirimu dimata Willy?! Hanya manusia bayangan yang tak pernah terlihat!"
batinku menyadarkanku.

"Ichh.!!! mereka ngapain sih ya berduaan di kelas? mesra banget lagi, apa mereka pacaran ya Meg?" Gerutu Olin, aku hanya diam tak mampu berkata.

"meskipun pacaran tapi kan gak sopan ya pacaran mesra-mesra an begitu, berdua di kelas, jangan-jangan mereka kiss-kiss gitu juga tuh di kelas" celoteh Olin tanpa henti, yang hanya membuat dadaku tambah nyeri, sakit membayangkan kak Willy dan kak Rose melakukan kiss di kelas.

"Oh Tuhan tolong kuatkan aku supaya tidak menangis atau berteriak" doaku dalam hati, karena kurasa air mataku mulai terbendung di mataku siap menetes.

"Kita kembali ke kelas aja yuk!" ajakku pada Olin, beruntung Olin segera mengangguk tanpa protes.

Willy POV

"Aku harus segera menjelaskan pada Meggy, tadi itu tak seperti yang dia bayangkan."
Batinku gelisah, ada semacam rasa bersalah dihatiku.

Aku langsung berdiri dari kursiku, ingin mengejar Meggy tapi lagi-lagi Rose menghalangiku.

"Will, mau kemana?! Sebentar lagi sudah habis waktu istirahat!" ucap Rose sambil menarik tanganku.

"Aku mau ke kantin sebentar, haus" kataku berbohong pada Rose.

"Aku ikut deh, aku temenin, jadi kalau kamu lemes atau gimana kan ada yang tolong kamu." kata Rose yang semakin membuatku kesal.

Gak mungkin kan aku ditemenin Rose buat ngejar Meggy? apa kata dunia?!!

"Gak perlu Rose, nanti aku bawain kamu aja sekalian, kamu tunggu disini aja ya." kataku bohong pada Rose dan langsung berlari meninggalkan Rose di kelas sendiri.

"Mana sih tu anak?! Larinya cepet banget sih...! huuh...sial!!!!" kesalku pada diriku sendiri karena tak dapat menemukan Meggy.

Please like, vote and comment ya....
Semoga suka dengan cerita pertamaku ini.

Saran dan kritik sangat kutunggu

Sahabat Menjadi SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang