who am i

4K 188 4
                                    

Willy POV

"Mana sih tu anak?! Larinya cepet banget sih!! huuh...sial!!!!" kesalku pada diriku sendiri karena tak dapat menemukan Meggy.

"Please, where are you Meg? Please... don't run away from me again?"
Rintihku dalam hati.

Kriiiiiing.....

Bel masuk sudah berbunyi, waktu istirahat telah habis, aku kembali ke kelas dengan lelah, bukan kakiku yang lelah berlari, tapi hatiku yang lelah.

"Will, are you okay?" Tanya rose setibaku di kelas

" I am Ok" jawabku sambil berjalan linglung ke tempat dudukku melewati Rose.

Otakku tak mampu menerima pelajaran apapun,aku terus menantikan waktu istirahat yang kedua.

Kriiiiiing....

Akhirnya bel berbunyi, otakku langsung mengkoordinasikan tubuhku untuk langsung berdiri berlari keluar ke arah kelas Meggy.

Aku sudah tidak memedulikan suara Rose bahkan Robin yang memanggilku berkali-kali.

Hhhhhh...huuuuhhh...

hhhhhh....huuuuhhh...

nafasku tersengal-sengal begitu sampai di depan kelas Meggy.

BRAAAKKK.....!!!

entah apa yang merasuki aku, sehingga aku mendorong keras pintu kelas Meggy, semua mata menatapku dan baru kusadari guru yang mengajar di kelas Meggy belum keluar kelas dan itu berarti.......

"OMG!!! WHAT ARE YOU DOING WILLY??!!!" seru Miss patricia padaku.

Ouw...ouw....betapa malunya diriku ini, seorang Willy idola sekolah yang cool, seorang anak pengusaha terkenal saat ini mendobrak pintu kelas tanpa sopan santun hanya untuk bertemu seorang cewek.

"Sorry Miss patricia...I'm so sorry" ucapku sambil keluar dan menutup kembali pintu kelas meggy.

Kutunggu Meggy di depan kelasnya dengan perasaan malu. Tak lama kemudian Miss patricia keluar dari kelas diikuti oleh seluruh muridnya untuk beristirahat, termasuk Meggy dan Olin.

"Meggy, kesini sebentar!" ucapku seraya menarik tangan Meggy.

"Kak Willy??? Ada apa?! Lepas kak!" Ucap Meggy.

Meggy sangat terkejut dengan apa yang aku lakukan dan dia menarik tangannya kembali berusaha lepas dari genggamanku, namun usahanya sia-sia saja karena tanganku jelas jauh lebih besar dan kuat dari tangannya.

Ku bawa Meggy ke pinggir lapangan basket, banyak mata menatap kami berdua sepanjang perjalanan tadi.

"Kak, sakit tanganku!" keluh Meggy dan langsung kulepas tanganku.

"sorry Meg, tapi ada yang harus aku bicarakan, jadi terpaksa aku melakukan itu. Maaf." jelasku berdiri di hadapannya.

Meggy menatapku bingung tapi sorot matanya mengatakan bahwa dia sedih seperti ingin menangis.

"Oh please....don't cry Meggy."
batinku

"Meg, maaf, tapi aku dan Rose tadi tidak seperti yang kamu pikirkan, kejadian di kelasku istirahat tadi sebenarnya......" Ucapku yang belum selesai sudah dipotong oleh Meggy.

"Gak apa kak, aku gak masalah kok, aku kan bukan siapa-siapa, jadi aku gak perlu dijelaskan seperti ini. Kak Willy dan kak Rose pasangan yang sangat serasi kok." ucap Meggy sambil menunduk tak mau menatapku.

Aku tau dia sedang menutupi suatu perasaan terluka dariku, pengalaman playboyku sudah sangat ahli membaca pikiran cewek, kalau dengan yang lain biasanya aku tak akan peduli mereka menangis atau terluka, tapi Meggy beda. Aku tak ingin dia berbohong, aku tak ingin dia terluka bahkan menangis karena aku.

"Meggy, lihat aku! tatap mataku dan katakan lagi bahwa kau tak apa-apa melihat aku bersama Rose!" kataku sambil memegang dagunya sehingga dia mendongak ke atas ke arahku.

Kulihat butiran bening sudah terkumpul di pelupuk matanya siap menetes.

"Katakan Meggy!" Perintahku padanya.

"Aku gak punya hak untuk melarang kak Willy bersama kak Rose, aku bukan siapa-siapa kakak." Jawab Meggy.

"Kau ini!!! lalu apa arti dari semua yang kamu lakukan di rumah sakit?! Setelah apa yang kamu lakukan itu, kamu masih beranggapan bahwa kamu bukan siapa-siapaku?!!!" Ucapku dengan kesal.

"Siapa aku kak? Emang aku ini siapa di mata kak Willy?" Tanya Meggy dan butiran bening itu akhirnya menetes dipipinya.

Aku hanya diam terpaku, melihat butiran bening itu membuatku tak sanggup berkata apapun, apalagi berbuat sesuatu.

Meggy berlari menjauh dariku yang terpaku berdiri tak mampu berbuat apapun.

Aaaarrrrgggghhhhhh!!!!!!

Kesalku sambil mengacak rambutku

"Siapaku?! Mengapa aku gak bisa jawab pertanyaan Meggy itu? Bodoh! Bodoh! Bodoohhh!!! Bodohnya aku!"
Batinku kesal sambil terus kutendang - tendang tong sampah yang ada di pinggir lapangan itu.

Haiiiiii
Update terus ya cerita ini......
Berhubung saya juga tidak suka menunggu update yang lama,
Jadi saya berusaha supaya tidak update lama-lama....

Please....vote & comment ya....

Sahabat Menjadi SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang