Angry

17 2 0
                                    

Author POV

Malam ini anggota keluarga Mason akan berkunjung kerumah Tn. Mason yang diyakini adalah Kakek Kezia atau Orangtua dari Victor Pratama Mason.

Entah dari dorongan mana Kezia merasa semangat setelah mendengar percakapan Ayahnya dibawah bahwa keluarganya akan berkunjung ke sana.

Semuanya sudah bersiap siap di ruang tamu untuk pergi bersama sama, saat Kezia baru hendak turun dari tangga, Tama melirik kearah anak sulungnya dengan tatapan mengernyit.

"Mau kemana kamu?" tanya Tama.

"Ngikut kalian" jawab Kezia datar.

"Ngikut kemana?" tanya Tama lagi.

"Ke rumah Oma"

Tama menghela nafasnya kasar.
"Siapa yang nyuruh kamu ikut? Udahlah kamu disini aja jagain rumah,Gausah ikut. Ga penting juga kalo kamu ikut kita"

Ga penting juga kalo kamu ikut kita.

Kezia mengepalkan tangannya sambil menatap pintu yang perlahan menutup, Kalimat terakhir yang membuatnya naik pitam.

"Ya, Gue ga penting disini!" ucap Kezia dengan sendirinya yang masih menatap pintu itu nanar.

***

Suara deru mobil terdengar kepenjuru bangunan yang menjulang tinggi keatas.

Sang pelayan rumah tangga dengan sigap membukakan pintu menyambut tamu yang datang ke rumah sang majikan.

"Nyonya di dalam tuan, Mari saya antar" ucap pelayan tersebut mempersilahkan masuk kepada sang tamu.

Mendengar bunyi derap langkah mendekat, Perempuan berumur golongan 60an bangkit dari duduknya dan menyambut hangat anaknya yang baru datang dalam perjalanan.

"Gimana kabar mu nak,sehat?" tanya perempuan tersebut sambil menampakan senyum merekahnya.

"Aku sehat mah, Mamah gimana kabarnya?" tanyanya kembali dan di jawab anggukan oleh perempuan paruh baya tersebut.

"Selamat malam mah" ucap seorang perempuan dari belakang tubuh laki laki tersebut.

"Malam Nia"

"Malam Oma" sapa Gadis berumur 18tahun tersebut dan dibalas dengan anggukan.

Senyuman wanita 60an itu sirna saat yang di tunggu tunggu tidak menampakan wujudnya.

"Tama, Dimana cucu mamah?" tanya wanita tersebut yang biasa disapa Oma oleh cucunya.

"Ini cucu mamah" ucap Tama sambil memegang pundak Lisya.

"Bukan, dia bukan cucu mamah" ucap Oma membuat Lisya kaget begitu pula dengan Tama dan Nia.

"Oma" lirih Lisya.

"Mamah apaan sih, jelas jelas Lisya cucu mamah" elak Tama.

"Dimana Kezi? Jangan bilang kamu ga bawa Kezi kesini. Iya?" tunjuk Oma kepada Tama.

"Ck, anak itu lagi. Udah lah mah lagian Kezi sudah besar jadi ngapain harus ikut, Disini juga ada Lisya mah jadi gausah ngurusin Kezi lagi" ucap Tama dengan nada kezalnya.

"Tama, Lisya juga sudah besar. Jangan selalu bandingkan cucu mamah dengan dia" ucap Oma geram.

"Sudah mah, Sudah mas jangan dipermasalahkan" ucap Nia sambil memegang lengan Tama.

Tama kemudian meninggalkan ketiga wanita yang masih berdiri dan bergegas menuju ruangan Ayahnya.

***

It Has To Be YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang