part 11 (datang untuk pergi)

30 1 0
                                    

Gaesss sorry yah gua lama update, maklum gua masih Full kuliah.
happy reading
And
Sorry for typo

*****

Terkadang kita diuji untuk berpikir realistis, seperti aku sekarang ini.
Setiap apa yang datang ada saatnya untuk pergi, entah sementara atau selamanya.
Kepada semua yang pernah datang, lalu pergi lagi, kepada semua yang singgah hanya untuk menyapa dan kepada semua yang pernah terlintas hanya untuk memberi senyum dan terkhusus untuk KAMU yang pernah berbagi cerita dan melalui banyak kisah bersama ku. Aku bersyukur semuanya pernah ada, aku berterima kasih, semuanya pernah ku miliki, walau akhirnya semuanya kembali pergi.
Sang waktu memang adil, mempertemukan semuanya pada saat yang tak terduga, kemudian memisahkan dan mengambilnya disaat yang tidak tepat, namun bukankah waktu tetap adil? Mengambil untuk memberi kepada mereka yang belum pernah merasakannya.
Meski tak sesiap itu, meski tak serela itu apa daya aku hanya seorang mahluk yang digerakan oleh penciptanya, berbuat sesuai kehendaknya, seperti wayang yang di gerakan bukan? Yah itu tepatnya.
Sekarang apa aku menyesal? Tidak. Aku bahkan mensyukurinya, semua rasa itu adalah manis,.

Pada dasarnya datang selalu untuk pergi,
Tak ada datang untuk menetap, kembali pada waktu yang mengatur saatnya.

****
Kuayunkan kaki ku menelusuri lorong apartemen puncak bukit golf, apartemen ini baru di beli Gery 1 minggu yang lalu, aku gak tau kenapa dia membeli apartemen sebesar ini..
Langkahku terhenti di depan pintu bertuliskan angka 525, aku segera membukanya karena memang aku mengetahui paswordnya.

Masih rapih, tapi gelap. Kulangkahkan kakiku menuju kamar Gery, mungkin dia sedang tertidur maklum ini sudah hampir jam 11 malam.

Ku buka pintu kamarnya dan, aku terpaku untuk beberapa detik sebelum parsel buah yang ku bawah jatuh berserakan di lantai, suara gaduh itu membuat dua insan manusia yang sedang bergumul dengan hasrat mereka terhenti. Aku sudah pergi.

Kaki ku terasa berat, jarak pintu yang dekat terasa sangat jauh untuk ku tempuh, walau akhirnya aku benar-benar pergi sebelum suara Gery memanggil nama ku. Semua sudah selesai.

Aku aneh, air mata sedih ku tak lagi keluar walau begitu sakit yang kurasa, hanya tubuh ku begitu lemah, denyut nadi ku semakin cepat, jatungku berdetak tak berirama, dan hati ku sudah lebih dahulu hancur, hancur yang tak bisa kuartikan lagi.

Malam ini, kita sudah dua orang yang berbeda. Bukan lagi kita dari aku dan kamu, tetapi aku adalah aku, kamu adalah orang asing yang tak ku kunal. Dan untuk kisah panjang yang sudah kita lewati terima kasih, pergi ku takan kembali lagi.
*****
Matahari pagi yang cerah, kilaunya mengusik tidur ku, aku terganggu tapi aku biarkan. dia menjalankan tugasnya sebagai penerang buminya bukan? Aku sudah bangun dengan sebuah kekosongan yang asing, dengan rasa yang aneh, walau hidup ku masih sama, tapi suasana hati ku sudah tak sama.

"Dira, aku tahu kamu di dalam, buka pintunya" aku mengenal suara itu tapi tak ku hiraukan

Aku tahu ini akan menganggu aktivitas yang lainnya, tapi ku biarkan. Aku tak akan menemui orang asing yang tak ku kenal itu.

Sampai akhirnya aku mendengar suara langkah kaki yang semakin jauh, kemudian hilang.

Aku dan Gery adalah kami pada masa itu, indah dan menyenangkan, beribu rencana telah kami siap untuk masa depan kami, masa depan yang indah pada waktunya.

HILANG, BERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang