part 5

16 2 0
                                    

     Reiga merenggangkan dasi yang terikat rapi pada lehernya, menatap keluar jendela kantornya. Di luar sana masih hujan banyak diantara mereka yang berlari mencari perlindungan, ada juga yang berpasrah terhadap hujan, membiarkan tubuh mereka basah kuyup setelah itu entah apa yang terjadi, akankah mereka sakit atau apalah. Pikiran Reiga jauh berusaha mengartikan apa yang ia lihat, bukan hanya hujan dan manusia tapi manusia dan hidupnya.
       Jika Nada berada diantara mereka apa yang kan dilakukan, mencari tempat berteduh atau membiarkan tubuhnya diguyur hujan hingga ia sakit setelahnya. Reiga bisa menebak, Dia “Andira Nada” akan membiarkan hujan membasahi tubuhnya. Seperti hidupnya sekarang, hidupnya yang selalu ia tutupi dengaan senyum kepalsuan. Senyum yang mengartikan bahwa dia baik-baik saja. Andaikan Nada tahu, betapa sangat Reiga ingin melindunginya dari semua kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Meski hati seorang Andira Nada gak ada yang tahu kapan ia akan terbuka lagi.

   “tok tok tok” sura ketukan pintu membuat Reiga memalingkan wajah kearah pintu.

“permisi pak, ada seorang yang  ingin menemui bapak. Tapi dia belum membuat janji temu sama bapak” kata Melia sekertaris Reiga

“siapa Mel?” tanya Reiga datar

“gua Bro” sahut Frans yang tiba-tiba muncul dari balik pintu

“mel kamu boleh keluar” suruh Reiga dengan nada pelan

“tumben lu mampir kantor gua” sanggah Reiga

“kebetulan tadi gua lewat sini, makanya gua gak nelpon lo dulu” jawab Frans sambil duduk di sofa besar yang terletak di sudut ruangan Reiga

“mau minum apa lo” tanya Reiga sambil berjalan menuju kursi kebesarannya

”gua kesini bukan buat minta minum keles” kata Frans diiringi tawa kecil

“gimana sama keponakan kecil lu yang manis itu” tambah Frans lagi

“maksud lo Nada?” tanya Reiga menaikan sebelah alisnya

“iyah maksud gua Nada Mu Adrian Reiga”

Reiga terlihat seperti memikirkan sesuatu, dan Frans bias menebak itu.

“gua baru merasa segila ini sama cewek” jawab Reiga

“yupss, gua sangat tahu lu Adrian. Tapi kenapa lu kelihatan stres?
Bukannya orang yang lagi jatuh cinta selalu senang yah?” tanya Frans dengan nada ringan

“iyah kebanyakan orang mungkin seperti itu, tapi gua ngerasa gua jatuh cinta sama cewek yang belum siap untuk jatuh cinta lagi” lanjut Reiga dengan nada pelan.

Frans hanya menatap sahabatnya itu dengan wajah menyelidiki apa sebenarnya maksud perkataan temannya. Memang selama mereka bersahabat belum pernah dia melihat Reiga mendekati atau bahkan menjalin hubungan dengan perempuan.

“lo benaran cinta udah pake bangat yah” tanya Frans yang kedengarannya sedikit menggelikan

“jijik gua dengar pertanyaan lo” jawab Reiga sambil melonggarkan kancing lengan kemeja putihnya

“lo tahu  gua kan, sejak kapan gua bermain-main dengan yang namanya wanita” lanjut Reiga

“ahahah, yah gua tahu siapa pria keren yang ada dihadapan gua ini” canda Frans

“lapar  gua, turun makan yuk udah jam makan siang juga” balas Reiga
“ok”
..................
“gua baru tahu kalo disini siang juga ada penyanyinya” kata Frans disela makan mereka
“gua juga, gua dikasih tahu sama Melia katanya enak makanan di kafe ini” balas Reiga
“BTW  lu gak balik Jakarta lagi?” tanya Frans

“sepertinya begitu, gua di kasih tanggungjawab sama bokap ngurus perusahaannya yang di surabaya” jawab Reiga santai

“bagus deh, sekalian biar lu gak jauh dari ponaan lu” canda Frans diiringi tengan kecil dikaki Reiga

“gilanya lo gak hilang-hiang yah” timpal Reiga

“kayaknya ini emang udah penyakit gua deh” canda Frans lagi

“As long as you love me”
Seven billion people in the world trying to fit in
Keep it together,
Smile on your face even though your heart is frowning (frowning)
But hey now (hey now), you know, girl (know girl),
We both know it's a cruel world
But I will take my chances

Frans dan Reiga saling menatap setelah mendengar suara cewek yang menyanyikan  lagu tersebut.

“Nada” kata Reiga setelah benar-benar yakin jika yang dia lihat disana adalah Nadanya

“adem bangat suaranya bro” jawab Frans
“jangan kacaukan semunya, biarin gua dengar ampe selasai suara merdu itu” tambah Frans

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya suara tepuk tangan menyadarkan meraka bahwa sang penyanyi telah selesai membawakan lagunya. Tanpa memperdulikan Frans, Reiga langsung berdiri dan menghampiri Nada yang sudah turun dari panggung dan hendak berjalan keluar.
“Nada” panggil Reiga dari belakang

“Nada membalikan badannya, dan menemukan sosok Reiga persis bangat dihadapannya, dengan jarak yang sangat dekat.
Nada hendak melangkah mundur namun dia kalah cepat, Reiga sudah mendekapnya dalam pelukan. Nada hanya terdiam tanpa membalas pelukan Reiga. Entah apa yang ada dalam pikiran Reiga sampai dia sseberani ini.

“Reiga, aku susah Napas” suara Nada membuat Reiga melepaskan pelukannya dan menatap Nada dengan tatapan sangat dalam.

“sejak kapan kamu kerja sebagai penyanyi disini” tanya Reiga
Nada hanya diam,

“Nad” panggil Reiga pelan

“apa malam juga kamu bernyanyi di tempat ini?” tanya Reiga lagi

“enggak Rei, hanya siang itupun kalo aku gak sibuk dengan jadwal kuliah” jawab Nada menjelaskan

Reiga menghembukan Napas legah mendengar penjelasan Nada

“aku antar pulang” kata Reiga sambil menggenggam tangan Nada menuju mobilnya di parkiran.

Sekilas ingatannya kembali pada Frans yang ia tinggal sendiridi dalam,
“dia bisa pakai taxi”umpat Reiga dalam hati.

     *****
"Maafkan aku" kata Reiga memecahkan keheningan di antara mereka.
Nada menoleh pada Reiga..

"Untuk apa"? Tanya Nada pelan

"Lupakan saja. Bagimana kuliah mu? " tanya Reiga mengalihkan pembicaraan

"Lancar kuliah ku, sebentar lagi selesai. Doakan saja" jawab nada sambil tersenyum

"Kamu mau koas dimana?" Tanya reiga lagi

"Belum tahu, tergantung rekomendasi dari dosen" jawab nada lagi

"Dimana pun juga?"tanya reiga sedikit menggantungakan suranya
Nada hanya mengangguk mengiyahkan.

"Aku turun depan aja yah" pinta nada

"Loh kenapa?"

" gak apa-apa, lagi rame di kost. Aku gak mau mereka mikir yang macam-macam sama aku" jawab nada sambil tersenyum

"Baiklah, tapi lain kali harus nympe depan kost. Oke??" Balas reiga
Nada hanya tersenyum.

"Udah sampai, aku turun yah" kata nada terpotong saat reiga sudah keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk nada.

"Makasih yah,. Kamu gak perlu repot seperti ini"sanggah Nada

   "Andira"
Sebuah suara memanggil dari belakang.

Nada dan reiga sama-sama menoleh mencari sumber suara

"Sama siapa nih" sindir wanita itu
"Maura, kenalin  ini Adrian reiga" balas nada

"Hallo,. Adrian" sapa maura lembut

"Hallo" balas reiga

"Kalo gitu aku aku pamit yah" kata reiga disertai anggukan dari kedua wanita di depannya, dan berlalu dari hadapan keduanya

"Andira,. Kamu hutang penjelasan sama aku " kata maura pada temannya itu.

"Ini hanya sebuah kebetulan" aku masuk yah,. Jawab Nada berlalu pergi dari hadapan maura.

BERSAMBUNG
*****
Salam Filia Dt

HILANG, BERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang