part 9 (JANJI)

12 2 0
                                    

Suasana pagi ini begitu ramai, para orang tua dan colon wisudawati dan wisudawan memenuhi pelantaran auditorium universitas airlangga. Rona bahagia terpancar dari setiap mereka yang ada disini, yah hari ini adalah hari bersejarah bagi mereka yang mengenakan toga itu. Perjuangan yang tidak mudah dengan berbagai liku yang mereka hadapi hingga tiba hari ini, sebagai pembuktian bahwa hasil tidak pernah menghianati usaha.
Seorang wanita telah rapi dengan toga yang dikenakannya berjalan menelusuri lorong kampus, kelihatan sedikit terburu-buru karena acara sebentar lagi akan di mulai.

"Dira hati-hati Kak, nanti kamu bisa jatuh" tegur pak Toni (ayah Nada)
"Cepat pah, bentar lagi acaranya mulai" tutur Nada.

"Iyah kak," sahut Pak Toni

NADA ANDIRA
Hari ini adalah hari yang kutunggu setelah 4 tahun berjuang, setelah semua lelah dan tenanga yang ku korbankan telah ku buktikan bahwa aku bisa.
Walau aku hampir telat karena harus menjemput papah di bandara tapi aku bahagia karena pria hebatku ini menyempatkan untuk hadir ditengah tugas yang ia jalankan, aku bahagia yah sangat bahagia, walau mama gak udah gak ada tapi aku yakin mama bahagia diatas sana melihat aku.

Dulu, ada seorang pria yang berjanji pada ku untuk hadir dan menemani ku dihari bahagia ini, tapi itu tinggal janji yang sudah membusuk. Hati ku masih sakit mengingat betapa antusiasnya aku mendengar janji yang diucapkan pria itu.
sekarang aku disini, aku akan membuktikan kepadanya bahwa aku bisa tanpanya, aku Nada Andira wanita yang kuat, mulai saat ini aku gak boleh kalah sama masa lalu ku.

***
"Nada" panggil Reiga

Mendengar namanya di panggil, nada mencari sumber suara pandangannya terhenti saat matanya menangkap sosok Reiga sedang berdiri memegang sebuket bunga mawar biru.
Reiga berjalan kearah Nada dan Pak Toni.

"Hallo om, saya Adrian Reiga" sapa reiga sambil menjabat tangan Pak Toni

"Toni, papahnya Andira" balas Pak Toni.

"Pah, acaranya udah mau mulai, ayo kita masuk" tutur Nada

"Adrian ayuk masuk Nak!" Pak toni mengajak reiga

"ayuk, Rei. Nanti papah sama mas Rei duduk di kursi deretan orang tua dan wali yah." Jelas nada

Mereka bertiga memasuki ruang auditorium, nada langsung menuju kursi yang sudah bertuliskan namanya. Dertan mahasiswa fakuktas kedokteran.

****
Setelah menunggu nama demi nama jurusan demi jurusan, akhirnya nama Nada di panggil juga.

Nada Andira S.ked " nama Nada dipanggil dengan suara lantang. Nada berjalan anggun ke depan, beribu-ribu syukur dia haturkan atas kesempatan yg bahagia ini.
Setelah bersalaman dengan rektor dan para majelis tinggi kampus kembali Nada ke tempat duduknya. Sebentar lagi akan di panggil deretan mahasiwa dgn indeks prestasi Komulatif tertinggi, Nada sempat gugup ia sangat berharap masuk dalam 10 besar, meski sejak kemarin sudah mendengar isu bahwa ia masuk dalam 10 besar tapi belum tenang jika belum terbukti. Sebab ini merupakan kampus besar yang terdiri dari ribuan mahasiswa.

" acara berikutnya adalah penghargaan kepada 10 mahasiswa dengan Indeks prestasi tertinggi" suara MC membuat semua yang ada dalam gedung fokus pada nama-nama yang akan di panggil.

"Selamat Kepada Jerry Nathanael S.Farm sebagai peringkat pertama dengan perolehan IPK 3.89, dipersikahkan maju kedepan bersama orang tua atau yang mewakili.

Setelah panggilan pertama kedua ketiga Nada semakin gugup apakah ini pertanda bahwa dia salah satu dari mereka yang berprestasi, peringkat kedua tadi di peroleh salah satu teman Nada yang sama-sama fakultas kedokteran.

"Berikutnya selamat kepada Nada Andira S.ked sebagai pringkat keempat dengan indeks prestasi 3.78, dipersilahkan maju kedepan bersama orang tua atau wali.

HILANG, BERGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang