Aku yang duduk manis dipinggir sungai.
Menutup mata untuk melihat semesta.
Aku berlari mengitari galaksi.
Tak cukup angkuh untuk merasa.
Tak cukup untuk berkata "aku".Jika itu yang terjadi, maka.
Cambukan malaikat maut siap menjalari tubuh.
Amukan si merah akan menguyah kulitku.
Dan aku akan tersudut dalam jeruji kegelapan.
Hingga aku mengakui " Kamu".Malam dari seribu malam aku mengadu.
Dimanakah siluet cahayaMu yang aku tunggu.
Aku yang mencari, aku yang mendaki.
Tak kunjung datang siluet cahayaMu.
Atau, aku yang tak dapat melihat siluet itu.Oh malam seribu malam aku merintih.
Jika siluet itu hadir, maka perlihatkan aku.
Walau sekejap, walau aku harus mendekap.
Ku takkan jauh dari siluet.
Karena siluet itu, aku bisa terbang.Terbang menjauhi jeruji kegelapan.
Karena aku ingin melayang bersama pasukanMu.
Yang ditaburi oleh awan-awan kedamaian.
Yang dibalut oleh balutan hati.
Karena, aku secuil dari semestaMu
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Adalah Secuil Dari Semesta
PoetryJika manusia mampu berkarya besar, tetapi manusia tetaplah manusia yang merupakan secuil dari semesta di kehidupan ini.