Si Kacamata 3

58 7 1
                                    

"Bella anterin ke ruang guru yok."

"Ngapain?"

"Tadi disuruh sama Bu Indah ngga tau mau ngapain."

"Ayok."

Bella dan Naya beranjak dari kursi mereka dan pergi meninggalkan kelas.
Naya memandang sekeliling siapa tau ia menemukan Bu Indah di luar kantor.

"Tunggu," Kata Naya menghentikan langkah mereka. "Kayaknya aku pernah liat gambar ini deh tapi dimana ya?," lanjutnya.

Mereka berdua memperhatikan sebuah karya yang terpampang nyata di mading. Dengan tatapan menginterogasi, Naya memperhatikan setiap coretan yang tampak indah dalam kertas putih polos tersebut.

Kayaknya aku pernah melihatnya. Tapi dimana ya?

"Udah yok, mau bel nih." Mereka melanjutkan perjalanannya.
Naya masih dengan otak yang berputar ,bertanya tanya siapa pemilik lukisan tersebut.

Sampai di kantor

Saat Naya hendak masuk, terlihat Niel hendak keluar dari kantor.

Hisss.. Lagi-lagi dia!

Naya memilih ke arah kanan untuk memasuki kantor, namun tak disangka Niel juga hendak keluar melewati arah yang sama, terkejut, tubuh mereka hampir bertabrakan, jalan mereka terhalang, beberapa menit pandangan mereka bertemu, tentunya bukan tatapan terpesona namun pandangan dengan tatapan jengkel. Mereka kembali mengambil arah yang sama ke sebelah kiri saat hendak keluar-masuk kantor. Terus berulang, hingga akhirnya Niel naik pitam :v

"AAAA MINGGIRRR.. !!" Naya sedikit terlonjak mendengar gertakan Niel

"Hiss.. Lo yang harusnya minggir. Emang ini jalan nenek moyang lo!"

"Dasar cewek bodoh," Gerutu Niel sembari menggeserkan tubuh Naya ke arah yang berlawanan dengannya dan pergi meninggalkan Naya

"Hiss.. Tuhkan Bell, lo liat sendirikan, tengil banget tuh orang."

"Udah biarin, udah gih masuk. Aku tunggu di sini."

"Iya."

-ii-

Hari ini Nathan tidak bisa menjemput Naya, alasannya sih karena ada tugas kelompok di sekolahnya sampai malam.

Naya POV

Yahh.. Nathan ngga bisa jemput, aku pulang sendiri deh.

Naya melangkahkan kakinya perlahan-lahan namun pasti, sesekali ia melihat kebelakang siapa tahu ada angkot yang lewat.

Nahh itu ada angkot, batin Naya

Naya berhenti, menunggu angkot itu mendekat.

CIITT

"Ayo neng."

Kenapa sepi banget?
Naya sempat berhenti memperhatikan seisi angkot, disitu hanya ada dua orang pria. Tampangnya menakutkan.

Naya memberanikan diri naik angkot itu. Dia duduk di pinggir dekat pintu.

"Haii neng, sendirian aja?"

Naya mengacuhkan pertanyaan yang diajukan dari seorang penumpang itu.

"Kok diem sih neng? Ngga usah takut ada om kok." Dua pria itu tampak berbalas senyuman dan terus melirik Naya.

"Neng, rumahnya dimana? Tumben kok ngga di jemput pacarnya?"

"Wahh pacaranya kok tega sih ninggalin cewek semanis ini pulang sendirian?"

Naya yang mulai tak nyaman dengan suasana saat itu, memutuskan untuk turun. "Pak, kiri."
Angkot itu berhenti, Naya turun. Naya melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki.

Aduh dimana ini? Aku salah jalan, aku kan ngga tau arah jalan pulang dari sini lagi, batin Naya. Tak disangka rupanya dua orang pria yang di angkot tadi membututinya. Ini yang ditakutkan Naya ketika ia pulang sendirian.

Aduh.Gimana nih? Kenapa mereka ngikutin aku?
Naya cemas.
Naya mempercepat jalannya. Namun kedua orang itu juga malah menambah kecepatannya, bahkan kini kedua orang itu sudah ada di depan Naya, menghalangi jalan.

"Halo neng, ketemu lagi. Kok cepet banget sih jalannya?" Katanya menggoda.

"Mau ngapain kalian?"

"Yahh kok pake ditanya segala sih neng, ayoo sini abang temenin." Orang itu mulai berani pegang-pegang tangan Naya. Tentu langsung saja ditepis Naya. Suasana sepi. Ini dimana sih? kok aku jadi lupa sih.

"Ngga usah pegang-pegang!"

"Aduhh neng kok galak amat sih. Jadi tambah gemes deh."

Seorang dari mereka memberikan kode. Tanganku langsung di tariknya.

"Udah diem aja. Percuma ngga ada siapa-siapa di sini."

Lagi-lagi hal yang membuat Aku trauma kembali terulang. Kenapa hal ini suka sekali terjadi padaku sih?
Apa salahku?
Dan kali ini tak ada Nathan yang menjagaku
Apakah aku akan selamat untuk kedua kalinya ?

Naya memberontak sekuat tenaga.
Namun bius yang sempat dibekapkan ke wajah Naya, mampu bekerja cepat. Naya mulai merasakan reaksinya, pandangannya mulai kabur.

"Akhhh!" Lagi-lagi tangan naya ditarik

Tubuh Naya yang mulai tak bertenaga, tak mampu lagi menjaga keseimbangan dan akhirnya terjatuh.

Maaf ya ceritanya agak pendek..
Ayoo bantu vote, comment, and subcribe SI KACAMATA yaa.. Maafkan diriku yang masih amatiran hehehe.. ^^

Theoza
Instagram @theovannyzega
@oza_te

Si KacamataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang