Part 5

6K 472 4
                                    

"Hyung.. Jika aku menyusul Youngmin.. apa kalian akan sedih?"
"Jungkook!!" 
__--__--__--__--__--

"Apa yang kau bicarakan huh?" marah taehyung,, ya. dia marah karena jungkook berkata aneh menurutnya. apa maksudmu jungkook? Taehyung menatap jungkook dengan tatapan tajamnya.

"aniya hyung,,mian" jungkook menunduk, ia takut melihat tatapan tajam hyungnya itu.

Taehyung tak berniat membalas perminta maafan jungkook.

ia sedikit kecewa dengan pertanyaan jungkook. apa maksud anak ini? kenapa ia bertanya seperti itu?

sesampainya mereka dirumah sudah disambut oleh Seokjin

"Seokjin hyung" jungkook berlari memeluk seokjin. seokjin membalas pelukan jungkook. taehyung? ia langsung masuk kedalam kamar tanpa mempedulikan kakak dan adeknya itu.

"Hyung merindukanmu" ucap seokjin sambil mengacak-acak rambut jungkook

"Nado hyung" jungkook semakin erat memeluk Jungkook.

"ayo makan, hyung sudah menyiapkan makanan spesial untuk kalian" titah Seokjin. bahkan jungkook sudah lupa kapan terakhir kali ia makan masakan hyungnya itu.

jungkook mengangguk, ia pun berjalan menuju meja makan dan memakan masakan seokjin dengan lahap.

"ohya kookie, besok hyung dan taehyung harus berangkat ke Jepang untuk beberapa minggu,, kau tak apakan?" Ucap seokjin tiba-tiba membuat jungkook tersedak

"uhuk,,Uhuk.." jungkook terbatuk,

"kau bahkan baru pulang tadi hyung" ucap jungkook dengan raut wajah sedih bercampur kecewa. kenapa harus secepat ini?

"Mian kookie,, ini sangat mendesak" sejujurnya seokjin juga tak ingin meninggalkan jungkook
"Gwenchana hyung" jungkook beranjak dari tempat duduknya menuju kamar, ia tak mempedulikan panggilan seokjin, ia hanya kecewa, sangat kecewa. ia merindukan hyungnya yang dulu. selalu ada waktu untuk jungkook.

Seokjin menghampiri Taehyung kedalam kamarnya.

TOK..Tok..TOk..

taehyung mendengar suara ketukan dari pintunya

"Masuk saja..pintu tak dikunci" teriak taehyung.

seokjin pun membuka pintunya dan melangkahkan kaki mendekati taehyung.

"Tae..kau tau kan besok kita harus terbang ke jepang?" tanya seokjin
"Hem..kenapa?" taehyung berdehem

"apa baik-baik saja jika kita meninggalkan jungkook disaat ini?dia pasti sangat terpuruk karena kepergian sahabatnya" seokjin menghela nafas berat, ia sangat takut

"hyung,,jungkook bukanlah seorang anak kecil lagi. ia pasti mengerti kita berkerja juga untuknya.. ia pasti tak apa" taehyung berusaha menenangkan hyungnya.

seokjin hanya mengangguk

"bereskan barangmu untuk besok, hyung akan menghampiri jungkook dulu" seokjin melangkahkan kakinya menuju kamar jungkook.

seokjin mengetuk pintu kamar jungkook. tak ada jawaban

"kookie,,kau didalam" seokjin sedikit takut

"JANGAN MASUK,,AKU INGIN SENDIRI..PERGILAH" teriak jungkook dengan isakannya. seokjin tersentak dengan teriakan adiknya itu. ini pertama kalinya seokjin mendengar jungkook berteriak. ia semakin merasa bersalah pada jungkook. 

"kookie,,jangan begini,,kumohon buka pintunya"
"kookie,,buka pintunya"

seokjin menggedor-gedor pintunya

jungkook membuka pintunya. 
"apa?pergilah,," ucap jungkook acuh. matanya terlihat sangat sembab, suaranya sangat serak khas orang menangis

seokjin memeluk adiknya itu

"Maafkan hyung kookie..maafkan hyung" seokjin terus menggumamkan kata maaf untuk jungkook. jungkook terdiam seribu bahasa. ia tak berniat membalas pelukan seokjin, ia menangis, ia terisak dipelukan seokjin. seokjin yang merasakan bahunya basah langsung mengeratkan pelukannya,

jungkook?
ia hanya diam mematung ditempatnya, tak berniat membalas pelukan kakaknya tersebut.

pikirannya kini campur aduk. antara kecewa karena kakaknya harus pergi dan nyaman karena pelukan hangat seokjin yang selama ini ia rindukan.

"kookie,,hyung janji kembali dari jepang hyung akan langsung menghampirimu dan memberikan apapun yang kau mau" isak seokjin

tanpa keduanya sadari, ada sepasang mata yang memperhatikannya dari tadi

"Hyung..Kookie..mianhae" batin seorang itu


TBC

hay,,maaf nih aku telat nextnya,, gimana?masih ada yang tunggu FF ini? gomawoyo..jangan lupa vommentnya ya..

Just GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang