"Kalian terlalu fokus dengan dunia kalian dan mengabaikan ku seakan aku tak ada didunia.. Sampai suatu saat aku pergi selamanya kalian akan menyesal" -Kim Jungkook
"Saeng kumohon bertahan lah.. Hyung minta maaf kookie.. Kembalilah Hyung mohon kook-a...
pintu kamar jungkook terbuka menampilkan sosok yang taehyung hubungi tadi sebelum ia tidur. ya, yoongi
"yoongi-ya. kau sudah datang. apa kau bisa mnejaga jungkook sebentar? aku ingin membeli makanan untuk taehyung,untukku dan jika kau belum makan kau bisa titip padaku. apa yang ingin kau makan?" tanya jin panjang lebar. benar-benar kayak ahjumma.
"aniya hyung. aku bisa menjaga jungkook. kau pergi saja membeli makanan untuk taehyung"yoongi menghampiri jungkook dan duduk disampingnya sedangkan seokjin berjalan keluar untuk membeli makanan.
yoongi memandangi wajah tidur jungkook yang terlihat sangat damai sambil menggenggam tangannya yang terbebas dari infus. menggenggamnya dengan erat seakan ia takut sewaktu-waktu jungkook akan meninggalkannya.
'jungkook-ah. ini hyung.yoongi hyung, bangunlah. aku tak tau pasti apa yang terjadi tapi hyung mohon bangunlah.buka matamu. lihat, kedua hyungmu seokjin dan taehyung ada bersamamu. ini kan yang kau inginkan?'
'maka dari itu bangunlah jungkook-ah'
yoongi terus bermonolog mengajak jungkook berbicara walaupun ia tau jungkook tak ada respon secara langsung tapi ia percaya air mata yang turun dari pelupuk mata jungkook adalah jawaban dari monolognya.
yoongi merasakan ada pergerakan kecil dari tangan yang ia genggam. perlahan jungkook membuka matanya. "jungkook-ah kau bangun? apa ada yang sakit? mau hyung panggilkan dokter?" tanya yoongi. jungkook menggeleng lemah. yoongi yang tadinya berdiri ingin memanggil dokter merasa tangannya ditahan. ia menoleh, ternyata jungkook menahannya untuk pergi.
"hyung..ka..jima" ucap jungkook sedikit terbata.
yoongi mengambil tempat duduk disamping jungkook. "apa yang kau butuhkan hmm?" tanya yoongi lembut. ia tak peduli dengan imejnya yang dingin dan tajam akan hilang dimata jungkook.
jungkook menggeleng lemah.
keheningan melanda jungkook dan yoongi sampai pintu kamarnya terbuka menampilkan sosok seokjin. jungkook membuang mukanya saat melihat seokjin menghampirinya
"jungkookie. kau sudah sadar" ujar jungkook.
jungkook menatap malas seokjin. "Pergi!" titah jungkook dingin. "tapi--" belum seokjin meneruskan bicaranya tiba-tiba dipotong oleh jungkook "PERGI. AKU PILANG PERGI DARI HADAPANKU"teriak jungkook. dengan berat hati seokjin meninggalkan ruangan jungkook. ia tau adiknya butuh waktu sendiri. taehyung? tentu saja ia terbangun karena teriakan jungkook., taehyung menghampiri yoongi dan jungkook
"jungkookie" pekik taehyung
jungkook menatap taehyung tajam. taehyung hanya memandangnya sendu. "Pergi selagi aku masih menyuruhmu tanpa teriak" usir jungkook dengan nada yang masih sama. terkesan dingin.taehyung terkejut dengan nada bicara jungkook. "jungkook kau---" "PERGI" taehyung terpaksa pergi dengan raut wajah yang kecewa. yoongi?ia hanya mematung melihat pertengkaran kim bersaudara tanpa berniat melerainya.air matanya jatuh namun dengan cepat ia tepis secara kasar.
beruntung tak ada yang mendengar semua teriakan jungkook. karena kamarnya memang dikhususkan kamar kedap suara.
yoongi mendekati jungkook dengan hati-hati. tangannya terulur untuk mengelus punggung jungkook yang sedang terisak. ya, dia menangis setelah taehyung keluar dari kamarnya. yoongi segera memeluk tubuh rapuh jungkook.
"hyung" lirih jungkook "Sssttt.. hyung tau kau hanya bingung apa yang harus kau lakukan, tenanglah. ada hyung disini" ucap yoongi lembut. jungkook semakin erat memeluk yoongi. menenggelamkan kepalanya pada dada orang yang sudah ia anggap sebagai hyungnya itu.
OTHER SIDE
kini seokjin duduk dibawah pohon didekat sungai han. ya, setelah kejadian tadi ia memilih untuk menenangkan diri. terlihat seokjin memandang kedepan namun dengan tatapan kosong. dengan mengeluarkan air matanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
