Part 12

5.5K 424 2
                                    

*Author Pov*

sungguh jika jungkook boleh jujur. ia sangat tersiksa dengan semua ini. tapi apa yang ia lakukan kali ini juga untuk mendapatkan kasih sayang kedua hyungnya kembali.

================================

selama pelajaran berlangsung. jungkook benar-benar tak fokus pada dosen yang sedang menerangkan. raganya ada dalam kampus namun jiwanya melayang entah kemana. 

10 menit pelajaran selesai. semua murid memilih cepat-cepat pulang, namun tidak dengan seorang Kim Jungkook. ia memilih untuk berjalan-jalan dulu. 

(SKIP)

kini jungkook berada diruang tamu, 

*Jungkook Pov*

hueekkk
uhukkk,,
uhukkk,

entah sepulangku dari kampus aku merasa sakit yang luar biasa yang belum pernah kurasakan.mual mual ini mulai menyerangku saat aku pulang kerumah. entah kenapa rasanya benar-benar tidak enak. aku rasa aku harus mengecek kesehatanku. mengingat selama ini aku memiliki penyakit kanker Hati. Walaupun baru stadium 1 tapi yang namanya penyakit mematikan itu tidak ada yang enak.

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Pagi ini aku tak ada jadwal kampus. Dan kedua hyungku pun belum pulang dari LA. Dengan begitu aku bisa sedikit lega .
akupun bergegas menuju rumah sakit.

Sesampaiku dirumah sakit Aku segera memasuki ruangan dokter untuk mengecek kesehatanku.

10 menit
15 menit
20 menit

Akhirnya pemeriksaan selesai. Aku segera duduk didepan dokter bername tag 'im jaebum' yang memeriksaku.

"Apa selama ini kau tak pernah meminum obatmu Jungkook-ssi? " tanya dokter im
Aku menggeleng
"Aku lupa dokter" ucapku lesu
"Bagaimanapun,  aku harus mengatakan tentang kesehatanmu. Kanker hati mu semakin parah. Kini kanker hatimu memasuki stadium 2 dan itu bisa makin parah jika kau tak meminum obatmu dan tak mengikuti kemoteraphy" jelas dokter im
Aku? Jelas kaget. Aku takut. Aku takut waktu ku takkan lama lagi. Satu sisi aku ingin ikut kemoteraphy tersebut tapi disatu sisi lain aku takut dengan efek samping dari kemoteraphy itu.

"Apa efek samping dari kemoteraphy itu dok? " tanyaku
"Rambut rontok, nafsu makan berkurang dan sering merasakan mual " ujar dokter im.
Apa? Kukira efek sampingnya tak begitu berat. Ternyata? 
Oh tuhan apa yang harus kulakukan? "Jadi. Apa anda akan melakukan kemoteraphy jungkook-ssi? " tanya dokter im.
"Akan kupikirkan lagi" balasku lemah. Dokter im mengangguk
"Kau akan jadi pasien kelinciku" ujar dokter im tiba-tiba
Apa maksudnya?
"Aku tau kau bingung kan.. Jika boleh. Aku ingin dekat dengamu jungkook-ssi.. Kau mirip sahabatku yang kini pergi, sangat jauh. Bahkan aku tak bisa menggapainnya " lirihnya. Ia menunduk sedih. Aku menatapnya iba
"Memangnya kemana sahabatmu itu dokter? " tanyaku hati-hati
"Dia mengalami kanker leukimia stadium 4 dan saat ia menuju kerumah sakit untuk kemoteraphy, mobil yang ia tumpangi kecelakaan dan nyawanya tak tertolong. Ia adalah satu-satunya sahabat yang kumiliki sejak kecil. Kami sudah mengenal dari kecil hingga kami besar. " cerita dokter im. Ia meneteskan air matanya. Sungguh siapapun aku tak ingin melihat ada air mata yang keluar dari mata siapapun.
"Kalau begitu aku akan menjadi sahabatmu dokter. Aku kim jungkook akan menjadi pengganti sahabatmu" ujarku sambil tersenyum.
Ia tersenyum lalu menatapku berbinar. Setidaknya selain jimin, aku memiliki hyung lagi yang mungkin akan menjagaku.
Ia mengacak-acak rambutku. Aku mempoutkan bibirku.

"Gomawo uri kookie" ia semakin mengacak-acak rambutku gemas.
Aku tersenyum.
Terimakasih tuhan. Kau mengirim sosok yang akan menjagaku.

*Author Pov*

Semenjak kejadian itu, jaebum jadi semakin dekat dengan jungkook.

Sampai suatu hari jungkook pingsan saat sedang berjalan-jalan bersama jaebum.
"Kookie.. Astaga.. Kookie bangun kookie" jaebum menepuk pelan pipi jungkook untuk membangunnya. Nihil jungkook tak kunjung membuka matanya.
Tak ingin membuang waktu. Jaebum segera menggendong jungkook menuju mobilnya lalu membawanya pulang. Beruntung ia membawa alat medis di mobilnya.

Sesampinya dirumah. Jaebum mengetok-ngetok pintu rumah jungkook.

Cklek.

"Siapa ..astaga kookie" pekik seokjin. Ia pun berteriak memanggil taehyung.
Tak lama taehyung datang. Ia terkejut karena seseorang yang tak ia kenali menggendongnya dalam keadaan tak sadarkan diri
"Gendong jungkook" titah seokjin pada taehyung. Taehyung pun dengan sigap mengambil alih tubuh jungkook dari jaebum dan membawanya kekamar.

Seokjin menarik kerah baju jaebum. Tangannya terkepal untuk melayangkan tinjuan untuk jaebum

BUGH

AKH

Seokjin memukul jaebum hingga ia terjatuh dan bibir kirinya berdarah. Mungkin sedikit sobek karena pukulan seokjin tidak main-main.

"KAU APAKAN ADIKKU" teriak seokjin didepan jaebum. Jaebum hanya tersenyum sinis. Untuk orang ini menanyakan adiknya? Bukankah ia lebih mementingkan pekerjaannya?
Jaebum tau semuanya. Jungkook selalu menceritakannya pada jaebum namun baru kali ini jaebum bertemu kedua hyungnya jungkook

"Oh jadi kau hyungnya jungkook. " jaebum menampilkan senyumnya. Lebih tepatnya senyum smirknya.

"Jawab aku bajingan. Siapa kau? Kau apakan adikku? " ucap seokjin emosi
"Kau tak perlu tau siapa aku" jaebum bangkit dari jatuhnya lalu pergi meninggalkan seokjin. Tak lupa dengan smirknya.

TBC
Akhirnya. Aku mulai nambahin konflik antara dokternya jungkook atau jaebum dan hyungnya jungkook atau seokjin
Bagaimana kelanjutannya?
Jangan lupa Vommentnya ya.. 감사함니다 😊

Just GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang