Part 2

25 6 0
                                    

"Aku pergi dulu. Aku mau ganti baju lalu pulang" Kata Woozi. Hoshi, Seungkwan, dan aku hanya membalas dengan anggukan.

"Lebih baik kita segera pulang. Kamu juga harus mengganti bajumu" Kata Seungkwan.

Kini Hoshi dan Seungkwan membantuku berdiri dan memaparku untuk pulang. Tidak lupa tas kami juga. Kami segera mengambil tas dan pergi pulang.

*******

Pagi telah tiba. Hoshi, Hyumi, dan Seungkwan berjalan bersama menuju ke kelas mereka di univertsitas ini. Mereka masuk kekelas dan mulai mencari tempat duduk mereka masing -masing. Hoshi dan Seungkwan langsung ke tempat duduk mereka.

Hyumi yang awalnya mau duduk disebelah Woozi seperti biasanya kini pindah dibelakang Woozi. Sunhye telah menempati tempatnya. Dia duduk dibangkunya yang baru. Diperhatikanlah Sunhye dan Woozi yang asik bermesra'an didepannya.

Seketika Hyumi menunduk. Kedua tanganya dia silangkan dimeja dan membenamkan wajahnya disana. Seketika sesuatu membasahi sergamnya dibagian tangannya. Hyumi menangis. Dia tidak tahu harus melakukan apa jika sudah seperti ini. Dia lebih memilih diam. Dari pada menjadi masalah diantara Sunhye dan Woozi.

Seketika terdengar suara bel. Bel menandakan masuk dengan pelajaran Kimia sebagai menu pelajaran pagi ini. Hyumi menghapus jejak air matanya dan mulai mengikuti pelajaran dengan tenang.

Selesai pelajaran istirahat. Hyumi memutuskan dirinya pergi ke taman dekat kelasnya. Bermumpung taman terlihat sepi, dia ingin melampiaskan semua bebannya disini.

"KENAPA HIDUPKU SEPERTI INI!? PENUH PENDERITAAN!!! MELIHAT DIRIMU MENGABAIKANKU, MELIHAT DIRIMU LEBIH MEMLERDULIKAN DIRINYA. ITU SAKIT!!! KU AKUI ITU SAKIT!!! AKU MOHON SEGERALAH AKHIRI SEMUA INI!!! JIKA TIDAK LEBIH BAIK AKU MATI SEKARANG JUGA!!! hiks...hiks.." teriak Hyumi dengan isakan yang keras.

Dia kini hanya bisa duduk lemas diayunan taman. Dia hanya bisa menunduk dan meratapi nasibnya. Baginya, mungkin ini takdirnya. Hyumi juga tidak bisa seenaknya sendiri menentukan Woozi jatuh cinta dengan siapa. Sehingga Hyumi lebih memilih diam dan meratapi nasib. Seketika Hyumi tertawa.

"Sudah 11 tahun aku mengenalmu sebagai sahabatku. Sedikit demi sedikit sebuah perasaan tumbuh dihatiku. Tetapi aku tidak bisa mengungkapkannya. Karena aku terlalu malu mengungkapkannya didepanmu. Sampai akhirnya kamu jatuh cinta pada wanita lain, dan kamu tidak tahu bahwa dirimu sendiri telah menyakiti perasaan sahabatmu sendiri, yaitu aku" Kata Hyumi sambil tertawa.

Tiba - tiba ada sebuah tangan memegang bahu Hyumi. Membuat Hyumi tersentak kaget dan menoleh pada orang yang memegang bahunya tadi.

"Joshua-ssi??"

Joshua hanya membalas dengan senyuman. Kini Hyumi mulai salah tingkah. Bagaimana tidak?? Namja didepannya ini sama terkenal seperti dirinya. Hyumi hanya menatap Joshua bingung.

"Aku yakin itu rasanya sakit. Maafkan Woozi sahabatku yang bodoh itu" Kata Joshua sambil membelai rambut Hyumi.

"Tidak apa - apa. Apakah grupmu itu tahu semua ini??" Tanya Hyumi.

"Tentu saja tahu. Kami semua tidak terima dengan semua pernyataan ini. Bahkan yang paling tidak terima itu Hoshi dan Seungkwan" Kata Joshua.

"Sudah jelas Hoshi dan Seungkwan tidak terima. Kemarin sore dua sejoli itu menghampiriku. Dan berkomentar tentang apa yang Sunhye lakukan padaku" Kata Hyumi.

"Dua sejoli itu termasuk keluargamu kan?? Jelas juga kalau mereka tidak terima" Kata Joshua.

Hyumi hanya terkekeh kecil. Hyumi sudah biasa bertemu dengan Joshua ditaman yang sepi seperti ini. Karena, setiap istirahat Joshua selalu mengunjungi taman yang sepi ini sendirian dan mengahbiskan waktunya dengan mendengarkan musik ditaman. Seketika Hyumi mengingat Woozi dan Sunhye yang bermesra'an tadi pagi. Seketika Hyumi mulai lemas dan menunduk kembali di ayunan.

Joshua melihat Hyumi dan mulai merasa iba. Joshua menghampiri Hyumi dan membelai rambutnya dengan penuh perasaan. Joshua tahu pasti Hyumi sedang terpukul dengan peristiwa yang menimpanya. Jadi Joshua lebih memilih menenangkan pikiran Hyumi yang sedang kacau.

"Lupakan masalahmu Hyumi-ah. Kamu membutuhkan ketenangan" Kata Joshua.

"Iya. Tinggalkan aku sendiri. Aku butuh waktu untuk menyendiri" Kata Hyumi. Joshua mengangguk kecil.

Joshua mulai meninggalkan Hyumi yang tengah menunduk diayunan. Joshua lebih memilih tidak mengganggu Hyumi saat moodnya sedang hancur. Jadi Joshua memilih berjalan - jalan disekitar taman sambil mendengarkan lagu yang ada di ponselnya.

Saat Hyumi sedang asik meratapi nasibnya, Sunhye datang dan menatap Hyumi tajam. Hyumi tahu pasti Sunhye akan mencaci makinya lagi, dan mungkin akan membunuhnya. Sunhye pernah menggantung Hyumi digudang Jurusan Kimia karena nafsunya ingin menjadi pacar Woozi. Jika saja Joshua dan Jun tidak datang, mungkin Hyumi sudah melayang ketempat tuhan berada. Dan kini Sunhye datang lagi sambil membawa cutter ditangannya. Hyumi sudah berpikir, wanita didepannya ini sudah gila. Sehingga Hyumi lebih memilih menurut pada Sunhye.

"Kamu mau membunuhku dengan cutter itukan??" Tanya Hyumi.

"Hmm, menurutmu??"

"Kurasa iya. Dari pada membuang waktumu, kenapa tidak kamu lakukan sekarang hmm??"

"Kamu lah penghalang antara diriku dengan Woozi. Jika kamu tidak lahir, mungkin aku sudah dari dulu menjadi pacar Woozi. Dasar wanita bodoh" Kata Sunhye sambil menatap Hyumi tajam.

"Ck, bodoh kamu bilang?? Ingatlah, nilaiku selama ini selalu berada diatasmu. Bahkan aku jadi mahasiswa yang memiliki nilai terbaik diKorea. Kamu bilang aku bodoh?? Dengki sekali dirimu" Ujar Hyumi tak kalah sinisnya.

"Miskin!!! Kamu itu miskin tidak mempunyai dana untuk hidup!!! Kamu juga tidak pantas berada di Universitas ini!!! Lebih baik kamu pergi dari sini!!!" Teriak Sunhye marah.

"Dasar gadis gila. Karena buta dengan cinta, kamu sampai jadi gila seperti ini" Ujar Hyumi jijik.

Kesabaran Sunhye sudah habis. Sunhye segera mencekik Hyumi dan membuka cutter yang dia bawa. Tanpa basa basi Sunhye mulai mengarahkan cutternya pada perut Hyumi. Tetapi, hal tersebut tidak terjadi karena ada seseorang yang mencengkram kuat tangan Sunhye.

Sunhye terkejut dan menoleh pada orang yang mencengkram kuat tangannya. Betapa terkejutnya Sunhye. Orang yang mencengkram kuat tangannya adalah pacarnya sendiri. Woozi.

Woozi menatap Sunhye tajam. Dibelakang Woozi berdiri 12 namja yang juga menatapnya dengan tajam. Seketika Sunhye mengurungkan niatnya untuk membunuh Hyumi. Ditutuplah cutter yang dia bawa dan dia masukkan kesaku bajunya. Dia lepaskan tangannya yang mencekik kuat leher Hyumi. Hyumi terlepas dan melemas dengan nafas yang tersenggal - senggal. Dengan cepat Woozi menghampiri Hyumi dan memeluknya erat.

"Kamu tidak apa - apa kan??" Tanya Woozi.

Hyumi hanya mengangguk.

"Kukira kamu wanita baik seperti Hyumi. Rupanya kamu jahat dan gila seperti ini" Kata Woozi geram.

"Sudah kukatakan hyung, Sunhye itu gadis gila. Bagaimana bisa kamu jatuh cinta padanya" Kata Minghao.

"Lebih baik jangan pernah menjalin hubungan dengan Sunhye lagi. Rupanya Sunhye sudah gila" Kata Jun.

Sunhye hanya menunduk malu. Dia tidak sadar akan semua ini. Dia juga tidak menyadari, bahwa dia telah buta dengan cintanya sendiri. Karena keinginannya yang besar, dia juga tidak sadar akan melakukan hal yang sudah diluar batas. Sunhye sudah benar - benar tidak sehat.

"Apa yang kamu lakukan pada adikku!?" Teriak Seungkwan marah dan meninju pipi mulus Sunhye. Kini Sunhye hampir tersungkur lemah ditanah.

"Tega sekali kamu mau membunuh sepupuku!!!" Teriak Hoshi marah dan menampar Sunhye. Sunhye hanya dapat meringis kesakitan dan mulai tersungkur ditanah.

Next Part 3 >>

My First Love Is My Best FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang