Chapter 2

119 12 6
                                    

"Bukan karena Kim Jae Joong?" potong Ji Young penasaran membuat Jeong Soo terkejut. Ekspresi itu terlukis jelas di wajahnya yang mulai memucat. "Apa semua yang ada dalam mimpiku adalah nyata?"

"Ji Young-ah, apa yang kau bicarakan?"

"Jawab aku, samchoon," desak Ji Young dengan tatapan memohon. Jeong Soo menghela nafasnya perlahan lalu memejamkan kedua matanya sesaat.

"Aku hanya ingin melindungimu dari mereka," Ji Young terkejut dengan penuturan pamannya. Seakan masih tidak percaya, dia kembali bertanya. Hanya sekedar meyakinkan dirinya bahwa ini bukanlah mimpi.

"Jadi semuanya benar? Tentang manusia serigala itu juga?"

"Aku terpaksa melakukannya. Tidak ada pilihan."

"Kau berbohong padaku selama ini!" Ji Young seakan tidak mendengar alasan apapun yang keluar dari mulut Jeong Soo.

"Maafkan aku jika itu menyakitimu. Saat itu aku harus menyelamatkan keluarga kita."

Ji Young bengkit dari duduknya. Semua hal yang dia dengar malam ini membuatnya pusing. Dia butuh waktu dan tempat untuk berpikir. Jadi Ji Young berbalik dan berlari menuju kamarnya. Di sana dia duduk termenung di pinggir tempat tidur, berusaha mencerna semua informasi yang dia dapatkan. Ayahnya merupakan salah satu dari lima ketua, penjaga batu pelindung manusia dari vampir. Dia termasuk klan manusia serigala. Apa itu berarti ayahnya juga manusia serigala? Bagaimana dengan ibunya? Bagaimana dengan pamannya? Bagaimana dengan dirinya?

Tidak, tidak.

Penjaga batu bukan berarti harus manusia serigala juga, bukan? Atau hanya manusia serigala yang memiliki hak menjaga batu ini? Tidak mungkin dia bisa berubah seperti yang Minho lakukan di taman waktu itu. Sejak kecil dia sudah hidup dan tumbuh layaknya anak-anak manusia normal lainnya.

Banyak pikiran dan pertanyaan memenuhi kepala Ji Young. Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa pusing. Jadi dia memutuskan untuk pergi menemui Minho. Harus. Malam ini juga. Untuk mengetahui jika yang mereka katakan adalah kebenaran. Atau dia bisa menjadi gila dalam semalam.

Ji Young ke luar melalui pintu belakang dan menelusuri jalan. Berusaha tidak membuat suara apapun yang bisa memancing perhatian pamannya. Karena pasti Jeong Soo akan melarangnya pergi. Kakinya dengan lincah memanjat pagar belakang rumah lalu mendarat dengan mantap di terotoar. Ji Young menelusuri jalan itu dengan langkah tergesa. Hanya ada dia yang ada di jalan itu sampai sebuah suara langkah tiba-tiba menemaninya. Ia lalu mulai berlari. Tapi suara itu malah ikut berumah menjadi suara seseorang yang berlar. Tidak lama, tiba-tiba sosok pemilik langkah itu sudah ada di hadapannya. Membuat larinya terhenti. Lelaki berkulit pucat, tinggi, dan bermata merah. Ji Young bisa melihat ujung taring-taring yang menyembul di antara bibirnya.

"Mau ke mana manis?" sapanya parau.

Ji Young berjalan mundur perlahan. Uap putih tipis keluar dari mulut dan hidungnya di setiap hembusan nafas yang tersengal. Jantungnya masih berdegup kencang. Matanya memancarkan ketakutan.

"Jangan takut, aku hanya meminta darahmu."

Kemudian lelaki itu melangkah maju. Namun, langkahnya tidak pernah lebih dari satu langkah. Karena tiba-tiba seekor serigala hitam besar menerjang dan berdiri di antara mereka, membelakangi Ji Young. Vampir itu berusaha menyerang, tapi usahanya gagal ketika dengan tepat, serigala itu menggigit ulu hatinya dari sisi kanan lalu melemparnya hingga tujuh meter jauhnya. Tubuh itu bergerak-gerak seperti tersetrum, berusaha mengembalikan bentuk tubuhnya yang remuk. Sekilas serigala itu berbalik dan menatap Ji Young.

"Minho?"

Serigala itu menggigit ujung lengan kanan jaket Ji Young dan menariknya sambil berjalan. Seakan memintanya untuk mengikuti. Setelah berjalan beberapa menit, mereka masuk ke sebuah rumah. Kediaman Choi. Serigala itu melepaskan lengan Ji Young lalu menunjuk pintu gerbang dengan hidungnya agar Ji Young membukanya. Gadis itu menurut. Begitu juga ketika mereka akan membuka pintu rumah yang cukup lebar dan tinggi. Kembali Minho menunjuk sofa ruang tamu dengan hidungnya. Memberi isyarat agar Ji Young menunggunya di sana. Tanpa mendengarkan Ji Young yang sudah membuka mulut untuk bertanya, serigala itu masuk ke dalam kamar yang ditutupi rangkaian kubus-kubus kayu yang dirangkai menyerupai tidari. Ji Young hanya bisa menurut dan duduk di ruang tamu. Tak lama, Minho keluar dari kamar itu dengan pakaian lengkap dan menatap Ji Young penuh amarah.

My Wolf - Shinee FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang