-KIM SEOK IN-
Pagi ini adalah hari yang menyenangkan sekaligus menyedihkan.
Huh!
Kenapa harus pindah sekolah lagi? Harus pindah-pindah selama Appa bekerja. Aku sudah kelas 3 SMP, sebentar lagi ujian. Haruskah pindah sekolah..
"Appa.." panggilku. "Iya sayang, kenapa? Appa masih sibuk.." jawabnya singkat tanpa menoleh kepadaku.
Aku pergi menuju kamar Jin. Ku masuki kamarnya tanpa mengetuk dan berbaring di kasur empuk miliknya.
"YA!" bentaknya. "Wae? Uri Oppa.." sentakku. "My Oppa, Kim Seok Jin" rengekku.
Jujur saja kenapa aku harus ikut pergi bersama Appa yang akan pindah ke Busan. 'Argh! Membosankan' guamku.
Disaat seperti ini aku rindu Eomma. Hmm~ kapan ia pulang. Rindu sudah hati ini. Lelah terus-terusan pindah setiap 7 atau 12 bulan sekali.
Hmm~
Rasanya ingin tinggal di Seoul saja. Lagian Oppa Jin tinggal di sini karena Ia akan bersekolah di sekolah elit. Ku dengar sekolah yang berbau seni..
Kesukaanku dengan Jin amat jauh. Jin suka bernyanyi dan bermain beberapa alat musik dan lihai dalam bidang memasak. Sedangkan aku Adiknya, hanya suka makan dan pandai dalam bidang akademis. Itulah aku.
"Appa!"teriak Jin. "Ada apa sayang, Appa sibuk" sahut Appa.
Sekali lagi aku melihatnya tak menoleh ke arah suara dan tetap menatap layar komputer. Huh! Menyebalkan.
Jin pun berjalan menyusuri koridor kamarnya yang langsung menghadap ruang kerja Appa.
Dan Jin lah yang memulai pembicaraan, "Appa, biarkan Ina tinggal bersamaku ya.." ucap Jin memelas. "Jin!" Bentak Appa. "Wae Appa?" Jawab Oppa Jin dengan lembut. "Ina sudah kelas 3, sebentar ujian. Pasti sulit baginya untuk pindah.." pinta Jin sambil memelas.
Oke pasti bakalan lama. Appa bukan tipe orang yang gampang bilang 'oke', hanya Jin lah yang mampu membujuknya. Sifat Jin sama seperti Eomma, penyabar dan lembut juga penyayang.
Setelah Appa lama berfikir dan Jin yang terus memelas, akhirnya Appa menyetujui. Dengan syarat Ajumma akan tinggal di sini. Okelah, yang penting tetap tinggal di ruamah ini Yeay!
-KIM SEOK JIN-
Duh ay~
Padahal seneng banget pas udah tau Ina gak ikut aku tinggal di Seoul.
Walau dia gak tau sih, kalau sebenarnya aku akan tinggal di Asrama tempat sekolahku. Yah, setidaknya setiap libur aku akan bertemu dengan adik kecilku itu.
Dunia akan hampa. Yup, tingkah lakunya yang aneh-aneh itu looh, yang bikin gemes.
Sering tuh kalau dia lagi ada hapalan aku lagi muter musik pake sound, terus hapalanya tu langsung teriak-teriak. Seketika aku reflek nambahin volume soundnya.
Tak lama Ina datang, "OPPA!" Teriaknya lalu menangis. "Duh, maaf sayang.." ucapku lembut mengelus puncak kepalanya dan ku hapus air matanya yang dipipi seraya jongkok di depannya lalu berbisik di telinganya, "suaramu jelek, makanya aku gedein volume soundnya..". Sontak adik kecilku langsung menepuk dan meremas pipiku.
Duh, gemesin tau. Adikku ini mirip seperti Appa, berpipi Chubby.
Bayangkan saja jika kau memiliki adik yang seperti itu. Rambutnya hitam sepinggang, sering ku kuncir dua. Matanya amat bulat. Pipinya chubby. Badanya cukup berisi. Sewaktu ia marah atau tertawa, wajahnya akan memerah menyangi tomat. Duh gemesin lah.
Tapi sayang, ia tak mewarisi suara indanya Eomma. Dan juga keahlian Appa dalam Memasak. Entahlah~. Yang pasti dia adik kandungku. Hanya beda 1 tahun denganku. Dan akupun ikut menyaksikan waktu kelahirannya.
Bahagianya~
Walau Eomma jarang pulang, karena mengisi acara di berbagai Tv. Dan Appa yang sibuk pindah-pindah rumah karna pindah restoran.
Inilah hidup..
Aku melanjutakan packing-panckingku dan pergi membangunkan adik kecilku, "Ina.."panggilku. "Wae?" Jawabnya singkat tanpa membuka matanya.
Tak tega mengatakannya.
"Looh Oppa mau kemana?" Seketika Ina tersentak kaget setelah melihat kamarku rapi. "Oppa mau sekolah. Sekolah Oppa ada asramanya.." jelasku.
Aku tahu pasti Ina kecewa. Terlihat dari raut wajahnya. Lalu ia mempoutkan bibir mungilnya yang tipis.
Ku hampiri adik kecilku itu. Aku tahu kini ia sudah berusia 16 tahun, namun ia masih terliahat sepeti anak kecil. Ku usap kepalanya,"Ina~ maaf yaa. Tapi mulai besok Eomma tinggal di sini kok.." ucapku ramah sambil tersenyum. "Iya dah, iya. Tapi janji?" Ucap adikku. "Oppa janji!" jawabku tegas. "Oke percaya" jawab adikku, "liburan pulang ya?" pintannya. "Call.." sahutku dengan gembira.
Tak selamanya kau bahagia bersama orang tua mu. Namun kau juga tak bisa memaksakannya untuk tetap tinggal bersama mu. Karena kebutuhan hidup memang menuntut. Walau kadang tetasa pedih. Karena jarang bertemu mereka.
.
.
.
.
.
#FLAST_ScienceTwo
#MariBerkaryaThaks yang udah read😊. No vote no problem😂😂😂. No comment no problem 😁😁😁. No read you problem😋😋😋.
Hahaha aweka.. wekaaa..
Kalo garing maklumi lah~
Setidaknya aku butuh pembaca😊... Vote ntaran.. 😂 tapi sekarang juga gak papa. Don't forget to commenr*(maksa). Kalau bisa bantuin author ya😉, terima kritik saran kok😄
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] just a little sister
FanficPeringatan! (Ganti Cover :) Isinya itu daily activity member bangtan bareng keluarganya, faktor utamanya sih bareng adiknya. Yahgitu, Sekisar recehan-recehan author.. Sekisar remahan-remahan author.. Sekisar khayalan-khayalan author.. Ya Semerdeka a...