-JUNG HEE BIN-
Siang ini aku ada rencana sama Ina, untuk latihan menari bareng di rumahnya. Tapi barusan aku terima pesan.
-LINE-
Kim Seok In :
Maaf Ebi, hari ini aku mau hepi-hepi aja..😅Jung Hee Bin:
Yaelah..😑
Kenapa?Kim Seok In :
Hari ini hari terakhir Oppa di rumah,
Aku pengen manja2 😁Jung Hee Bin :
Manja-manja?
Pasti minta masakin yang enak2😂Read 13.00
_Aish~
Haruskanh belajar menari sendiri di rumah yang ramai ini? Aku saja tidak pandai dalam bidang itu. Tapi itu akan ditampilkan esok, sebagai nilai ujian.
Dan tinggal hitung mundur dari 5. Kalau aku tak keluar kamar tandanya aku tak sibuk. Yang pasti Oppaku menyuruhku membantunya ini itu. Ah! Malas
"Unicornkuu~" panggilnya. "Ayo bantuin beres-beres rumah~" teriaknya lagi.
Oke, aku akan membantunya dengan doa.
Tok.. tok.. tok..
Pintu kamarku di ketuk. Ish! Siaga tingkat 4. "Heebin, kalau tidak mau yasudah" ucapnya dari balik pintu. "Tapi jangan nangis ya kalau stuff NCT mu aku cuci pake bycline.." lanjutnya tanpa ribet. Dan terdengar derap langkah kaki yang menjauh dari pintu sambil berlari.Klek! Pintu ku buka. 'NCT kuu' pikirku.
"Oppa... Aku janji akan menuruti semuanya hari ini asal jangan bawa-bawa NCT ku.." teriakku sambil berlari mengejarnya.
"Wae? Siapa yang mau mencucinya. Aku saja tak tau dimana kunci lemarinya~" ucapnya dengan senyum kemenangan. 'Kau ini di tipu, bodoh. Kan kau sudah pernah begitu sebelumnya. Rasanya ingin berkata kasar' ucap hati kecilku.
Aaaaarghh,
Tuhan, kenapa kau berikan aku Oppa seperti Hoseok. Dia licik Tuhan. Salahku apa? Kenapa harus dia yang menjadi Oppaku.
Rasanya ingin pergi meninggalkan rumah ini. Tempat dimana aku terbodohi oleh Oppaku berulang-ulang kali.
"Hei!" Panggilku dengan nada meninggi, "Jung Hoseok" lanjutku. "Wae Unicorn?" Sahutnya lembut. "Aku beci kau!" Ketusku.
Ketika aku hendak pergi menjauh, aku merasa ada yang menarik tanganku. Sudah pasti itu Oppa.
"Hei! Lepas" teriakku
Jelas saja, sekuat aku meronta aku akan kalah. Dan tanganku pun di tariknya dengan cepat. Seketika Oppa memelukku. Aku tetap marah dan tak peduli.
"Heebin~" panggilnya lirih,
"...." tak ku herankan,"Jadilah gadis yang baik, jangan jadi yang seperti ini. Eomma akan sedih nanti.." ucapnya sambil mengelus rambutku. "Maafkan kalau aku sering membuatmu sakit hati, tapi aku tak ingin kau menjadi gadis manja" tegasnya. "Appa pasti akan sedih juga disana.." lanjutnya dengan suara yang mulai serak. Aku tahu ia sedang menagis saat ini.
Dan tak terasa cairan bening mulai mengalir dari mataku. Perlahan turun membasahi pipiku. Seketika itu pula aku menyadari kesalahanku. Iya, aku telalu jutek dengan Oppaku sendiri. Aku hanya mementingkan diriku sendiri tanpa memikirkan perasaan Oppaku selama ini.
Dosakah aku Tuhan? Kutarik semua kata-kataku tadi, kemarin dan sebelum-sebelumnya. Kemana saja aku ini? Orang yang selalu menyayangiku kenapa aku nistakan.
Hening,"Oppa, " panggilku sambil terisak. "Wae Unicorn" jawabnya sambi menghapus air matanya. "Mianne, maaf kalau aku jahat sama Oppa.." jelasku. "No problem, Oppa tahu kok alasannya," jawabnya sambil tersenyum.
-JUNG HOSEOK-
Akhirnya~
Setelah 5 bulan adikku kembali jadi yang biasanya Ceria dan Bersemangat. Jujur aku tak suka dengan sifatnya itu.Kata dokter, itu efek akibat dropnya dia waktu tau Appa dan Eomma meninggal. Wajarlah usia 16 tahun itu masih labil. Tapi usia 18 tahun sepertiku juga tak sering bisa terguncang.
Dan juga aku udah janji sama Appa dan Eomma waktu berangkat ke Palestina kalau, 'Hoseok akan menjadi Oppa yang baik, jangan ragukan aku. Akukan pernah menjadi kesayangan kalian'. Pekerjaan sudah menuntut mereka, kalau waktu bisa di putar aku dan Heebin bakalan jadi anak yang lebih baik lagi buat mereka.
Sementara itu aku melihat adikku sibuk menari di halaman belakang, "Heebin~ Unicorn kecilku," panggilku. "Ribut! Lagi belajar" dengusnya.
Oke sabar Hoseok~
"Mau Oppa bantu?" Tanyaku. "Oppa jago dance loh~" ucapku pamer. "Eleh, dance model apa? Yang kek Patrick itu? Muter-muter dilantai?" Tanya Heebin mengejek.
Oke sabar Hoseok~
Aku pergi menghampiri laptop di depan adiku. Dan ku play koreografinya dari awal samapai habis. 'Gila! Fire truck. Ini anak gak tau apa kalo Oppanya jago dalam bidang apapun?' Inimah gampang aku bisa.
Oke tetap sabar Hoseok~
"Unicorn duduk di sono gih, liatin Oppa beraksi" pintaku. "Emang bisa? Aku udah belajar 2 minggu gak bisa-bisa, 2 hari lagi nih" ucapnya dengan nada sombong. Inget ya sabar.
Aku play music dan kuputar layar Laptop sehingga membelakangiku, tepatnya menghadap adik kecilku itu.
Aku tetap menari. Walau kulihat mulut adikku mengangga tak percaya melihat gerakannku yang mirip dengan koreo aslinya.
Lagupun usai,
Aku ngos-ngosan,
Kering tengorokan,
"I love you Oppa, you are my Idol" puji adikku sambil bertepuk tangan. "Oke kalo sayang berarti ambilin air gih. Haus," pintaku. "Janji ajarin ya abis tu~" jawbnya sambil berlari ke dapur mengambil segelas air.
Masalah bukanlah hal yang harus kau takuti. Jarak yang harus kau takuti. Terutama jarak antara kau dengan Tuhan dan jarank dengan orang terkasih. Bukan karena tak percaya dengannya, namun kekhawatiran akan keadaan yang akan timbul. Tetap berusaha. Hanya usaha yang dapat membuahkan hasil
.
.
.
.
.
#FLAST_ScienceTwo
#MariBerkaryaThaks yang udah read😊. No vote no problem😂😂😂. No comment no problem 😁😁😁. No read you problem😋😋😋. Mian kalo ada Typonya~ 😆
Hahaha aweka.. wekaaa..
Oiya ane terima saran kok reader. Tapi saran yang membuat ane tambah semangat ya😉
KAMU SEDANG MEMBACA
[BTS] just a little sister
Fiksi PenggemarPeringatan! (Ganti Cover :) Isinya itu daily activity member bangtan bareng keluarganya, faktor utamanya sih bareng adiknya. Yahgitu, Sekisar recehan-recehan author.. Sekisar remahan-remahan author.. Sekisar khayalan-khayalan author.. Ya Semerdeka a...