5. Usual Oppa

657 43 23
                                    

-Park Ji Hye-

Kesal!
Hari ini aku benar-benar kesal! Argh!
'Ponselku, argh kemana perginya'. Terakhir ku taruh di meja kamarku. Dan sekarang kemana? Argh! Sial.

Aku tak peduli kalau ponselnya rusak atau hilang, namun data ponsel itu yang aku butuhkan.

Kesal dan marahlah yang saat ini ada didalam benakku. Tak kuhiraukan siapapun itu. Ingin rasanya aku menyumpah serapah orang yang mengambil ponselku itu! Akan ku smash dengan pukulan terdahsyatku.

Ah! Tetap saja. Seluruh data tentang perlombaanku masih tersimpan rapih di ponsel itu. Kenapa juga aku lupa untuk memindahkannya, ah ya! Mungkin Oppa tau.

Tak peduli dengan penampilanku yang acak-acakan, aku berlari ke kamar Oppa. Ku masuki tanpa ku ketuk.

"YAAAA!" teriakku,

Dan kututup kedua mataku dengan jari-jemariku. Oke aku melihat sesuatu yang belum waktunya.

'Tuhan ampuni aku, mataku ternodai' batinku.

Dalam keadaan mata tertutup aku mendengar derap langkah kaki yang perlahan mendekat.

'Please, don't angry'.

"Wae?" Tanyanya. "PAKAI BAJU MU! JANGAN CUMAN PAKE BOXER DOANG! MATAKU TERNODAI GILA!" teriakku. "Apaan sih? Namanya juga habis mandi, yakali udah rapi aja begitu keluar kamar mandi," sahutnya. "Argh! Sana pakai baju dulu!" Pintaku. "Udah sumpit," jawabnya enteng.

Sumpah ya, oppaku ini hobi banget manggil aku sumpit. Lah dia apa? Bantet gitu.. hobi banget pamer abs. Stress.

"Jim.. liat ponsel aku gak?" Tanyaku, dan masih menutup mata "Jim jim, apaan? Aku ini Oppamu sumpit.." ketusnya sambil menarik tanganku yang menetupi mataku. "Heh! Bantet aku tu punya nama gilaa.." Teriakku. "Ssstt.. ribut" ucapnya pelan. " Eomma tidur sumpit, dia capek. Please deh" lanjutnya. "Habisnya, dari kecil ampe sekarang masih aja manggil aku sumpit.. aku smash pake raket kapok," sahutku, dengan nada merendah. "Uu tayang-tayang.. sumpit koyo" ejeknya.

Salahkah kalau aku suka pakai jepit rambut kotak? Samapai dibilang koyo, duh yakali abis turnament pasang koyo di kepala. Gak jelas yakan.

Oiya Hape!

"Oppa.. see my phone?" Tanyaku. "Aku gak paham kamu ngomong apa sum.." jawabnya. "Oke sekarang jelaskan. Kenapa manggil aku sumpit? Aku gak suka ya.."

"Pertama, kamu gak bisa makan pake sumpit.
Kedua, kamu kurus kek sumpit.
Ketiga, kamu sipit kek sumpit.
Keempat, kamu suka masang sumpit di gulungan rambutmu.
Kelima, kamu emang mirip sumpit"

Sumpah! Ni orang kalo bukan Oppa kandung aku udah aku ajak main badminton 20 ronde. Oke aku sanggup, lah dia? Makan aja masih disuapin Eomma. Absurd banget, tapi asik sih.

"Terus apa lagi?" Tanyaku. "Intinya kamu gemesin Jihyee.. mirip sumpitt.." jawabnya sambl tertawa.

'Ah damai dengar keyawanya Oppa. Sejenak lupa aku sama hape yang ilang'.

"Tadi nanya Ponsel kan?" Ucapnya. "Oiya lupa kan aku. Bantet sih.." ketusku. "Password K-Talk kamu apaan? Kalo kam tau aku bantuin cari" tanyanya serius. "tanyabulesayurcoba" jawabku. "Betualan sumpit!" Gretaknya. "Emang itu bantett.." sahutku. "Line line?" Lanjut Oppa. "Sama aja gilak, satu password aja yakan.." ucapku kesal. "Gak connect sumpit, kepanjangan nah.." ucapnnya pasrah.

Lah~
Buat apaan? Tapi aku yakin dia gak macem-macem. He is my brother

"Maksudku, tanyabulesayurcoba itu password semuannya.." jelasku. "Ooohhh.. ngobrol dari tadi sum.." jawabnya bahagia. "Eh hapemu aku pinjam, kan aku dah bilang. Soalnya Iphoneku ketinggalan di rumah Namhee, dia temen sekelasku" jawabnya jujur.

Tuhan, aku lupa!

Jadi selama ini.. ah iya, kan Jimin minta tolong ambilin kerumahnya, kok aku lupa ya. Shit.

"Oppa, mianne. Aku lupa mo ngambil.." ucapku jujur. "Oke! Bagus!" Jawabnya.

"......."

-PARK JIMIN-

Kretek..
Uh! Agak sakit hati ya, diminta tolong tapi dilupain.

"Oppa, mianne. Aku lupa mo ngambil.." ucap Jihye jujur. "Oke! Bagus!" Jawabku. "Please don't angry,.." rengek Jihye. "Hahaha.. gak papa sumpit.. dah sana mandi. Habis main badminton itu mandi, jangan malah nyari ponsel melulu" ucapku memcairkan suasana.

Hening,

"Oppa.." panggil Jihye. "Apa sumpitt.." jawabku. "Hmm, abis mandi kita tempat Namhee?" Pinta Jihye. "Hah?" Aku kaget, "yaudah gak papa. Abis mandi kamu makan dulu gih, ntar sakit loh" lanjutku. "Iya iya" jawab Jijye. "Jangan iya iya aja. Kalo kamu sakit aku yang repot, kan yang urusin aku. Kesian kan kalo Eomma harus bantu juga.." omelku.

Dan adikkupun pergi meninggalkanku, perlahan menjauh hingga aku tak melihatnya lagi. Oke sekarang aku harus menelpon Namhee dulu.

Argh! Gemetaran eh.. 'calm down Jimin'. Sebenarnya aku gemetaran karena tak enak untuk pergi kerumahnya lagi. Waktu itu aku tak segaja memecahkam guci porselen yang cukup mewah dan terlihat mahal. Itulah yang membuatku tak tenang.

Tuutt... tuutt..

Ah tersambung,

"Hallo, bisa bicara dengan Kim NamHee?" tanyaku. "Oh Jimin! Ini aku" jawabnya kaget. 'Ish.. santai Jim santai..'. "Eumm, hari ini ada di rumah engga?" Tanyaku lagi. "Duh, aku lagi privat piano Jim, maaf ya.." jawabnya agak sedih. "Aku cuman mau ambil ponselku aja kok, ketinggalan di meja ruang tamu di bawahnya. Aku lupa.." pintaku. "Nanti diantar sama Oppaku, nanti kamu stay di depan rumah biar dia lihat.." jelasnya. "Sip dah..." jawabku dan teleponpun diputus.

Kulihat adikku sudah rapi menggenakan kaus berwarna putih dan celana jeans hitam, dengan stlye rambut andalan di rumah yakni dikonde pake tusuk. Akusih lebih suka nyebutnya bukan tusuk konde tapi sumpit.

"Oppa? Gimana?" Tanya adikku. "Oppanya NamHee mau ke sini. Dia yang antar" jawabku enteng. "Lah tau gitu gak mandi aku.." ucap adikku penuh penyesalan. "Gini aja. Abis ponselku datang.. ayok beli raket baru.." ucapku menghibur. "Nanti ah.. masih banyak gilaa raketku," jawab Jihye. "Tadi yang warna merah gak sengaja patah ku duduki. Kamu taroh di sofa sih.." jelasku. "Argh itu baru aja aku dapat," jawab adikku dengan rasa kecewa.

Sore itu kami pun pergi berbelanja raket baru. Oke uang sakuku berkurang 50% hanya untuk menggantikan raketnya itu. Yah, gak papalah sekali sekali.

Tak selamanya kau memiliki semua yang saat ini kau miliki. Bisa saja Tuhan akan mengambilnya kembali. Makanya, sebelum itu terjadi bersyukurlah atas pemberian Tuhan-mu. Sekalipun hanya sebutir gula.
.
.
.
.
.
#FLAST_ScienceTwo
#MariBerkarya

Thaks yang udah read😊. No vote no problem😂😂😂. No comment no problem 😁😁😁. No read you problem😋😋😋.

-"Oiya sebelumnya maaf ya buat para reader, buat edisi ini telat. Notice aja ya, aku publis cerita baru setiap jam 11.00 atau 12.00. Sekali lagi maaf ya buat reader yang udah nunggu."-

Gimana? Kalo ada yang kurang srek bisa komen kok, ane juga masih belajar😊. Mudahan kalian menikmati ceritanya..

Hahaha aweka.. wekaaa..

[BTS] just a little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang