4. Clumsy Oppa

721 46 3
                                    

-Kim Nam Joon-

Aku adalah orang yang ceroboh. Sering merusak dan melupakan sesuatu. Aku punya seorang adik permpuan yang lihai bermain piano. Dialah yang membuat lagu-lagu yang kutulis menjadi indah. Dialah yang membantuku mearasemen syair-syair indahku.

'Princess', nama panggilanya. Bukanya karena dia sangat menawan. Tapi adikku ini imut macam kelinci, saking imutnya pengen ku gigit. Gemesin kalo ngomong mah, bikin nyelekit di hati*(perih gak berdarah) dan superaktif.

Eomma dan Appa adalah orangtua pekerja keras, merka hanya pulang ketika mendapat libur. Meski libur satu hari mereka tetap menyempatkan untuk menenggok kami.

Adikkulah yang selalu memasak. Kalau aku yang masak itu antara aku yang bakalan pendarahan karena gak bisa megang pisau atau dapur yang kebakar. Sujud syukur, itu kata-kata yang selau ku ucap. Tuhan emang adil. Orang macam aku punya adik rajin, klop!

'Hmm~ lapar.. minta makan sama princess ah' pikirku. Akupun pergi menuju kamar adikku. Tanpa ketuk pintu akupun masuk.

"Sedang belajar?" Tanyaku sambil duduk di lantai dekat kasur tempat ia tengah belajar. "Di meja sana, jangan di kasur. Nanti minusnya namabah" perintahku, tak diherankan.

Hening,

"Ngapain kyojin ke sini?" Tanya adikku. "Hmm~ minjem tangannya pang.." pintaku.

Adikku pun memberikan tangan kirinya. Karena tangan kanannya sibuk mengerjakan soal. Kulihat napaknya ia tak peduli denganku hari ini.

"AAAAAaaa...." jerit adikku, sontak ia melempar pulpen yang ada di tangan kanannya dan menaparku,

"PLAK!"

Namhee terduduk,
Aku mengelus pipiku dengan tangan kananku. Dan melepas jari telunjuk adikku yang kugigit karena bosan.

Hening,

Tak lama Namhee membuka pembicaraan, "Mianne, maaf tak mengiraukan Oppa.." ucapnya menyesal. "Aku juga minta maaf. Aku bosan" jelasku, "pasti sakit ya?" Tanyaku. "Sedikit" jawabku lirih.

'Kruuk.. kruuk..' bunyi perutku yang lapar.

"Oppa lapar pincess," rengekku. "Oke ayok masak, tapi bantuin ya? Biar cepat" pinta adikku. "Iya princess.." sahutku sambil mengucek kedua pipi adikku ini. Ah! Gemes.

Lalu sampailah kami di dapur. Adikku memintaku mencincang ayam, karena ia akan memasak sup untuk makan malam ini. Sebelum menyuruhku ia mengajarkanku cara memotongnya, aku paham.

Eh! Tanganku,
Keiris..
Mati aku, Namhee bakalan dimarahi Eomma nanti. Shit!

"Oppa mana ayamnya? Kuah kaldu sudah siap.." teriak adikku. "Otw princess.." jawabku. Lalu ku sodorkan dengan tangan kiriku, sedangkan tangan kananku kusembunyikan.

Hmm~ aromanya wangi~

Ish ah.. perih.

"Oppa.." panggilnya, "ini ayamnya masih berdarah. Cuci lagi sono" ucapnya sambil menengok ke arahku yang sibuk membilas jari telunjukku yang berdarah. Oke, adikku lihat! Bahaya..

Kompor dimatikan,

Adikku menghampiriku,

Mati aku!

"Kim Namjoon, berikan tangan mu!" Ketus adikku. "Ini tadi darah ayamnya susah ilang, kek spidol perma-.." jelasku, namun belum sepenuhnya ku jelaskan adikku menarik tanganku dan menyuruhku duduk di lantai tempatku berdiri. Namhee berlari, mencari kotak P3K. Kemudian mengahampiriku dan duduk tepat didepanku, membersihkan luka di jariku secara perlahan dan membalutnya dengan perban secara lembut.

Air, jatuh dari mana?

Apakah dia menangis?

-KIM NAMHEE-

'Bodoh! Kau bodoh Namhee, kau sudah tau Oppamu ceroboh. Kenapa masih kau suruh memotong ayam. Kau melukainya lagi. Kau bukan adik yang baik baginya. Kau bodoh!' Ucapku dalam hati.

Air mataku menetes,

Menetes secara perlahan,

Padahal aku sedang mengobati Oppaku. 'Cobalah dewasa' pikirku.

Setelah selesai membalut luka. Air mataku tak lagi dapat ku bedung. Aku mengis sejadi-jadinya.

"Huaaa..."

"Namhee, don't cry.." ucap Namjoon Oppa. "Ini hanya luka, aku masih hidup" tegasnya. "Kau gila Kim Namjoon!" Bentakku. Spontan Oppa memelukku. Menarik tubuhku dengan tangan kirinya, menghempaskan tubuhku kedalam pelukannya.

"Jangan menagis Princess, Oppamu ini laki-laki. Ini bukan apa-apa" ucapnya, mungkin ingin menghiburku. "Aku.. min.. ta.. ma.. a.. af.." ucapku sambil tersedu-sedu. "Sudahlah," balasnya, kini ia mengusap lembut kepalku.

Tuhan, ingi rasanya aku bertima kasih padamu. Kau telah memberiku Oppa yang seperti ini. Walau ia ceroboh, namun ia sangat menyayangiku.

Sesaat aku dan Oppa hanyut dalam suasana. Hanyut dalam kasih sayang yang penuh kehangatan dari seorang kakak. 'I miss it now'.

Lalu Namjoon Oppa berkata, "mau sampai kapan Nam..?", "just a second" jawabku singkat. "Aku lapar" renggek Namjoon Oppa. "Nanti uri jagi marah loh.." ejeknya. "

Ish~

Perbedaan bukanlah hal yang dapat memisahkan jarak dengan orang yang kau sayangi, melainkan hal yang dapat mendekatkan mu dengan orang lain. Karena berbeda itu unik. Pelangi takan indah bila hanya satu warna.
.
.
.
.
.
#FLAST_ScienceTwo
#MariBerkarya

Thaks yang udah read😊. No vote no problem😂😂😂. No comment no problem 😁😁😁. No read you problem😋😋😋.

Gimana? Kalo ada yang kurang srek bisa komen kok, ane juga masih belajar😊. Mudahan kalian menikmati ceritanya..

Hahaha aweka.. wekaaa..

[BTS] just a little sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang