planing

100 18 3
                                    

Suasana makan sekarang tuh kayak kuburan sepi banget. Berulang kali baekhyun mencoba mencairkan suasana hasilnya gatot, gagal total. Taeyong sama hanna masih diem-dieman sejak pertengkaran di dalam bioskop tadi.

"Sepi banget sumpah kayak kuburan. Yang lebih horor lagi lelucon bang baek dari tadi garing abis." Ten mengaduk-aduk pasta yang ada didepannya.

"Enak aja lo ngomong." Baekhyun menjitak ten.

"Aing nggak bisa diginiin." Baekhyun menempel pada pundak hyeseok pura-pura nangis. Yakin deh semua yang nonton adegan ini pasti mual ngelihat kelakuan baekhyun yang absurd.

"Lo berdua kenapa sih?" Eunhee menatap taeyong sama hanna bergantian. Berharap keduanya merespon. Biasanya juga hanna paling ribut kalo udah ngumpul kayak gini. Dan soal kejadian di bioskop tadi jujur aja dia nggak terlalu ngeh banget apa yang diributkan hanna dan taeyong.

"Emang kita kenapa?" Tanya taeyong dengan nada yang agak nyolot. Maklum moodnya lagi jelek pake banget.

"Woles aja mamen." Ten menepuk pundak taeyong.

"Nggak biasanya lo kayak gini nyong." Kata hyeseok memincingkan mata mencoba meneliti taeyong.

Taeyong berdehem. Hyeseok belun tau kalo dia suka joy. Bisa berabe kalo sampai hyeseok tau. Bisa diejek habis-habisan.

"Eyong lagi pms jadi hati-hati aja. Ya nggak nyong." Akhirnya setelah diem dari tadi hanna buka suara juga.

Hanna berinisiatif merangkul taeyong. Yah kalau boleh jujur ia diem karena masih sebel dengan pertengkaran dibioskop tadi. Tapi toh semua sudah terjadi dan ia emang nggak bisa marah sama sohibnya ini lama-lama.

"Eoh.." jawab taeyong datar.

"Aigoo... imutnya." Hanna dengan nada yang dibuat imut. Ia mencubit pipi taeyong gemas.

"Apaan sih mong. Garing lo." Taeyong menepis tangan hanna. Pipinya terasa sakit. Taeyong menggembungkan pipinya berharap rasa sakitnya berkurang.

"Apa aku tidak imut? Taeyong..." hanna bertingkah imut sambil menarik ujung baju taeyong. Yang lain cuma geleng-geleng kepala ngelihat pemandangan ini. Hal ini bukan hal baru bagi mereka kecuali eunwoo yang baru sekali ini ikut hangout bareng mereka. Hanna akan bertingkah seperti ini ketika taeyong marah atau bad mood. Disaat yang lain akan diam dan menjauh dari amukan taeyong hanna justru akan bertingkah seperti ini.

"Gue berani taruhan taeyong akan luluh." Bisik baekhyun. Ten mendengarkannya mengangguk setuju.

"Taeyong... kenapa lo diam aja? Apa aku nggak imut?" Hanna menunjukkan upaya maksimal agar es batu didepannya cair. Jujur ia sendiri merasa enek dengan tingkah sok aegyonya ini.

"Keumanhae." Satu kata dari taeyong ini cukup membuatnya cemberut. Sedangkan yang lain pura-pura sibuk sendiri. Jangan sampai memperkeruh suasana. Itu saran doang ya kalo nggak mau diamuk sama taeyong.

Ini pukulan telak untuk hanna. Yang merasa dirugikan bukan hanya taeyong. Jadi, kenapa juga ia harus berusaha sekeras ini? Toh semuanya sudah nggak mempan untuk taeyong. Ya, aegyonya sudah nggak mempan lagi buat taeyong.

Taeyong mengkerutkan kening. Ia sudah keterlaluan sekarang. Insiden dibioskop tadi itu pure kecelakaan. Yang seharusnya marah dan paling dirugikan seharusnya bukan dia tapi hanna. Suasana jadi canggung seperti ini karena badmoodnya. Ia merasa tak enak pada eunwoo yang baru pertama ini gabung sama mereka. Taeyong berdehem.

"Jelek lo kalo cemberut kayak gitu." Taeyong mengusap rambut hanna dengan gemas.

Please jan sampai hanna ngambek beneran. Nggak akan ada yang nemenin stalking joy lagi kalo hanna ngambek.

Move On NyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang