Taeyong menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya berputar-putar memikirkan joy. Kalo boleh jujur ia sangat iri dengan taehyung yang bisa mendapat hati joy. Seandainya ia ada di posisi taehyung. Seandainya waktu itu ia bisa lebih berani untuk menunjukkan perasaannya. Joy pasti akan luluh padanya kan?
Sayangnya itu semua hanya angan-angan belaka. Wake up lee Taeyong. Kenyataannya, ia bukan taehyung. Ia juga tidak punya keberanian sebesar taehyung untuk mengungkapkan perasaannya. Taeyong tersenyum miris.
Come on, lee Taeyong semua udah terjadi. Ngomong-ngomong soal rencana irene kemarin, ia udah menolak mentah-mentah. Ia emang mau joy membalas perasaannya. Tapi, ia lebih nggak suka melihat joy menangis atau sedih.
Cukup melihat senyuman bidadarinya saja. Iya kan? Taeyong menghela nafas. Ia melihat jam di dinding. Ia menepuk jidatnya. Ternyata ia sudah menghabiskan lebih dari separuh malam untuk memikirkan hal-hal bodoh. Jam setengah dua.....
Entah kenapa malam ini rasanya ia jadi mellow. Sisi lain dari seorang lee taeyong yang tak seorangpun tau. Mungkin saran cemong ada benarnya. Ia harus move on dari Joy.
Hah.. joy kenapa lu susah banget didapetin-taeyong
-cullus-
"Pagi..." Sapa taeyong dengan lesu. Ia menaruh kepalanya di meja kantin.
Semua anggota nct menoleh. Ini moment langka melihat Taeyong yang biasanya cool jadi lesu kayak gini.
"Lu ditolak sama joy ya?" Dengan ketidakpekaannya doyoung menanyakan itu dengan wajah tanpa dosa.
"Mau gue bantu cari cewek lain yang jauh lebih hot daripada joy?" Tawar jhonny. Ia menepuk punggung taeyong pelan.
"Diem lu semua. Gue cuman ngantuk." Cukup dengan kata-kata itu doang semua langsung diem nggak komen.
"Wih... Neng geulis." Ucap mark saat melihat eunhee dan hanna datang. Tanpa babibu ia bergeser agar Eunhee duduk disampingnya. Tapi emang dasarnya hanna rese dan nggak peka ia seenak jidat duduk di tempat yang ia sediain buat eunhee. Sedangkan eunhee duduk jauh darinya.
"Lapar..." Keluh Hanna. Ia mengusap perutnya sambil cemberut.
"Bodo han. Ini tuh bukan tempat duduk buat lo tapi temen lo."Sewot mark.
Hanna nyengir. Peduli amat sama ucapan mark. Ia duduk disini karna sebelahan sama taeyong. Bukan berarti ia naksir taeyong ya... Inget tuh. Ia cuman ngerasa taeyong lagi banyak masalah yah walau ia tau sumber masalahnya sih. Paling nggak jauh dari 'joy'. Taeyong kan selalu jaga image kalo di kampus. Nggak pernah keliatan lesu kayak gini.
"Nyong..." Panggil hanna. Ia menepuk pundak temannya ini. Yang dipanggil cuman berdehem tanpa menoleh sedikitpun.
"Gue butuh bantuan lu. Ayo" hanna berdiri sambil menarik tangan taeyong.
"Nggak bisa ditunda nanti apa? Gue mager". Taeyong melepaskan tangan hanna dengan paksa. Ia bertopang dagu menatap makanan didepannya.
Hanna menghela nafas. Ini orang terkadang keras kepala melebihi dirinya. Ingin rasanya ia mengumpat kasar. Segini besarnya pengaruh joy buat moodnya taeyong ya.
"Ini masalah joy nyong." Hanna menepuk pundak taeyong.
Taeyong menghela nafas sebentar lalu berdiri. Dan berjalan disamping hanna meninggalkan geng nct yang lain. Samar-samar ia mendengar teman-temannya yang mengejek dan menggodanya karna perubahan pikirannya yang cepat ketika menyangkut tentang joy. Ia mengabaikan ucapan mereka walau sebenernya hatinya terasa dongkol.
Hanna berhenti tiba-tiba saat mereka sampai di dalam perpustakaan kampus. Ia melihat ke sekeliling perpus yang sepi ini. Yah... Perpus ini hanya dihuni oleh para mahasiswa tingkat akhir yang pusing mengerjakan skripsi mereka. Mungkin hanya ada beberapa orang saja karna yang lain lebih memilih berada di lantai bawah.
Hanna duduk di salah satu kursi dipojok ruangan yang jauh dari pengawas perpus. Taeyong ikut duduk di kursi yang berhadapan dengan hanna. Wajah hanna menampakkan ekspresi diam yang tak dapat ia artikan. Seperti memikirkan sesuatu dan ia tak bisa menebaknya seperti biasa. Seolah dia bukan hanna si fangirl yang ia kenal.
"Jadi lu pengen ngomong apa?" Taeyong membuka percakapan dengan suara pelan.
Ia tidak mau pak agus si penjaga perpus yang banyak di idolakan para mahasiswa cewek itu menegurnya.Hanna diam belum merespon. Membuat taeyong menghela nafas. Ia menaruh kepalanya di meja dengan menjadikan tangannya sebagai bantalan kepala dan masih setia menatap hanna yang diam menggigit bibir.
"Yong...." Panggil hanna dengan suara amat pelan.
"Kalau lu beneran suka sama joy ya?" Tanyanya dengan nada lembut. Taeyong mengernyit. Tuh kan ini bukan hanna yang ia kenal. Nih anak salah makan ya? Jelas ia tau lebih dari siapapun sebesar apa rasa sukanya pada joy.
Bukanya menjawab Taeyong menaruh punggung tangannya di dahi hanna. Badannya yang terhalang meja condong kearah hanna
"Lu sakit mong??"
Hanna menepis tangan taeyong dengan kasar sambil menghela nafas.
"Kagak elah.... Abis lu keliatan lemes kayak orang patah hati sih. Padahal biasanya juga lu patah hati." Sewotnya. Ia menoleh ke arah lain dengan muka merah padam.
Taeyong tertawa melihat hanna yang nampak marah. Kesenangan tersendiri bisa buat orang kayak hana marah. Tawanya terhenti ketika mendengar suara deheman pak agus.
Ia menoleh ke arah pak agus sambil mengangguk faham."Ih... Apanya yang lucu coba." Gerutu hanna dengan nada pelan. Ia takut suara mereka membuat penghuni perpus terganggu.
"Jadi nyong... Lu udah mutusin mau bantuin si irene? Awas aja kalo lu bilang mau lanjut bantuin tuh ular putih cantik." Cerocos hanna.
"Nggak han." Jawab taeyong singkat.
"Nggak apa? Nggak bisa bantu apa nggak bisa nolak?" Ini nih sifat cewek yang dibenci Taeyong kadang. Ribet, dan sayangnya ia nggak suka banyak omong.
"Gue nggak bantuin irene han...." Jawabnya dengan penekanan di setiap kata.
"Trus rencana lu selanjutnya apaan nyong?"
"Gue mau ngagumi dari jauh sambil nunggu mereka putus." Jawabnya tanpa ekspresi.
Hanna menggeleng. Susah kalo udah menyangkut joy. Andai ada orang yang menyukainya seperti taeyong menyukai joy. Atau kalo perlu Taeyong yang menyukainya seperti ia menyukai joy. Tunggu Taeyong?? Hanna kembali menggeleng. Pemikiran yang absurd.
"Nyong.... Lu harus lupakan joy. Cinta pertama tuh biasanya nggak selalu manis." Ia menepuk punggung tangan taeyong yang ada di meja. Membuat yang empunya merasa heran.
"Kursi ini kosong?" Tanya seorang gadis dengan suara yang manis.
Taeyong menoleh ke asal suara
Matanya membulat sekilas.L
upakan nyong... Lupakan... Jangan tatap matanya- taeyong
Boleh gabung nggak ya?? Tapi nanti ngganggu mereka pacaran- joy
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On Nyong
General Fiction"lo itu ya dia itu udah punya cowok tapi lo masih deket2 dia." "gua cuma mau buktiin ke dia." "buktiin apa?? klo lo bisa ngrusak hubungan dia." "nggak gua cuma pengen ngebuktiin doang" "trus apa bedanya sama lo ngrusak hub dia?" "terserah lo mau mik...